14 - Luksa

92.2K 11.9K 1.3K
                                    

Tidak ada makhluk ghaib yang tidak tau tentang sebuah legenda yang mengisahkan Luksa, termasuk Basil.

Sejak Basil masih anak-anak, kedua orang tuanya telah sering menjadikan legenda Luksa dan kisah Children of Lights sebagai dongeng pengantar tidur. Makhluk bayangan adalah makhluk yang tidak seharusnya ada. Eksistensi makhluk bayangan adalah akibat dari ketidakpatuhan malaikat atau iblis kepada kodrat yang sudah digariskan oleh Sang Pencipta. Dikisahkan, Luksa adalah salah satu malaikat tertinggi Sang Pencipta sebelum eksistensinya berakhir. Dia adalah malaikat yang sama utamanya dengan Diluce atau Seraphime. Namun berbeda dengan malaikat utama lainnya, Luksa percaya jika setiap makhluk, entah ia tercipta dari cahaya atau dari gulita, tetap berhak mendapatkan limpahan kasih.

Sebagai makhluk-makhluk yang eksistensinya tak terencana, makhluk bayangan sudah ditakdirkan akan hidup dalam kekacauan. Mereka akan selalu berada dalam masa perang, saling berusaha menjatuhkan satu sama lain demi menjadi yang terkuat, serta masih harus menghadapi ancaman dari Para Pemburu. Luksa adalah satu-satunya malaikat yang merasa tidak bisa tetap diam menyaksikan segala kekacauan itu, jadi dia memutuskan membuat sebuah perjanjian dengan Sang Pencipta.

Perjanjian itu adalah apa yang kemudian menjadi legenda, sebentuk hikayat yang diceritakan secara turun-temurun agar tidak pernah terlupa.

Luksa bersedia mengakhiri eksistensinya sekaligus meninggalkan posisinya sebagai salah satu malaikat Sang Pencipta yang paling utama. Sebagai ganti dari pengorbanannya, Sang Pencipta mengizinkannya bereinkarnasi sebagai bagian dari makhluk bayangan. Reinkarnasi Luksa hanya akan muncul setiap seribu tahun sekali untuk menyudahi perang antara makhluk bayangan dan mengembalikan keseimbangan diantara ketiga dimensi--serta memastikan tidak ada entitas jahat yang akan mengancam dunia bayangan. Jika dalam masa reinkarnasinya dia gagal mengembalikan perdamaian di dunia bayangan, maka dunia bayangan akan tenggelam dalam perang yang tidak berkesudahan hingga seribu tahun berikutnya. Kemunculan reinkarnasi Luksa tidak pasti, namun jelas ditandai oleh sebuah kemampuan langka yang tidak dimiliki oleh makhluk bayangan manapun.

Kemampuan itu adalah archangel.

Semula, Basil berpikir jika itu benar-benar hanya dongeng. Tetapi semuanya berubah ketika suatu hari, ibunya bercerita tentang Keluarga Diwangka tempat mereka bersumpah setia. Keluarga Diwangka memiliki seorang putri—calon pemimpin mereka di masa depan—dengan kemampuan magis yang tak biasa. Kemampuan magis itu tidak lain dan tidak bukan adalah archangel, sedangkan putri yang dimaksud adalah Nedia Diwangka.

Archangel adalah kemampuan yang agak rumit, bahkan jauh lebih rumit daripada lunarkinesis. Kemampuan itu memiliki variasi yang tidak terhingga, mulai dari manipulasi kematian, takdir, waktu hingga kebijaksanaan. Elemen utamanya adalah cahaya, tidak jauh berbeda dengan lunarkinesis, namun kekuatan potensial kemampuan tersebut tidak bisa dibayangkan.

"Jangan terlalu berduka. Nedia nggak akan mau melihat kita terus-menerus kayak gini." Suara Persie yang muram membuyarkan lamunan Basil. Spontan, Basil menoleh untuk menarik seulas senyum pahit. Berbeda dengan hari biasa, Persie terlihat lebih feminin hari ini. Rambutnya yang cokelat sebahu tergerai begitu saja, terlihat serasi dengan dress hitam tanda berkabung yang membalut tubuhnya. Yah, hari ini semua siswa memang sengaja mengenakan pakaian berwarna gelap dan tak melakukan aktivitas apa pun sebagai tanda berduka untuk kepergian Nedia Diwangka.

"Gue nggak memikirkan dia."

Alis Persie berkerut. "Maksudnya?"

"Gue tau gue terdengar sangat lancang ngomong kayak gini pada situasi yang seperti ini," suara Basil memelan. "Tapi Nedia sudah nggak ada. Apa yang berlalu sudah berlalu, nggak akan bisa diubah lagi. Masalahnya sekarang adalah..."

NOCEUR: LIGHTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang