" YIPPIEE!!!"
Acha kegirangan, karena akhirnya dirinya dan Kashi pergi ke Mall. Tadinya, Kashi ingin mengajak Acha untuk kerumah hantu, tapi karena Acha anti banget sama yang berbau-bau Hantu. Jadi Acha mengusulkan untuk pergi ke Mall aja. Mereka berdebat sepanjang Jalan, sampai akhirnya Kashi memilih keputusan untuk suit siapa yang menang, pilihan nya akan dipilih.
" Untuk hari ini gue turutin perintah lo,soal nya hari ini tangan gue lagi ga bisa diajak kerja sama untuk suit," Kashi membela kekalahannya. " Udah deh Shi, Tuhan itu adil emang kalau udah sama Vanasha." Pamer Acha dan hanya dibalas dengusan dari Kashi.
●●
" Tuhkan, apa gue bilang? Pasti kali ini gue menang!"
Acha menghela nafas nya malas, lagi-lagi pilihan Kashi. Padahal, Acha sudah senang akan pergi ke Mall tanpa datang ke tempat Hantu. Eh, sampai di Mall Kashi malah ajak Acha nonton film horor. Dan Acha meminta untuk suit, dan you know siapa yang menang.
KASHI!
" Aduh Kash, tapi gue serius gaberani gue.." Acha terus memohon-mohon pada Kashi, meskipun Acha tau itu mustahil. Tiket udah dibeli, lagian juga pemenangnya Kashi. " Nonton aja pasti ga serem,"
" Huh!"
Acha dan Kashi memilih untuk mencari tempat makan yang mengenyangkan, karena kali ini mereka benar-benar tidak punya uang cukup untuk membeli makanan di dalam Bioskop. Jadi, mereka akan mengisi perut mereka terlebih dahulu. "Makan dimana?" Tanya Kashi.
" lagi pengen Hokben gue!" Pekik Acha girang. " Cih, yaiyalah pengen hokben! Lo lagi bokek kan?" Decih Kashi.
" Yee sepele banget lo, gitu-gitu hokben juga bayarnya pake uang, Monkey." Kesal Acha sambil memutar matanya malas.
Acha dan Kashi pun berjalan menuju Hokben disertai tawa mereka yang menggelegar.
Jalan bersama Kashi tak seburuk yang kalian bayangkan, mungkin bayangan kalian Kashi akan memalukan? Oh tidak, salah besar.
Lagi-lagi, mulut ember Kashi yang selalu mengomentari pakaian seseorang saat jalan di Mall atau memergoki orang yang sedang pacaran di Mall terus bermunculan lagi. Membuat Acha ikut gibah dengan Kashi dan menimbulkan dosa. Dasar!
BRUKK!!!
" Aduh!"
Acha meringis pelan saat badan mungil nya tertubruk seorang cewek yang benar-benar amat tidak asing. Cewek itu menabrak Acha.
" Sorry,"
Gadis itu langsung pergi dan berlari sekencang-kencang nya, hingga batang hidungnya atau bahkan penampakan punggung nya tidak terlihat lagi oleh Acha dan Kashi.
Kashi yang menyadari hal itu, langsung ingin mengejar perempuan itu. Bukan karena gadis itu telah menabrak Acha, tapi karena Kashi ingat dan tahu betul siapa perempuan itu.
" EMANG CEWEK KURANG ASEM, KAMPRET, SAUDARANYA MONYET!"
Acha hanya sibuk merutuki dan menyumpah serapahi gadis yang menabrak nya tadi. " Dasar, udah nabrak, lari lagi! Gatau apa sakit banget?!" Sambung Acha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Kulkas
Teen FictionKisah tentang David, si Possessive, Pemarah, tapi terkadang manis. Tentang Acha, si keras kepala, bisa berubah-ubah. Bisa manis, bisa jutek, bisa galak. Tentang Stella, Dan tentang Rafi.