"Hey, you look so pale. Are you sick?"Miranda menutupi sebagian wajahnya dengan boneka penguin yang Liam berikan kepadanya 2 tahun yang lalu sebagai hadiah. Liam di seberang sana tampak khawatir.
"No. Just .... need some water,"
"Jaga kesehatanmu. By the way, aku mendapatkan nilai C di pelajaran si botak. Ooh, aku bersumpah akan memberikannya obat penumbuh rambut jika aku mendapatkan nilai A plus. Kau dengar itu? Aku bersumpah,"
Miranda tertawa kecil. Liam masih asyik mengunyah sereal. Tatapannya beralih ke kerah baju Liam. Bukankah itu noda lipstik?
"Uhm, babe?"
"Yes, baby?"
"Noda apa yang ada di kerah kausmu itu?"
Liam menunduk untuk melihat noda yang dimaksud Miranda.
Dengan santainya Liam menjawab, "Ooh, ini noda spaghetti semalam,"
"You're not cheating on me, right?"
"Of course not. I'm still yours, babe,"
"Okay, aku tutup? Aku belum mandi dan aku ada kelas sebentar lagi. Bye, babe. I love you,"
"I love you too, babe,"
Miranda berbohong. Dia sama sekali tidak memiliki kelas hari ini. Dosen yang harusnya mengajar, harus mengikuti seminar di universitas lain.
Mengetikkan beberapa kata di room chat-nya dengan Niall---Sahabat Liam.
You
Sup, Irish?
Niall
Sup. What?
You
Aku mohon jawab pertanyaanku dengan jujur
Are Liam cheating on me?
Niall
You already knew the answer, brunette
You
What is the answer?
Niall
😑
Yes, he is
× × × × × × ×
Yang sider ayo keluar dari persembunyian.
Author haus akan vomments.Klik bintang ya bebeb-bebeb kuhh
Aku sayang kamu 😗
KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble
FanfictionHanya cerita gantung yang dimuntahkan otak sang author secara tiba-tiba.