"Ih, yang diperluin tuh baking soda, bukan baking powder,""Emang beda ya?"
"Ya beda lah Utoo. Balikin sana,"
"Dibilangin jangan manggil Uto! Yuto aja!"
"Iya iya. Udah ah jangan manyun, jelek,"
"Bodo ah, aku bete,"
Yuto langsung ngilang di balik rak khusus bahan kue kering. Sedangkan gue kembali sibuk dengan botol kecil pewarna makanan di tangan gue.
Akhirnya gue memutuskan untuk beli 2 botol pewarna makanan hijau.
"Nih. Sekarang aku bener kan?" Tanya Yuto.
Gue mengambil botol di tangan Yuto dan membaca label yang tertempel di kemasan.
"Nah, ini baru bener. Sekarang bantuin aku cari tepung terigu sama butter,"
Gue menggandeng tangan Yuto dan berjalan lagi untuk mencari rak khusus tepung dan butter karena daritadi gue muter gak ketemu.
Gue melirik Yuto yang masih berjalan di belakang gue dengan ekspresi bosan. Gue memutuskan untuk berhenti dan nyubit pipi Yuto.
"Maaf ya. Sampe bosen gini kamunya. Kamu pulang aja kalo capek,"
Yuto langsung menggeleng cepat.
"Enggak ya. Sebosen-bosennya aku, aku gamau ninggalin kamu, enak aja,"
Gue terkekeh. "Yaudah, jangan bosen gitu lah mukanya,"
"Iya deh. Tapi abis ini temenin main di Timezone?" Tanya Yuto.
"Iyaa. Yaudah ayo cepetan jalan lagi,"
Yuto mengambil alih keranjang belanja dan menggenggam telapak tangan gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble
FanfictionHanya cerita gantung yang dimuntahkan otak sang author secara tiba-tiba.