Saat keluar studio, wajah Acha sangat kusut. " Kenapa lagi lo?" Tanya Kashi." Gapapa." Jawab Acha singkat. " Cielah gaya-gayaan lo!"
Acha dan Kashi sudah selesai menonton, sebenarnya filmnya tidak seburuk yang Acha bayangkan. Cukup mengundang tawa, dan keceriaan sebagainya. Namun, karena peristiwa sebelum menonton, yakni peristiwa bersama David tadi, Acha jadi tidak ada semangat bahkan ekspresi yang senang sedikit saja.
" Gue kirain kita bakal satu studio sama mbak-mbak cabe." Kata Kashi tiba-tiba. "Hah? Mbak-mbak cabe? Siapa?" Tanya Acha yang heran dengan perkataan Kashi barusan.
" Revina lah, siapa lagi?" Jawab Kashi santai. Sedangkan Acha hanya menggeleng-geleng.
" Duh! Bisa ga sih gausah bahas Revina mau pun David lagi Shi?!" Kesal Acha. Bagaimana tidak? Bahkan saat film dimulai pun Kashi terus mengingatkan Acha atas kejadian tadi sebelum menonton.
" Iya-iya maaf."
●●
Setelah David menceramahi Acha di bioskop tadi, David tidak jadi menonton dengan Revina, David langsung pulang. Namun, David bukan tipe orang yang tidak bertanggug jawab, maka David mengantarkan Revina pulang dengan selamat sentosa kerumah nya.
David harus bersabar, selama perjalanan pulang Revina terus marah-marah pada David karena tidak jadi nonton padahal tiketnya sudah dibeli.
" Perempuan itu dasar! Murahan!" Umpat Revina saat David sudah sampai tepat di depan gerbang rumahnya. " Siapa yang murahan? Lo?"
Revina terlonjak kaget, bagaimana bisa David mendengar umpatan nya barusan?
" Eh-- enggak lah, enak aja kalau ngomong. Udah ya, makasih udah anterin gue. MAKASIH untuk enggak jadi nonton nya,David." Revina menekan kata 'makasih' hingga sesuatu bermuncratan dari mulutnya.
" Boleh kesel, tapi gausah sampai muncrat gitu juga kali."
Setelah itu, David langsung menancap gas dan pergi meninggalkan Revina tepat didepan pagar rumahnya. Sedangkan Revina, ia hanya menggurutu kesal dan menyumpah-nyumpah serapah Acha dan Kashi.
●●
Sekarang, Acha sudah seperti gosokan yang terus maju dan mundur tanpa berhenti. Sesekali ia melirik handphone nya yang di genggam nya.
" Gue pengen minta maaf ke David, tapi masa gue gengsi njir yang bener aja?!"
Acha mempunya inisiatif untuk minta maaf sama David, kali-kali perkataan nya tadi menyinggung hati David. Karena memang Acha dari sana nya ceplas-ceplos kalau ngomong.
TING!!!
Acha kaget saat melihat handphone nya menimbulkan suara munculnya notification. Dengan sigap, Acha membuka kunci handphone nya dan melihat notification dari siapa itu.
" ANJIR."
Mata Acha membulat saat melihat Notifikasi yang masuk barusan.
Line
David
Udah sampai rumah?Acha kebingungan setengah mati, Tuhan sepertinya sangat tahu dengan fikiran Acha. Saat Ach memiliki kegengsian untuk menghubungi David deluan, David malah menguhubungi nya deluan. Jadi, Acha tidak perlu gengsi atas nama apa pun.
Line
Udh.
David
Film nya enak?Nntn aj sndr, trs psti l tau enk atau egk.
David
Iya, nonton bareng lo kepengen nya. Tapi, lo udah nonton sama Kashi. Yah..o
Read.
Acha mendesah kesal. Niat awalnya, jika David mengajak nya banyak bicara, Acha bisa menyelipkan maafnya disana. Namun, justru David hanya sekedar ngeread balas dari Acha.
Line
Ehm,Vid.
Acha langsung menenggelamkan handphone nya kebawah bantal nya, Acha benar-benar tidak ingin membaca balas David, ia akan malu nantinya. Tidak pernah-pernah seumur-umur hidup Acha ia mengatakan sesuatu deluan oleh laki-laki. Apalagi, jenis laki-laki nya seperti David.
TING!!!
" AAAA!!" Acha memekik keras, kaki nya di hentak-hentakkan ke lantai kamarnya. Acha semakin memejamkan matanya tidak ingin melihat notifkasi yang masuk dari handphone nya barusan.
●●
A/N:
heheheheheheheh agak panjangan dari yang biasanya meskipun tetep pendek xoxoxoxoo. Ikuuttiiin teruuss yaaww!!! Jeongmal Saranghae All❤❤
With love, Istri sah Chanyeol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Kulkas
Teen FictionKisah tentang David, si Possessive, Pemarah, tapi terkadang manis. Tentang Acha, si keras kepala, bisa berubah-ubah. Bisa manis, bisa jutek, bisa galak. Tentang Stella, Dan tentang Rafi.