Jung Hoseok

11 1 2
                                    


"Selamat sore, coach,"

Hoseok menoleh dan tersenyum ceria ke arah seorang perempuan berusia 17 tahun yang baru saja menyimpan tasnya di salah satu sofa panjang di ruang dance practice.

"Gue kira lo udah ditelen ikan hiu, kemana aja?"

"Astaghfirullah, coach. Tidak boleh seperti itu sama aku. Btw, kakak gue nanyain lo tuh, kangen katanya,"

"Tai, gausah bikin gue blushing,"

"Yeh, bodo amat. How's life?" Tanya Nina sembari membuka hoodie hitam yang ia pakai hingga hanya menyisakan loose shirt abu-abu dan training pants hitam.

Hoseok hanya menghela napas pelan ketika mendengar pertanyaan murid dance-nya itu.

"Ancur, berantakan. Bonyok cerai, gue gagal lomba, Hira sekarang tinggal di Sumedang sama Nenek. Gue sendirian sekarang. Kompleks banget kan?" Lirih Hoseok.

Nina hanya mengusap bahu Hoseok yang merendah, mencoba untuk menyalurkan rasa simpatik.

"Maaf,"

Hoseok menggeleng, "Enggak, jangan minta maaf karena lo nanya keadaan gue sekarang. Cepat atau lambat lo bakalan tau semuanya. Makasih, masih mau jadi murid gue,"

Nina tersenyum dan segera bangkit. Tangan Nina terulur di depan wajah pelatih dance-nya itu.

"Ayo latihan,"

Dan Hoseok menerima uluran tangan itu dengan senyuman.

DrabbleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang