"Ri, kalo yang ini caranya kayak gima--"Felix menggantungkan kalimatnya ketika melihat Jinri tertidur dengan buku fisika sebagai bantalannya.
"Yah, tidur," gumam Felix.
Felix terkesiap ketika Jinri bergerak mendekat dan menjadikan lengannya sebagai bantal, masih tidur tentunya.
Jari-jari Felix menyibak helaian rambut yang menutupi wajah Jinri. Matanya menelusuri setiap lekuk wajah perempuan berwajah bulat di sampingnya.
"No wonder Chaeri cantik, kakaknya aja cantik banget kayak gini," ucap Felix sambil tersenyum.
"WOI BRO---"
"Ssst!" Felix mendelik ke arah Changbin yang baru saja memasuki perpustakaan bersama Minho.
"Gue bilang juga apa bego? Jangan teriak-teriak," ucap Minho sambil menjitak kepala Changbin.
"Yauda sih maap. Lagian lo juga tumben banget lix, main ke perpus. Itu cewe juga, siapa tuh?"
Felix menghela napas. "Jinri,"
"LO JADIA---"
"Ish, bego! Mulut lo ya sumpah!"
Changbin kembali mengelus kepalanya yang untuk kedua kalinya dijitak oleh Minho.
"Gak. Gue gak jadian sama Jinri. Gue cuma belajar doang sama dia,"
× × × × × ×
Abaikan mulmed yang tidak sempat dicrop.
Fotonya pake copyright gak?
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble
Hayran KurguHanya cerita gantung yang dimuntahkan otak sang author secara tiba-tiba.