Kang Daniel

0 0 0
                                    


"Aku jelek, aku gak cantik lagi. Aku gak punya rambut kak. Aku mirip monster!"

Daniel menatap adiknya dengan mata berkaca-kaca.

6 bulan yang lalu, dokter memvonis Soobin menderita Leukimia stadium awal. Dan sejak saat itu, Daniel menyadari, bahwa senyuman, tawa riang, dan banyolan adiknya menghilang begitu saja.

Prang!

Cermin kamar mandi di ruang rawat Soobin pecah karena Soobin melemparnya dengan ponsel miliknya.

"Aku benci cermin!"

Daniel menghampiri adiknya yang masih berdiri di depan pecahan cermin sambil menangis.

"Aku benci cermin kak. Aku terlihat jelek di sana. Aku gak mau ada cermin disini. Aku hanya akan terlihat seperti monster buruk rupa dengan penampilanku yang sekarang. Aku benci!" Isak Soobin sambil memeluk Daniel erat.

Daniel sudah meneteskan air matanya sejak tadi. Betapa hancur hatinya melihat adiknya seperti ini. Entah sampai berapa lama ia melihat adiknya seperti ini.

Soobin menatap ponselnya yang tergeletak tepat di depan kakinya. Soobin menginjak ponsel itu hingga sebagian layarnya hancur.

"Hei hei. Kang Soobin. Cukup cukup,"

Soobin menjambak rambutnya, sehingga segumpal rambut dengan mudahnya terlepas dari kulit kepala.

"Soobin, udah. Jangan seperti ini. Soobin yang kakak tau itu kuat, Soobin yang kakak kenal gak pernah menyerah dengan keadaan. Kalau kamu kayak gini, kakak selalu merasa gagal jadi kakak. Kakak mau kamu senyum, bukan senyum palsu yang selalu kamu tunjukkan setiap sahabat kamu menjenguk, tapi senyum tulus yang selalu kakak kangenin. Senyum yang menunjukkan bahwa kamu itu kuat, itu yang kakak mau. Dengan senyum itu, kakak yakin kamu bisa sembuh. Kamu selalu bilang kamu kangen main di Dufan kan? Kakak janji, kakak akan ngajak kamu main disana sampai kamu capek, sampai kamu bosan berada disana. Bahkan kalau kamu mau bermain disana setiap hari, kakak mau menemani kamu. Kamu mau bermain disana lagi kan?"

Soobin mengangguk.

"Kamu harus janji sama kakak, kamu harus sembuh. Kakak bakal turutin semua permintaan kamu, asalkan kamu sembuh. Kesembuhan kamu, adalah kebahagiaan buat Mama, buat Papa, buat Kakak. Buat semuanya. Kita berjuang sama-sama? Bisa?"

Soobin sekali lagi mengangguk.

× × × × × ×

Salah satu part dengan words terbanyak yang pernah gua ketik. Mantups

SEKALI LAGI AUTHOR MENGINGATKAN

PENCET SIMBOL   B I N T A N G   DI BAWAH. NIH YANG KAYAK GINI KALO LU PADA KAGA TAU  ☆












SIMBOL  DI ATAS FUNGSINYA UNTUK MEMBERI DUKUNGAN BUAT AUTHOR AGAR LEBIH GIAT MENGETIK CERITA

Nih gua bikin tutorial ngevote cerita:

Firstly, buka wattpad
Secondly, pilih salah satu cerita
Thirdly, baca cerita tersebut sampe abis
Fourthly, pencet tombol bintang di bawah sampe warnanya berubah jadi oren

BTCH

END OF STORY

JANGAN LUPA VOTE LU SEMWA

GAK VOTE GUA CUBIT TETE LU

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang