dua puluh sembilan

38.1K 1.5K 3
                                    

vote juseyo:(

Acha mencoba untuk menteralkan jantung nya yang sudah tidak keruan semenjak peristiwa dirinya dan David tadi.
Tentu saja, hal itu membuat Kashi mengernyit heran.

Kashi menatap Acha heran " Kenapa lo?" Tanyanya.

" Ada masalah besar Shi," Jawab Acha mendramatisir, membuat Kashi ingin melempar Acha hingga ketengah lautan.

Kashi menatap Acha lelah dengan mata sayu nya. " Masalah besar apaan, masalah satu aja lo gajadi-jadi cerita ke gue, gimana mau masalah besar," Sindir Kashi.

Memang, kejadian saat Fathan tadi malam belum sempat Acha ceritakan ke Kashi.
" Iya, ini makanya sekalian,dugong!" Kesal Acha.

Kashi mencibir kesal " Halah, si Acha kan pikun." Umpatnya.

" Heh lo kira gue ga bisa dengar?!" Kashi terlonjak melihat Acha yang tengah memekik ke arah nya. " Dih PD gila!" Bela Kashi.

Kashi heran melihat Acha yang justru malah jalan hampir ke ambang pintu keluar kelas, bukannya malah duduk lagi di bangkunya. " Woi kutu! Kok malah pergi sih?! Bener kan?! Lo mau nunggu hari raya ular ya nyeritain ke gua?!"

Seisi penjuri kelas menatap Ke satu titik, yang tak lain dan tak bukan adalah Kashi. Ada yang melihat Kashi sibuk diiringi decakan, karena sangat berisik. Dan ada juga yang melihat Kashi sambil mengernyit dahi heran. Bahkan ada juga yang menggeleng-geleng kan kepala, karena Kashi dan Acha sering sekali balas-balasan teriak seperti itu, membuat ia sudah kebal.

Kemudian, Acha membalikkan badan nya dan menghadap ke arah Kashi dengan tampang mohon ampun. " Hehe, bentar ya Kash! Gue pengen beli choki-choki dulu!" Tanpa menunggu balasan Kashi, Acha sudah melesat pergi dan tidak terlihat punggung nya. Membuat Kashi mengumpat-umpatkan sumpah serapah nya kepada Acha.

***

Acha berjalan menuju mini kantin nya dengan senyum yang terpancar sangat amat cerah, memamerkan sederetan gigi nya yang amat bagus. Memang, Acha termasuk orang yang sangat cepat berubah-ubah mood. Percayalah, hari ini pasti Acha akan mengeluarkan jurus es dingin nya seperti biasa.

Seisi kantin menatap heran kearah Acha, beberapa sampai minta dicubit oleh teman nya sendiri dan bertanya apakah ini mimpi? Acha mendecih melihat mata orang-orang yang menuju kepadanya.
Memang sih, Acha sendiri heran mengapa kali ini Acha bisa seceria ini?
Kalaupun Mood Acha membaik, tak akan seceria ini. Acha bergidik ngeri melihat perubahan mood nya yang berbeda drastis.

Entahlah, langka sekali Acha menunjukkan mood nya yang seperti ini. Sehari-hari Acha hanya melihatkan sikap dingin nya.
Ya, seluruh penjuru sekolah nya juga sudah tau alasan mengapa Acha menjadi sedingin Es di dalam Kulkas, didalam Freezer.
Ah, mengingat itu Acha jadi benar-benar takut sekaligus ngeri.

Sudahlah, Acha buang jauh-jauh fikiran itu, sekarang Acha justru sedikit menambahkan loncatan-loncatan imutnya.

Ternyata, tidak seburuk pemikiran Acha, sesekali mengganggu Kashi dan membuat nya kepo sangat menyenangkan! Acha semakin menambah senyum nya mengingat dirinya berhasil membuat Kashi kesal.

Saat Acha tersenyum, justru seluruh penjuru kantin malah semakin meletak tatapan fokus kepada Acha, tentu itu membuat Acha risih seratus persen. Acha menghentakkan kakinya, dan kemudian senyuk nya sirna kembali.  Orang-orang disekitarnya yang tadi takjub melihat senyum Acha, kembali melanjutkan aktifitas mereka tanpa melihat lagi ke Acha. Karena, bagi mereka Acha sudah benar-benar kembali, Huft.

Acha meringis, mungkin ini karma dirinya yang terlalu senang di atas penderitaan Kashi.

***

Akhirnya Acha pun sampai ke tempat tujuan nya. Acha mampir ke stan kecil milik Mbak Rini. Memang, Mbak Rini memiliki stan sendiri, dan itu berisi semua Snack-Snack dari besar sampai kecil. 

Mbak Rini yang menyadari kedatangan Acha langsung tersenyum " Mau beli apa Acha?" Tanya nya. Sedangkan Acha hanya menyengir melihat pajangan-pajangan jualan Mbak Rini. 

Acha mengambil dua barang yang ingin dibelinya " Acha mau ini dong mba, berapa jadinya?" Tanya Acha. " 13 ribu deh buat Acha," Mendengar perkataan mbak Rini, membuat Acha memutar matanya malas.

" Itu mah namanya bukan buat Acha doang, sama semua orang juga 13! itu bukan diskon," Kesal Acha. " Yaudah deh 10 ribu, padahal itu udah diskon. Cuman kan karena Acha pelanggan tetap mbak Rini, yauda deh. kalem." Acha yang mendengar itu langsung membinar kan matanya.

" Gitu dong, makin sayang deh Acha!" Setelah itu, Acha langsung memberikan ciuman jauh kepada mbak Rini, yang dikenal sebagai istilah Kiss Bye. Mbak Rini hanya menggeleng melihat tingkah Acha yang dirinya sendiri sadar kalau Mood Acha berubah-ubah sesuai dirinya.

***

Acha berjalan dengan Asyik menuju kelasnya sambal menikmati Oreo dan Pocari Sweat  yang dibelinya tadi. " Ah.." Segar Kashi setelah meneguk minuman dingin nya. 

Acha menatap halaman sekolahnya, tidak melihat banyak murid. Nyaris tidak terlihat. "Hadeuh, murid-murid sekolah gue pada rajin banget hari ini." Ujar Acha cuek. " Kaya gue dong, rajin nya dapet. Ga rajin-rajin amat juga dapet," Lanjutnya membanggakan dirinya sendiri.

Seseorang yang sedang menatap Acha sedari tadi itu pun heran melihat Acha yang berubah. Tidak biasanya Acha terlihat terkesan seperti anak perempuan nakal yang saat jam pelajaran malah pergi ke Kantin. Meskipun, menurut Acha sendiri banyak juga anak yang berada di kantin sekarang.

" Enak sekali kamu malah jajan-jajan dan tidak masuk kelas!?"

Cewek Kulkas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang