empat puluh

31.5K 1.1K 25
                                    


KALI INI, Acha benar-benar malas. Acha benar-benar malas karena sekarang yang ada dihadapan nya adalah David.

Sial.

Bukannya tidak ingin jumpa. Tapi, Acha lagi tidak ingin untuk mendengar seluruh penjelasan David nantinya.

Acha melihat Kashi yang mulai beranjak pergi "Eh mau kemana lo?!"

Kashi pun menyengir "Balik lah, kan ada cowo lu." Jawab nya masih disertai cengiran tanpa dosanya.

" Kalau lo pergi, gue aminin semoga lo gapernah dikasih kesempatan nonton konser oppa-oppa lo." Ancaman Simple, namun mampu membuat Kashi membelalak.

" Idih parah! Jangan dong!" Ujar Kashi.
" Yaudah, jangan kemana-mana." Balas Acha penuh kemanangan.

" Tapi, kalau lo berkeinginan untuk pergi, gue doain lo gratis nonton konser oppa-oppa, terus paling depan."

Tentu.

Tentu kalimat David barusan membuat Kashi meloncat riang. Padahal, kalau saja terkabulkan. Kalau engga ya,nasib.
Kashi goblok malah ga mentingin doa nya Acha malah langsung melengos pergi gitu aja.

Acha mendengus kesal "Gue balik deh,"

David menahan tangan Acha.

" Apa?" Tanya Acha ketus.

" Kenapa sih?" Balas David, tentu itu membuat Acha geram. "Kenapa apanya!?" Pekik Acha tak terima.

" Kenapa ga mau denger penjelasan gue? Tadi malem, gue mau jelasin lo main masuk aja." Acha hanya mengernyit mendengan perkataan David yang memang terdengar membosankan.

" Terus, sekarang lo datengin gue dan nyuruh Kashi balik, buat apa?"

" Ada kalanya seseorang berhenti untuk menggapai, berhenti untuk bertahan.
Selama ini, emang bener. Bener kalau lo ga ada mengiyakan hubungan kita, gue yang maksa. Gue yang possesive, dan selalu nyari masalah."

Acha tertegun. Bukan ini maksud yang di inginkan Acha. Mengapa berakhir seperti ini? Bukankah ini masalah biasa yang Acha sendiri bisa mengakhiri nya hanya dengan berkata Iya.
Namun, sepertinya berbeda.

" Bener kan? Lo ga ada nge iyain hubungan ini kan Cha?" David memegang tangan Acha dan menggerakkan nya, meminta jawaban dari Acha.

Acha hanya mengangguk heran.

" Pernyataan lo bener-bener mengarah mau akhirin ini semua Vid, maksudnya apa?" Tanya Acha to the point.

David tersenyum getir.

" Kita akhirin aja ya Cha?"

" Ga masalah," Jawab Acha seperti tidak ada beban. "Seriously?" David terdengar tidak percaya.

" Gue iyain lah, Thats What you want."

Saat itu juga, Acha meninggalkan David sendirian. Air mata Acha yang turun dengan sendirinya. Ia benar-benar tidak berharap akan seperti ini akhirnya.

Acha heran. David benar-benar memiliki keputusan sepihak.

" Berengsek," Acha terus mengatai David Berengsek, Bajingan, dan lain sebagainya yang menyerupai David saat itu.

Pandangan seluruh murid mengarah ke Acha yang saat ini jalan dengan buru-buru, dimatanya disertai air.

***

A/N

Haayyiiii im Sowwrii ini kayak nya part terpendek ya? Sorry sorryy!!!!!
Soal nya ini emang sengaja gaisss!!!
Sorru deh sorry.

Cewek Kulkas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang