tiga puluh dua

33.3K 1.2K 15
                                    

KASHI dan Lala menyantap makanan mereka dengan lahap. " makanan di sekolah enak-enak ya, apa gue nginep di sekolah aja?" Lontaran ngawur dari Lala membuat Kashi mendengus dan memutar matanya malas.

Kashi mulai meletak sendok nya " Iya, lo nginep disini aja. Mana tahu, keterima jadi member baru hantu disekolah." Ujar Kashi disertai senyum jail nya. Sedangkan Lala hanya mendecak kesal.

Saat sedang asyik menyantap makanan, tiba-tiba saja mata Kashi menangkap dua orang yang sedang jalan memasuki area kantin. " BUSET! ITU SEPUPU LO NGAPAIN RANGKUL-RANGKUL CEWE KAMPRET?!" Kashi membelalakkan matanya saat melihat David bersama cewek lain.

Lala pun menoleh ke arah pandang Kashi.

" oh, itu mantan nya." Kashi nyaris tersedak mendengar jawaban Lala, jika Lala tak dengan sigap memberi nya minuman. " MANTAN?!" Tanya Kashi. Lala hanya mengangguk sebagai jawaban.

" Terus? kok bisa? kan sekarang dia sama Acha?!" 

" Iya, gue juga gatau! apa kita hampirin aja ya?" 

" lo labil banget kampret! tadi lo anteng, tiba-tiba ikut panik,"

" udah buruan biar disamperin!" 

Kashi pun mengangguk dan meninggalkan makanan nya yang memang tinggal sedikit. Dua orang itu berjalan dengan tergesa-gesa. " Awas aja," Kashi terus mengumpati David yang seperti nya kepergok selingkuh. 

" Lo tenang aja, David ga mungkin seperti apa yang lo bayangin." Setelah itu, Kashi dan Lala sampai di kursi David dan perempuan itu.

David mendongakkan kepalanya berbarengan dengan perempuan yang belum Kashi ketahui namanya. 

" Ngapain lagi lo deketin dia Vid? belum cukup dia nyakitin lo dulu?" Tanya Lala to the point. David yang terlihat kebingungan pun tidak tahu harus merespon apa.

Terlihat gadis itu mulai memberi tatapan memohon kepada Lala "La, gue udah ga seperti yang lo bayangin." Ujar gadis itu.

Lala mendecih malas " Who cares, Clara?"

Ah, namanya Clara. Clara?CLARA?!

***

Dengan gampang nya David menggeleng "Enggak," 

Sumpah, jawaban nya ini sukses membuat emosi Kashi dan Lala menaik hingga keujung. "Dih, si Acha lagi ribet ngurusin hukuman padahal, udah ayo pergi aja Shi." Lala menarik tangan Kashi untuk pergi. 

***

Acha sudah menyelesaikan tugasnya sejak 10 menit yang lalu. Acha mengira Lala dan Kashi akan langsung datang dan memberinya makanan. Namun, perkiraan Acha salah. justru Acha harus menunggu mereka selama 10 menit.

Tiba-tiba mata Acha menangkap dua orang cewek yang sedang berjalan ke arah kelasnya  dengan tampang tidak mengenakkan. " Dih, kenapa tuh?" Gumam Acha.

Tak lama, Kashi dan Lala masuk tanpa mengatakan apa-apa. mungkin, mereka masih kesal dengan dua orang itu. Terlebih Lala yang kelihatan nya sangat marah. 

Acha bingung melihat mereka berdua yang mendadak berbicara menggunakan ekspresi.

"Woi,kenapasih? makanan gue mana?" Sosor Acha dengan kepolosan di matanya. "Nih," Kashi menyodorkan sebuah kantong plastik berisikan siomay porsi besar.

Acha pun menerima nya dengan senang hati " Yayyyy!! Me lov Lala and Kashi!" Sayangnya, Acting manis Acha tidak mampu membuat dua manusia yang mendadak menjadi es ini berbicara.

Acha pun mendecih malas "Lo berdua kenapa sih? Kesel tiba-tiba, Gajelas." Kesal Acha, kemudian Acha langsung membuka siomay nya dan melahap nya.

" Si David makan sama mantan nya dikantin, rangkul-rangkulan,"

Menurut Lala, lebih baik Acha tahu dari mereka dulu, sebelum akhirnya Acha tahu sendiri dan akhirnya Acha salah mengambil keputusan. 

Acha mencoba untuk tenang, meskipun tadi mulut nya sempat menganga dan sendok nya jatuh ke mejanya. " Oh," 

Ah,sungguh. Respon  Acha benar-benar tidak seperti yang Lala dan Kashi kira. 

" Lo gamarah?" Acha heran melihat kedua teman nya berbicara serempak, bahkan dengan ekspresi yang sama, dah badan mereka yang mencondong ke kedepan. Acha menggeleng "enggak," 

***

Bel pulang sekolah berbunyi nyaring, Seluruh murid berhamburan keluar kelas. Kali ini, ekspresi Acha tidak sebahagia murid-murid lain nya. Bahkan kali ini pun, Acha tidak memiliki sedikit pun niat untuk menghampiri David kekelasnya. Toh David sendiri tidak menghampiri nya kekelas Acha.

Acha pun memilih untuk duduk di tempat halte bus, mungkin Acha akan pulang dengan bus hari ini. dan entah mengapa juga, baru hari ini Acha mengharap jemputan David, ah Acha memang terlalu berharap. 

" Acha?" 

Cewek Kulkas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang