Yoongi menatap rumah yang sudah ditinggalkannya selama lebih dari 6 bulan. Dia tersenyum dan membuka pintu rumah perlahan. Aroma mesin penghangat yang hangus tertangkap indra pembaunya sesaat setelah kakinya berjalan di lorong rumah."Eomma! Appa! Taeri-ah! Aku pulang!" Seru Yoongi.
"Yoongi-oppa?"
Sebuah suara muncul bersamaan dengan kepala yang menyembul dari balik pintu kamar tidur miliknya.
Sebuah senyum lebar terkembang lagi di wajah Yoongi. Matanya menatap adiknya yang ia rindukan kecerewetannya.
Sedangkan Taeri mengalirkan air mata dari mata kirinya. Taeri menghambur ke pelukan Yoongi yang sudah menjatuhkan kopernya terlebih dahulu.
Taeri menghirup dalam-dalam aroma tubuh Yoongi yang sudah lama tidak ia cium.
"Aigoo~ Bagaimana bisa adikku jadi seringan ini ketika kutinggal sebentar?" Tanya Yoongi sembari mengelus rambut pendek sebahu Taeri.
"Aku merindukanmu," ucap Taeri di sela isak tangisnya.
"Aku juga merindukanmu. Dimana Eomma dan Appa?"
Yoongi melepas pelukannya dan mengusap air mata Taeri.
"Eomma dan Appa sedang pergi ke kebun. Mungkin sebentar lagi akan pulang. Mereka pasti terkejut melihatmu,"
Taeri membantu Yoongi melepas mantel yang dikenakannya dan menyimpan di balik pintu kamar Yoongi.
"Ah! Aku merindukan kamar ini!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Drabble
Fiksi PenggemarHanya cerita gantung yang dimuntahkan otak sang author secara tiba-tiba.