Acha dan Kashi benar-benar terlihat seperti botol dan tutupnya." Shi, seriusan gua malu kalo jalan sama lu. Lain kali lo ajak yang lain aja deh Shi!" Acha mulai menunduk malu melihat tingkah laku Kashi yang petakilan, padahal sedang mengantre tiket nonton.
" Cielah bawa enjoy aja geng!"
Acha tidak tahu, Kashi ini kelewat gila, kelewat stres, apa kelewat gaul sih?
" Cha, nonton apa?" Tanya Kashi. " nonton bioskop." Jawab Acha singkat.
" Anak bayi juga tau lo nonton bioskop goblok!" Kesal Kashi dengan matanya yang sesekali mendelik. Justru mata Kashi yang mendelik itu membuat perut Acha geli.
" Lo ga cocok melotot-melotot gitu Shi, udah dasarnya mata lo cuman segaris juga. Hahahaahh!"
●●
" Hai! Disini!"
Revina melambaikan tangan nya kearah laki-laki yang sedang kebingungan seperti sedang mencari keberadaan seseorang.
Laki-laki itu pun berjalan kearah Revina dengan langkah nya yang jelas terlihat angkuh. Lebih ke angkuh sih, bukan sombong. Hehe sama aja." Udah lama?" Tanya David. " Belum kok." Jawab Revina yang entah mengapa menggerak-gerakan badan nya.
" Badan lo kenapa? Kok kayak ulat bulu?" Tanya David sambil menyeruput kopi nya yang sudah dibeli deluan oleh Revina.
Revina memaki laki-laki didepan nya didalam hati. Padahal kan Revina menggeliat seperti itu agar menarik perhatian David.
" Oh engga papa kok, gatel bajunya." Jawab Revina penuh suara yang dibuat-buat.
" Ga akan nafsu gue."
Revina membelalakkan matanya kaget.
" Eh, iya lo udah punya pacar?" Tanya Revina yang tidak tahu ingin membahas topik apa." Udahlah." Jawab David enteng. " oiya gue lupa, lo kan playboy. Udah berapa mantan lo?"
" Banyak lah."
" Sekarang, pacar lo semakin kesini semakin normal? Atau semakin rusak? Hah?" Semakin maju dan semakin maju, Revina menghapus jarak antara dirinya dan David.
" Lo serakah amat dah sama tempat, dikasih meja malah maju-maju."
●●
" Acha, kita duduk dimana dulu? Film nya masih lama mulai," Keluh Kashi sambil memiring-miringkan mulutnya.
" Starbucks aja, gue mau nge wifi nih Shi!" Jawab Acha dengan wajah yang berseri-seri.
" Dasar gapunya modal!" Pekik Kashi tepat ditelinga kanan Acha. " Ye kaya lo ada kuota aja!" Balas Acha.
" Emang." Jawab Kashi. " emang apa?" Tanya Acha lagi.
" EMANG GA ADA KUOTA!"
Setelah itu mereka berdua tertawa sampai kedua mata mereka menimbulkan garis, apalagi Kashi yang semakin garis. Hampir deh hilang matanya. Orang-orang yang berada di mall yang sama pun menjadikan mereka bahan tontonan.
●●
" Kachi cantik! Pesenin dong Kachii!!" Kali ini, Acha melakukan aegyo agar Kashi mau memesankan dirinya minuman.
" ADA MAU NYA AJA LO!" Pekik Kashi. " lo berisik banget monyet! Dilihatin orang jadinya!" Kesal Acha, kemudian sesekali Acha memberikan senyum kikuk nya kepada orang-orang yang melihat dirinya dan Kashi.
" Yaudah sini gue pesenin." Ujar Kashi tiba-tiba. " Pesenan nya yang kaya biasa ya,sayang."
" JIJIK!"
Acha pun tertawa melihat Kashi yang langsung pergi ketempat pemesanan.
Acha mulai menyambungkan sambungan wifi nya." Duh kok gak bisa sih?" Acha meringis pelan. Padahal kan niatnya kesini untuk dapet jaringan yang pol. Kemudian Acha celingak-celinguk mencari pelayan yang bisa ditanyakan tentang jaringan nya.
" E-eh..itu kan?" Acha mulai memicingkan matanya melihat orang yang ada disebrang mejanya.
" BA!"
■■
A/N:
Haii lagiii!!!! Sorry yaaaa words aku masihh sedikiiitttt!!! Teruuss ceritanyaa masih absurd absurd sedikiitt.
Doainn yaaa semogaa kedepan nya ada kemajuan!See ya Peeps!!!!
With love, Istri sah Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Kulkas
Teen FictionKisah tentang David, si Possessive, Pemarah, tapi terkadang manis. Tentang Acha, si keras kepala, bisa berubah-ubah. Bisa manis, bisa jutek, bisa galak. Tentang Stella, Dan tentang Rafi.