46 - Lotus

75.4K 10.1K 3K
                                    

Apakah hati bisa beralih semudah itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apakah hati bisa beralih semudah itu?

Basil tidak tahu pasti, namun untuk sekarang, dia tidak merasa perlu mempertanyakannya. Tentu saja dia masih sangat peduli pada Risa. Gadis itu adalah temannya, orang pertama yang mau bicara padanya dan tak pernah menganggapnya payah seperti kebanyakan orang lain. Namun di saat yang sama, kehadiran Lara adalah sesuatu yang telah menjelma sebagai adiksi.

Lara dan Risa adalah dua kutub yang bertolak belakang. Berbeda dengan Risa yang terkadang sangat kekanakan, Lara amat dewasa. Berbanding terbalik dengan Lara yang dingin dan cenderung tak ramah pada orang yang tak sungguh-sungguh dikenalnya, Risa adalah sosok yang bisa bicara lugas dengan siapa saja. Persamaan yang mempersatukan mereka adalah fakta bahwa Basil tidak ingin keduanya tersakiti. Oleh siapapun, bahkan oleh dirinya.

Hari masih sangat pagi ketika Basil telah kembali ke tepi kolam itu, tempatnya menanam serumpun tumbuhan mawar yang sengaja dia dedikasikan buat Lara. Setelah apa yang terjadi kemarin, dia betul-betul hampir tidak bisa tidur semalam suntuk. Semua karena respon Lara terhadap apa yang dia lakukan—memeluknya dari belakang, sesuatu yang sangat cheesy, namun tidak Basil sesali sudah dia lakukan.

Tidak, gadis itu tidak menamparnya atau justru balik memeluknya.

Dengan ketenangan yang luar biasa, Lara justru menurunkan lengan Basil dari lehernya, lalu berbalik dan menarik sebuah seringai licik. Sesuatu yang tidak terduga, karena awalnya Basil menebak Lara akan menjawab manis atau justru balik memeluknya atau bahkan menamparnya sekalian.

Lara justru berkata, "reputasi gue memang nggak perlu diragukan."

"Reputasi apa?" Basil malah jadi bingung.

"Dulu, Nedia pernah bilang kalau gue punya wajah yang akan membuat setiap orang jatuh cinta."

Basil terdiam. "Itu..."

"Ternyata memang benar, karena gue bahkan bisa membuat seseorang yang keras kepalanya ngalah-ngalahin batu kali kayak lo beralih pada gue. Next time, apa lagi yang bisa gue lakukan ya? Mungkin muka gue bisa aja menghentikan perang."

Basil hampir tersedak. "Beralih banget nih?!"

"Loh, memang faktanya begitu, kan? Sebelumnya lo selalu bicara sampai berbusa tentang perasaan lo buat Risa dan dramatis banget soal keinginan lo buat melindungi dia. Sekarang mana tuh? Semuanya terlupakan gara-gara gue, kan?"

"Nggak gitu."

Lara mencibir. "Laki-laki tuh di mana-mana sama aja ya."

"Nggak gitu!"

"Nggak usah membela diri gitu. Gue nggak akan marah, kok. Gue justru tersanjung."

"Nggak gitu!" Basil mengulangi dengan lebih tegas. "Gue nggak menyukai lo karena lo cantik, karena lo seksi atau karena lo punya belahan dada yang bagus!"

NOCEUR: LIGHTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang