Ditembak most wanted boy nya sekolah justru adalah impian seluruh remaja kan?namun beda dengan gadis yang satu ini.Namanya Lavisa Vanasha Ziza, panggilan nya Acha. Seluruh penjuru sekolah nya menyukai Acha. Tebak, ada yang diterima gak? Udah pasti lah enggak!
●●
"ACHA, buka dong hati lo!" Kalau mulut Kashi sudah bisa Acha sumpel, udah dari kapan-kapan udah disumpel sama Acha.
" Kashi..diem bisa?" Acha mulai melembutkan nada bicaranya agar sahabat yang disamping nya ini bisa menutup mulutnya rapat-rapat.
" Gak bisa Siti Acha nur hodijah!"
" KASHI!!"
Kashi ini hobi sekali menggonta ganti nama Acha.
Song Akashi sahabat Acha dari dulu, Kashi ini berasal dari Korea. Ayah nya orang Korea. Dari TK Kashi sudah berteman dengan Acha, tapi SMP Kashi malah pindah ke Korea dan SMA balik lagi. Kashi ini tingkah nya gak ada kalem-kalemnya. Petakilan. Gabisa diem lah pokoknya. Tapi, siapa juga sih yang gasuka Kashi? Kulitnya bening.
●●
" David, lo tau kan yang namanya Acha? Lavisha-Lavisha Vanasha itu loh!"
David langsung membenarkam posisi duduk nya menjadi lebih dekat dengan Aldi.
" Iya,tau! Yang cantik itu kan? Kenapa? Ini mau gue tembak!"
Seketika mata Aldi dan Kanno langsung terbelalak kaget.
Pletak!!
Aldi dan Kanno sama-sama melayangkan pukulan mereka tepat di kepala David.
" Lo stres? Sakit jiwa? Apa gimana? Nembak, kenal juga kaga lo!"
" Tapi kan gue tau dia dari kelas 10 coy! Gue juga tau dia itu most wanted nya sekolah njir." Balas David cuek.
" Ya tapi emang bener-bener impossible Vid kalau lo nembak dia dan diterima!" Geram Kanno.
" Gue punya cara yang gak biasa." Balas David lagi. " Kepala lo keras, mau di tumbuk pake alat masakan emak gua juga kaga bisa."
" Kayanya yang namanya most wanted emang begini deh, Acha kan keras kepala." Cibir Aldi.
" Gue yang most wanted biasa-biasa aja tuh."
" Jijik monyet!"
●●
" KASHI KASHIII !!"
" apa hodijah?" Untung aja Acha engga ngelempar Kashi pakai meja ya.
" Gue ikut ngantin dong!"
" bagus, kalau ada mau nya baik nya minta ampun ya."
" iyadong."
Kashi dan Acha pun berjalan beriringan menuju kantin.
Acha terus memberikan tatapan tajam dan tatapan ancaman nya pada orang yang menggoda nya, padahal lagi jalan. Beda dengan Kashi yang selalu menganggap bahagia setiap ada orang yang menggodanya. Meskipun hany Kashi balas dengan senyuman seadanya. Jangan salah, sekalinya Kashi cuek, Kashi bisa lebih parah dari Acha. Tapi Ya beda, Acha jutek setiap hari. Kashi jarang.
" Duduk sama siapa lo?" Tanya Kashi."sama lo lah!" Balas Acha.
" Hehe bercanda."
Kashi memesan makanan dan kembali duduk untuk menunggu pesanan nya diantar.
" Cha, lo itu kenapa bisa dingin begitu sih cha? Apalagi sama cowo-cowo. Apalagi tuh sama cowo-cowo yang suka sama lo gitu misalnya," tanya Kashi iseng.
" Gue gasuka aja, buat apa sih cowo-cowo pada tebar pesona gitu." Jawab Acha enteng.
Tak lama, pesanan mereka datang. Diantar oleh bi Asih yang terkenal dengan keramahan nya itu.
" Terima kasih,Bi."
Mereka berdua melahap makanan dengan santai.
Kashi terlihat amat lapar, kashi tidak mengangkat dagu nya sama sekali saat sedang melahap mie nya itu.Namun tiba-tiba Kashi mengangkat dagunya dan terbelalak kaget. Mie nya masih menyangkut di mulutnya.
JOROK!
" Heol..Daebak..!!"
Acha langsung mengikuti arah pandang Kashi, karena Acha tahu jika Kashi sudah mengatakan kalimat koreanya itu yang memang Acha tahu artinya, berarti ada sesuati yang benar-benar keren.
Acha membalikkan badan nya mengikuti arah pandang Kashi tadi.
" Apasih Shi? Itu siapa emang?" Tanya Acha yang terlihat tak tertarik dengan arah pandang Kashi.
" Disitu ada David! Lo gatau? Most wanted woi! Dia ganteng banget Cha! Apalagi itu temen temen nya yang dua itu! Juga gakalah ganteng!" Cerocos Kashi.
" Gapake muncrat juga,monyet."
" Ye maap, namanya juga lihat cogan."
●●
" Acha ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Kulkas
Teen FictionKisah tentang David, si Possessive, Pemarah, tapi terkadang manis. Tentang Acha, si keras kepala, bisa berubah-ubah. Bisa manis, bisa jutek, bisa galak. Tentang Stella, Dan tentang Rafi.