Park Jimin

15 2 0
                                    


"Ya! Jangan bertengkar. Ini bukan salah Namjoon-hyung. Ini salahku. Aku yang lupa menyimpannya dimana," ucap Jimin sambil menunduk. Yoongi menghentikan omelannya dan mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Seokjin yang melihatnya merasa iba. Dia menepuk pundak Jimin pelan.

"Hya~ jangan merasa bersalah seperti itu. Kau tahu, aku juga sering seperti kau, melupakan sesuatu yang mungkin penting. Tapi itu manusiawi. Sudahlah jangan menekuk wajahmu seperti itu," Seokjin tersenyum di akhir kalimatnya.

"Hyung! Aku menemukannya!" seru Taehyung dari ujung koridor hotel. Taehyung berlari ke arah mereka.

"Dimana kau menemukannya?" Tanya Jungkook saat Taehyung sudah berada di sampingnya.

"Petugas hotel menemukannya di meja resepsionis. Katanya kau meninggalkannya tadi, hyung," Taehyung memberikan kunci hotel itu kepada Seokjin.

Seokjin langsung memasukkannya ke lubang kunci dan membuka pintu perlahan.

"Lain kali kurangi kebiasaanmu yang suka meninggalkan barang. Itu tidak bagus," ucap Yoongi sambil merebahkan tubuhnya di sofa panjang di kamar hotel besar itu.

"Ne, hyung," jawab Jimin sambil melepas sepatunya.

"Waah, sudah lama sekali sepertinya aku tidak menemukan sofa. Apa jadwal kita besok, Namjoon-hyung?" Tanya Hoseok yang sedang tengkurap di sofa.

"Menurut Manajer-hyung, besok kita akan kembali ke Seoul jam 3 sore. Hari ini adalah konser terakhir dari rangkaian Wings Tour. Kita akan memiliki waktu untuk beristirahat. Jadi kusarankan agar kalian menggunakan waktu itu sebaik-baiknya. Bang Si-Hyuk PD Nim hanya memberi waktu 1 bulan. Setelah itu kita harus menyiapkan lagu baru," jelas Namjoon.

"Aah, aku akan merindukan teriakan Army saat libur nanti," keluh Hoseok.

"Nado,"



DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang