"Harry! Apa yang kau lakukan?!"Carly mengusap pipinya yang dibubuhi tepung oleh Harry.
"Kau tahu, kau sangat lucu dengan noda tepung di pipimu," ucap Harry sambil tertawa.
"Aku tidak lucu!" Seru Carly sambil mengejar Harry yang sudah berlari mengelilingi apartemen.
"Ya, kau lucu. Kau menggemaskan. Dan akan semakin lucu ketika kau marah dan menggembungkan pipimu," sahut Harry jahil.
"HARRY!"
Teriakan Carly terhenti karena suara pintu utama apartemen yang terbuka dan menampakkan Liam di sana.
"Oh, apakah aku mengganggu?" Tanya Liam.
"Ah, tidak sama sekali. Ayo masuk," ucap Carly dengan senyuman yang terulas di bibirnya.
Liam melepas sepatunya dan masuk dengan membawa dua kantung kertas besar di tangannya.
"Apa ini?" Tanya Harry sembari membuka salah satunya.
"Pesananmu. Yoghurt dan buah-buahan," jawab Carly sambil melepas celemeknya.
"Hei, bukankah kalian berdua ada kelas hari ini? Pukul 10 bukan? Sekarang sudah pukul 09.51, sebaiknya kalian segera berang---"
Ucapan Carly terpotong oleh Harry yang mencium pipinya dan langsung berlari meninggalkan apartemen sembari menyeret Liam.
Carly hanya tertawa kecil.
Ting!
Carly meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja makan. Ia menggeser layar dan melihat satu pesan di sana.
Curly boy:
Hey, jangan lupa untuk makan, ok? 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble
FanfictionHanya cerita gantung yang dimuntahkan otak sang author secara tiba-tiba.