"July!"Cameron menangkap pergelangan tangan July dan menariknya.
"Apa lagi?"
"Maaf. Gak sepantesnya gue ada di samping lo lagi,"
"Ya emang,"
Cameron mengacak rambutnya frustrasi.
"Tolong kasih gue waktu buat memperbaiki semuanya"
"Waktu? Waktu lo bilang? Apa 5 tahun gak cukup buat lo hah? Gue nungguin lo tau gak? Gue nungguin orang yang bahkan gue gak tau masih inget sama gue atau enggak. Gue nyia-nyiain Shawn yang udah tulus sayang sama gue. Tapi abis itu lo balik. Lo balik hanya dengan kata 'maaf'. Lo kira kata maaf cukup buat ngembaliin 5 tahun yang udah gue abisin buat nungguin lo? Lo kira itu cukup hah?! Gue capek. Gue capek nungguin lo. Gue capek ngeluarin air mata gue buat lo! Jadi mulai sekarang, gue harap kita gausah ketemu lagi. Anggep aja kita gak pernah kenal,"
Air mata July sudah mengalir sejak tadi. Membuat wajah bulatnya terlihat lebih sembab.
"Enggak,"
"Gue mohon sama lo, Cam. Please..."
"Enggak, July! Gue balik karena gua sayang sama lo. Gue balik buat lo. Kasih gue waktu untuk memperbaiki semuanya, semua yang udah gue rusak. Termasuk hati lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble
FanfictionHanya cerita gantung yang dimuntahkan otak sang author secara tiba-tiba.