Jackson Wang

12 2 0
                                    


"Aite aite aite aite aite aite aite
You got me feeling like a
Feeling like a Papillon
Aite aite aite aite aite aite aite
Find it, I'll shine like a diamond!"

Aku tersenyum setelah Jackson mengakhiri lagunya yang berjudul Papillon. Senyumku semakin mengembang melihat Jackson membungkukkan tubuhnya bersamaan dengan dancer yang mengiringi konsernya kali ini.

Tidak berapa lama kemudian Jackson memasuki backstage dan duduk di sofa di sebelahku.

Beberapa asisten Jackson menghampiri. Mereka---ya, kusebut mereka karena Jackson sudah dikerumuni 3 orang wanita sekarang---sudah membagi tugas sepertinya. Wanita berwajah kecil itu mengelap keringat Jackson. Wanita berambut ekor kuda mengipasi Jackson. Sedangkan wanita yang sepertinya lebih tua dari mereka, melepas baju Jackson dan memberinya minum.

"Seperti itukah setiap menyelesaikan konsermu?" Tanyaku ketika mereka sudah pergi dan hanya tersisa aku dan Jackson di ruangan ini.

Kepalanya yang sedari tadi bersandar di sofa, beralih bersandar pada bahuku.

"Tidak juga. Biasanya aku mengusir mereka. Karena aku tidak suka merepotkan orang lain kalau aku bisa melakukannya sendiri," jawab Jackson sambil memejamkan matanya.

"Dan mengapa tadi kau tidak mengusir mereka?"

"Aku terlalu lelah, kau tahu. Berdiri di stage sudah bisa membuatmu lelah. Apalagi bernyanyi sambil menari. Itu akan menghabiskan banyak energi,"

Aku hanya terdiam. Sesulit itukah menjadi idol?

Tidak berapa lama, akhirnya aku mendengar dengkuran halus dari bahuku. Ketika aku menoleh, Jackson sudah tertidur dengan bahuku sebagai bantal dan lenganku sebagai guling.

Aku hanya tersenyum. Jackson begitu damai saat tidur.

DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang