twelve

57.5K 2K 93
                                    

●●

" Gimanaa, enak ga lo di kasih sejuta kata-kata bapernya David?"

Acha menerjapkan matanya kaget! Tiba-tiba Kashi sudah ada langsung didepan pintu.

" Lo itu kaya setan! Kok tiba-tiba disini sih?!" Pekik Acha. " Rugi kalau orang PDKT gak dilihat!" Balas Kashi sambil menggelitik Acha dengan jail.

Acha dan Kashi langsung balik kekelas mereka. Sepanjang jalan, pandangan murid-murid menuju kepada satu titik, Acha dan Kashi. Soalnya, ada kejadian keren tadi, saat Acha pingsan.

Entah ini hari lucky bagi Acha ataupun hari sialnya.

●●

" HAH? DIA PINGSAN? TERUS DIANGKAT DAVID?!"

Seketika, seisi kantin sekolahnya langsung menjadikan dirinya dan geng nya bahan tontonan. Pasalnya, Revina berteriak histeris, alay sekali.

" Rev, lo gabisa biarin itu cewek murahan satu sekolah sama David! Jelas lah dengan gampang mereka bisa terus berduaan!" Usul Citra kepada Revina yang sekarang sudah terbakar api emosi.

" Cih, lagian juga lo udah putus sama David. Itu haknya David lah, mau dia suka sama cewe lain atau bukan, inget satu aja sih. Lo itu cuma mantan."

4 kata tajam terakhir yang disebutkan oleh Stella sukses membuat Revina dan anggota geng nya yang lain membelalak tak percaya. Pasalnya, Stella juga bagian dari mereka tapi kok seperti membela Acha ujung-ujungnya.

" suka Typo si Stella mah," Deva mencoba untuk menenangkan Revina yang kelihatan sudah ancang-ancang ingin menerkam Stella. "siapa yang typo?" Tanya Stella dengan tatapan tak mau tanya.

" Heleuh heleuh si Stella mah teu bisa diajak berkompromi atuh, si Revina teh lagi marah-marah, malah makin ngajak war, haduh pusing pala aing." Kalau Deva sudah mengeluarkan jurus Sundanya, tak ada yang bisa membalas kata-katanya.

" Terserah gue dong, ngapain gue ngikut yang ga bener kalau ada pilihan yang bener?"

●●

Sorak-sorai murid-murid sudah mulai kedengaran, nyaring dan semakin nyaring. Seluruh murid-murid berhamburan keluar kelas setelah mendengar bel yang amat keras. Most Wanted bel tuh namanya.

Setelah mendengar bel ini, maka wajah murid-murid nya akan berseri-seri tanpa beban, seperti dapat uang 100 milyar hehe.

" Cha, tungguin.." Rengek Kashi. "Hm," Gumam Acha.

Setelah murid-murid sudar berhamburan keluar kelas, Acha dan Kashi masih dikelas. Kashi masih sibuk membereskan loker dan barang-barang nya yang lain. Kashi heboh sendiri dengan barang-barang nya karena tadi ia ketiduran dikelas dan tidak perduli dengan barangnya yang berserak disana-sini.

" time's up Kashi.. goodbye Acha cantik mau pulang terus bobo deh dirumah!" Acha tersenyum puas setelah melihat jam tangan nya sudah menunjukkan pukul 4 sore pas.

" Ye emang gue udah selesai beres-beres kali!" Balas Kashi disambung tawaan renyah nya.

Akhirnya Kashi dan Acha pun berjalan beriringan menuju gerbang sekolah.

" Lo pulang sama siapa Cha?" Tanya Kashi disela jalan mereka yang terlihat sunyi, tidak ada kerecehan antar Acha dan Kashi hari ini.

" Eh--gatau, palingan naik bis Shi," Kashi menggeleng mendengar jawaban Acha yang terdengar lemas.

" Acha, kita temenan dari lama kan? Dan kenapa sekarang seolah lo nyembunyiin sesuatu dari gue? Lo ada masalah apaan Cha?" Tanya Kashi serius. Pasalnya, Acha kelihatan sedikit lebih kalem dari biasanya.

" Iya Shi, sebenernya gue juga gatenang ga ngasih tau lo, secara semua nya tentang gud lo udah tau," Ujar Acha dengan fake smile nya yang justru membuat Kashi merasa aneh. " Cerita Cha!" Tegas Kashi.

Cewek Kulkas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang