"Baekhyun-ssi!"Panggil seseorang dari belakang Baekhyun.
Baekhyun membalikkan tubuhnya dan menemukan rekan kerjanya.
"Ada apa Hana-ssi?" Tanya Baekhyun sambil tersenyum.
"Jinu-ssi memanggilmu," jawab Hana.
Baekhyun memiringkan kepalanya, bertanya dalam hati, Hyung memanggilku lewat Hana? Kenapa tidak lewat pesan saja?
"Baiklah. Dimana dia sekarang?" Tanya Baekhyun.
"Ikuti aku,"
Hana berbalik dan berjalan di depan Baekhyun. Sedangkan Baekhyun mengikuti Hana. Mereka berdua memasuki sebuah ruangan besar di ujung koridor.
"Jinu-ssi," panggil Hana kepada seseorang yang sedang memandang hiruk pikuk kota Seoul lewat jendela besar di hadapannya.
"Terima kasih, Hana. Kau boleh pergi," sahut Jinu tanpa mengalihkan pandangannya sama sekali.
Hana pergi meninggalkan dua namja kakak beradik itu.
"Baekhyun-ah, kemarilah,"
Dengan ragu Baekhyun mendekati kakaknya dan berdiri di sampingnya.
"Maaf, karena telah mengganggumu di pagi hari seperti ini. Seharusnya kau sudah di ruanganmu sekarang,"
Jinu melirik Baekhyun sekilas.
Baekhyun terkekeh pelan, "Hya~ untuk apa meminta maaf? Lagipula pagi ini aku akan sarapan terlebih dahulu sebelum bekerja. Persediaan makananku di apartemen habis. Jadi aku akan sarapan setelah ini,"
Jinu menjitak kepala adiknya pelan, "Sudah berapa kali kutakan, kau harus menyediakan bahan makanan di akhir bulan seperti ini. Kau benar-benar tidak mendengarkan aku,"
"Sudahlah cukup basa-basinya. Perutku sudah melakukan marching band. Apa yang ingin kau katakan,"
Jinu menghela napasnya. "Aku harus pindah ke Tokyo. Aku akan mengembangkan cabang di sana. Jadi aku memerintahkanmu untuk menggantikan posisiku di sini,"
Baekhyun tidak mampu menahan keterkejutannya. Mulutnya menganga dengan lebar.
"M-mwo?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble
Fiksi PenggemarHanya cerita gantung yang dimuntahkan otak sang author secara tiba-tiba.