Setelah Acha menetralkan dirinya, dengan perlahan Acha mengambil handphone nya yang tadi disembunyikannya di bawah bantal. Cepat-cepat Acha membuka aplikasi Line tanpa membaca pop up nya terlebih dahulu.Line
David
Apa Cha?22.30
ini,gue mau minta maaf hehehe
22.58
Seketika, Acha langsung merutuki kebodohannya. Sebenarnya, bukan kebodohan juga sih, namanya juga salah.
Line
David
Minta maaf untuk apa Cha?iya, kayak nya tadi gue ngomong kasar ke lo, sampe lo nyuruh gue untuk belajar etika & sopan santun. Ngeheheh
David
Wah keren!Keren apanya?
David
Gue ss dulu nih chatnya, langka soalnya, for the first time nih lo ngomong panjang dan ga disingkat...
David
Eh iya, gue maafin. Gue juga minta maaf, seharusnya kan gue ga ngomong gitu ke pacar gue sendiri hehehmati aja lo!
David
Jangan entar lo kangen kan ribet urusan nya.pd bgt.
David
Oiya Cha, kok lo mau minta maaf sih? Setau gue, lo ngomong hal penting aja kira-kira dulu.ya soalnya klo kt nyokap gue, kalau salah ya minta maaf.
David
Oh jadi lo minta maaf sama gue karena inget, kalau gak inget?Ya kagak. Amit-amit.
David
Gue udah kesenengan eh di hempas,jatuh lagi deh.mam?
Pus.David
Udah tidur ah Cha, udah malem. Besok sekolah lagi.ribet banget lo
David
Sleep tight, Acha Vanasha.Read.
" Duh, masa sih gue bisa luluh cuman karena ini cowo? Gabanget tau ga sih?!"
●●
Cahaya yang begitu terang nya menembus ke fentilasi orang-orang disekitarnya. Cahaya nya yang amat terang menusuk hingga ke bola mata.
" Anjir panas amat!" Otomatis Acha mengusap bagian wajah nya yang terasa panas sekarang.
Dengan mata yang masih sayu, Acha meraba-raba keberadaan jam beker nya yang entah mengapa tidak kunjung bunyi heboh seperti biasanya.
Setelah Acha sudah dapat menangkap jam bekernya, mata Acha justru tidak bersahabat untuk melihat pukul berapa di jam bekernya itu. Namun, dengan sedikit paksaan dari dirinya sendiri, Acha membuka matanya dan melihat pukul berapa." HAH!? ASTAGA BUNDAAAA AYAAHH KENAPAAAA GAK BANGUNIN GUE ASTAGAA!!!"
Acha berteriak histeris karena ia melihat kalau ini sudah pukul 07.26 , sedangkan sekolah nya saja masuk pukul 07.30 impossible banget kalau Acha siap-siap dengan waktu 4 menit? Belum lagi perjalanan menuju sekolah.
●●
" Bunda kok tega banget sih ga bangunin Acha? Acha bisa telat bun," Ekspresi Acha sudah tak karuan sekarang. Kesal, dan ingin menangis. Sebenernya sih pengen nangis karena kesal. Gimana ga nangis? Kalau telat itu, bisa dihukum sama kepala sekolah kalau lebih dari 10 menit.
Lari keliling lapangan 15 kali." Bunda itu nge tes kamu nak, kamu bisa mandiri gak. Eh ternyata gabisa," Cengir Bundanya tanpa dosa.
" Assalam mualaikum bun Acha berangkat."
" SARAPAN NAK!" Pekik Bundanya saat Acha sudah ada di ambang pintu.
" Bun, bunda ini jam tujuh lewat bun.."
Bundanya pun hanya bisa menghela nafas pasrah.●●
Sepanjang jalan di Bus, Acha tidak bisa tenang. Keadaan nya terus gelisah, ini udah 5 menit Acha telat, dan jalan nya super macet! Parah!
Pasalnya, kalau Acha disuruh keliling lapangan, Acha belum sarapan dan gabakal kuat. Acha meremas remas ujung roknya, menatap kesana kemari melihat kemacetan yang dialami nya.
" Kang! Turun disini aja! Kiri!" Pekik Acha." Gapapa neng? Masih agak jauh sekolah nya neng,"
" Gapapa kang, saya bisa lari." Jawab Acha sambil mengencangkan ikat rambutnya.
"Yaudah, uangnya neng." Acha pun memberikan uang sekitar 10 ribuan kepadanya. "Ini kebanyakan neng! Bentar ya saya tuker dulu, saya turun dul--"
" Ambil aja pak! Saya udah telat parah!"
Secepat kilat Acha segera berlari ke arah sekolahnya. Saat berlari, justru perasaan Acha tak karuan. Acha takut setengah mati jika nantinya ketauan sama Satpam, soalnya Satpam disekolahnya gabisa diajak berkompromi sih.
" Huh..haah.." Acha mengatur nafas nya yang sudah terengah-engah sebab berlari yang cukup jauh tadi.
" Aduh, gimana dong? Entar kalau gue bujuk satpam, satpam nya ngadu ke pak Galang kan bisa berabe urusan nya." Gumam Acha sambil mengapit-apit bibirnya sendiri.
Acha melihat kesana kemari, berharap ada suatu cara agar Acha bisa masuk kedalam sekolah tanpa harus ketauan. Kalau soal kelas, bilang aja tadi habis dari kamar mandi terus bel, gampang.
" WAH!"
Mata Acha berbinar ketika melihat ada sebuah pintu yang tidak dikunci, tidak ada penjaganya juga.
Dengan mengumpat-umpat Acha melangkah.Mata Acha sempat melirik kearah lapangan, disana ada segerombolan anggota Basket disana. Seketika terukir lah lekungan tipis dari wajah manis Acha. Kalau ada anak basket, pasti ada gurunya. Dan pasti, guru nya tidak akan melihat ke Acha, lebih fokus ke arah murid-murid basketnya.
Acha sudah dikalangan sekolah sekarang, kira-kira 2 atau 3 langkah lagi Acha mendekati lapangan sekolah nya. Karena Acha berjaga-jaga, Acha sedikit mencondongkan badan nya agar tidak ada yang melihat keberadaan Acha, kemudian Acha mengintip kebalakang, untuk memastikan tidak ada siapa-siapa.
Karena aman, dengan senyum yang amat lebar, Acha kembali menghadap kedepan dan..
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Kulkas
Teen FictionKisah tentang David, si Possessive, Pemarah, tapi terkadang manis. Tentang Acha, si keras kepala, bisa berubah-ubah. Bisa manis, bisa jutek, bisa galak. Tentang Stella, Dan tentang Rafi.