lima puluh tujuh

29.5K 1K 7
                                    


" Im at, Seoul, South Korea. "

Acha mendecak. Matanya menangkap jari-jari mungil Kashi bergerak lincah membuat location di seluruh Social Medianya.

"Kemakan kids jaman Now, Lo!" Sindir Acha tajam.

Kashi langsung mencibir, ia menoleh kepada Acha dengan tatapan sebal.

"Daripada lo! Ga ada Update di Bandara! dimana-mana orang itu Update!"

"Kemakan takut David sih, lo!" Sindir Kashi tak kalah tajam. Bahkan, kalimatnya mengikuti perkataan Acha tadi.

Acha mendecih.

"Idih, lo gabawa gue jalan-jalan sih," Ujarnya.

Mendengar itu, Kashi langsung menggeret Kopernya dan mendekat ke arah Acha.

"Kalau bisa, kita jalan-jalan sekarang! Demi Update!"

***

"Ppaa" Bunyi decitan antara bibir atas dan bibir bawah orang terdengar saat sedang menggunakan lipstick atau liptint disana.

Kashi menghela nafasnya lega "Akhirnya!"

Sedangkan Acha, Acha tidak tahu harus kesal, biasa saja, atau bagaimana menghadap Kashi yang memaksa Acha harus memakai liptint hari ini juga.

"Begini, kan cantik!" Puji Kashi sambil mengedipkan sebelah matanya, sebelah tangan nya membentuk pistol dan pura-pura menembaknya, disertai suara menggemaskan disana.

Acha memutar matanya malas "Keluar deh naluri Korea nya, seneng banget lo balik ke Kampung asal." Cibir Acha, seraya memalingkan wajah nya, menambah kesan cibirannya terdengar memang mendengus.

"Yaiyalah! Gila aja lo! Gue sebagian dari eonnie eonnie cantik! Terus lo Fans-Fans nya itu, loh---"

pletak!

Dengan sigap,Acha langsung menjitak kepala Kashi kesal. Apa-apaan dia? Sebegitu nya, Acha tidak pernah tertarik dengan berbau-bau boyband atau girlgroup Korea. Kecuali, Drama Korea. Hanya sekedar itu.

"Udah deh, gue cuman suka sama Park Hyung Sik, gak sama lo! Darah Korea, muka Indonesia mampus!" Sembur Acha disertai tawanya yang perlahan memecah.

Untungnya, Kashi orang yang tidak cepat memasukkan ke hati kalau orang berbicara. Jadi, Kashi hanya mendengus dan mendelik kepada Acha.

***

Rafi : aku gabisa dateng hari ini, maaf ya.

Stella sepertinya sudah sama sekali tidak merasa sakit lagi. Bahkan, sekarang Stella sudah guling-guling tidak jelas. Guling-guling hanya karena Rafi menggunakan
Aku-kamu. Aneh.

"Stel, lo stres ya?" Tanya Deva yang sudah menempelkan telapak tangan nya ke arah jidat Stella, kemudian memperhatikan gerak-gerik Stella.

"Enggak!" Tegas Stella cepat. Masih dengan senyum nya yang mengembang. Jelas, itu membuat Deva takut.

Stella kembali memainkan jemari-jemari nya yang lincah di kolom percakapan dirinya dengan Rafi.

Stella : Dih, kok pake aku kamu?

Rafi : kan udah pacaran

Stella : iya kan gak harus!

Rafi : gamau banget ya gue panggil aku kamu?

Stella : eh bukan gitu

Rafi : haha berarti mau!

Stella : NYEBELIN!

Cewek Kulkas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang