"KASHI lo tenang aja, David gamungkin tau tentang keberangkatan kita, kalau engga ada yang kasih tau."Sedari tadi, Kashi terus ketakutan jika keberangkatan mereka sampai hingga telinga David. Jelas, keberangkatan ini sebuah paksaan dari Kashi, meskipun memang Acha kepengen juga.
Tapi, Kashi memang dari dulu terkenal pesimis, padahal belum tentu kejadian.
Huh!"Acha..tapi, kalau misal nya dia tahu gimana?" Tanya Kashi lagi.
Acha mulai mengancing koper nya cepat.
Acha langsung menggeleng-geleng melihat tingkah sahabatnya ini.Acha menatap Kashi aneh "Heh, lo itu pesimis banget tau gak? Lo tinggal anteng. Toh, kalau ketauan yang kena juga gue, bukan lo!" Sembur Acha tajam.
"Acha, tapikan David serem kalau udah marah sama lo." Bantah Kashi tetap Kekkeh.
Acha langsung memberhentikan langkah nya tadi saat ingin menuju ke meja riasnya.
"Jadi intinya lo mau gue ikut lo ke Korea besok apa enggak sih!?!" Tanya Ach frustasi.
Kashi menunduk takut "Mau."
***
Klak!
"Anjir!" David meringis, siapa pelaku yang melemparnya popcorn? "Wah Aldi anjir nih!"
Aldi mendengus sebal.
"Abisnya, lo sibuk chat senyam senyum sendiri sih! Buat apa lo manggil gue sama Kanno kesini?" Kesal Aldi.
David memutar matanya malas "Maaf ya para penjombloan." Sindirnya tajam.
brug!
Kali ini, David dilempar lagi. Lain halnya, kali ini David dilempar kotak popcorn, beserta popcorn nya sendiri.
"Mentang men---"
"Mentang-mentang cari duit, beliin anak sembarangan!" Dengan cepat, Aldi langsung memotong perkataan Kanno, seraya memparodikan iklan dari Indonesia yang cukup terkenal.
Kanno yang kesal langsung menggertakan giginya.
Aldi mendekat ke arah David "Vid, temen lo. Gue baru tau selama kita sahabatan selama ini, ternyata dia satu Species sama kucing imut-imut."
Pletak!
Kali ini, David yang melayangkan pukulan di jidat Aldi.
"Satu species sama Singa, bolot!" Jelas David. Sedangkan Aldi, ia hanya tertawa tanpa dosa.
Kanno? Ia sudah bermain Game sendiri di ponsel nya karena tidak ingin mendengar teman-teman nya yang lagi-lagi menjadikan dirinya bahan Bully-an.
"Lagian, lo Chatting sama siapa dah?" Tanya Aldi kembali pada topik pertama.
Kanno kembali mengunyah popcorn keduanya setelah tadi telah dilemparnya ke arah Aldi dan David. "Siapa lagi?" Tanya nya. "Acha lah! Goblok lu Di!" Lanjutnya.
Aldi menepuk jidatnya "Oiya, hehe lupa!"
***
David : Jangan pergi kalo gak izin gue.
Acha dan Kashi terus mengunyah Cheetos kesukaan mereka sambil membaca pesan yang terus masuk dari David. Dan, Kashi duduk berdempetan dengan Acha demi melihat apa saja yang David katakan.
"Apa gue bilang! Mending lo izin aja Cha, nanti kalo David marah kan ribet." Ujar Kashi panik.
Acha menggeleng santai "Ya lo juga tau sendiri kan? Izin ke David itu setengah mati! Belum lagi dia sibuk ceramahin gue gaboleh deket-deket cow blabla."
"Padahal kan udah mantan, ngapain izin sih Akashi?" Tanya Acha penuh penekanan sinis disana.
Ting!
Kedua mata Acha dan Kashi serempak melirik ke arah ponsel dan pop up Acha.
David : Meskipun gue mantan, gue tetep anggap lo seperti pacar gue.
Acha dan Kashi menganga, David cenayang? Dari mana ia bisa tahu?
"Mampus lu kampret!" Pekik Acha frustasi.
Kashi mengernyit "Orgil, kan udah gue bilang! Lo kaga percaya sih!"
Acha mulai memasukkan lagi beberapa cheetos ke mulutnya dengan sebal.
"Udah deh! Lagian gue enggak peduli! dia itu udah mantan!" Kata Acha tetap dengan pendiriannya.Kashi memutar matanya "Terserah lo deh. Kalau ketauan jangan ngejer-ngejer gue ya lo!" Pinta Kashi dengan tatapan sinisnya.
Mendengar itu, Acha langsung membelalakkan matanya dan langsung mendekat ke Kashi.
"Tega lo!"
"Kalau nanti ketauan sama David, dan lo gak mau bantu gue.." Acha sengaja menggantungkan kalimatnya.
"Gue gamau ikut lo, Besok." Tegas Acha yang kali ini tatapan nya tak kalah sinis dari Kashi tadi.
Setelah mendengar itu, Kashi langsung mendengus sebal dan menghentakkan kakinya kesal, melihat tingkah Acha yang belakangan ini justru berhasil membuatnya berkali-kali mendengus.
***
Deva terus menuntun Stella hingga sampai ke mobil David. Hari ini, Stella sudah diperbolehkan untuk pulang dan menjalankan rawat inap.
Namun begitu, Stella tetap mendapat surat istirahat dirumah selama 2 hari."Hati-hati dong kak kalau jalan!" Pekik Deva tak terima dengan Kanno yang menabrak nya begitu saja saat Deva membukakan pintu mobil Stella untuk masuk.
"Prt..!"
Terdengar, tawa tertahan dari Aldi dan David melihat Kanno justru digalakin sama Deva yang notabene nya adalah perempuan yang berumur dibawah Kanno.
"Eh, maaf gak sengaja." Jawab Kanno sembari memamerkan senyum kikuk nya.
Aldi menyenggol Kanno "Jangan di gas dulu ah, masih beda sekolah." Goda Aldi dengan tatapan mautnya.
Tanpa aba-aba, David langsung menjitak kepala Aldi.
"Terus? Kalau masih beda sekolah? Berarti lo nyuruh Adek gue pindah ke sekolah Kanno?" Tanya David meruntun.
Tanpa beban, Aldi langsung mengangguk sambil memejamkan matanya,dan alisnya di naik turun kan nya.
"Jidat lo mletak, nyuruh adek gue pindah sekolah!"
Deva dan Stella saling memandang.
1 detik
2 detik
3 detik"HAHHAHAHAHAHAHA!!!" Tawa mereka berdua langsung pecah begitu saja tanpa sebab.
Sedangkan Aldi, Kanno, dan David justru saling bertugkar pandang, tidak mengerti apa yang di tertawakan Stella dan Deva.Aldi mulai mendekat ke telinga David, dan membisikkan sesuatu disana.
"Lo pasti gatau kenapa adek lo ketawa gitu kan? Yaiyalah, lo belum menggali terlalu dalem. Kan dia adik angkat lo,"
Jika kebanyakan orang-orang merinding karena dibisikkan seperti itu, lain halnya dengan David yang justru geli dan ingin membunuh hidup-hidup Aldi saat ini.
TBC
Otw tamat~
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Kulkas
Fiksi RemajaKisah tentang David, si Possessive, Pemarah, tapi terkadang manis. Tentang Acha, si keras kepala, bisa berubah-ubah. Bisa manis, bisa jutek, bisa galak. Tentang Stella, Dan tentang Rafi.