4 Nasehat.

17K 555 15
                                    

Tidak ada yang tahu. Baik Agatha maupun Dandy memikirkan permasalahan yang sama. Pernikahan dini. Tetapi meski begitu, keduanya tidak saling mengetahui pikiran masing-masing. Hanya saja, menurut Eren, tingkah mereka terkesan sama. Termenung, bergumam bahkan sesekali berteriak untuk melepaskan kekesalan hatinya.

Memperhatikan hal itu membuat Eren bertanya-tanya sendiri. Dandy yang tidak lagi mengacaukan hari Agatha, dan sebaliknya. Agatha yang tidak begitu memperdulikan pelajaran. Sangat bukan karakter gadis itu.

Sementara Dandy. Sikapnya yang tiba-tiba manis membuat Eren menjadi sedikit bingung. Diamnya Agatha dengan cepat merubah Dandy menjadi baik. Ah konyol.

Tanpa sengaja Agatha dan Dandy berjalan beriringan keluar gerbang sekolah. Diikuti Eren dibelakang mereka, meski tidak ada yang menyadari keadaan langka ini. "Aga.!" teriak Eren lantas segera berlari menuju Agatha yang masih asik dalam lamunannyan.

Agatha berbalik lantas menepuk pelan dahinya ketika tau Eren tertinggal jauh dibelakangnya. "Ren.." sapanya singkat.

"Lo kenapa sih? Daritadi diem aja?" tanya Eren menatap bingung ke arah Agatha.

"Ahh masa, perasaan gue..."

"Tunggu!" potong Eren lantas mengalihkan tatapannya ke Dandy yang terus berjalan perlahan 5 meter darinya. "Lo liat.!" ucap Eren sembari memajukan dagunya untuk mengode Agatha agar melihat ke arah depan.

"Kenapa?" tanya Agatha polos.

"Huft.. Tingkah kalian sama, apa sih yang terjadi antara lo sama Dandy.? "

"Ya mana gue tau dengan dia. Gue juga asik kali sama pikiran gue sendiri, dan gue sama sekali gak mau tau soal dia, karna sekarang gue juga punya sedikit masalah yang perlu gue selesaikan!" kata Agatha sewot saat merasa Eren begitu mengait-ngaitkan antara dirinya dengan Dandy.

"Biasa aja kali ngomongnya kalau emang gak ada apa-apa antara kalian. Yaudah ah, kenapa jadi berantem gini sih kita." kata Eren lantas melangkah lebih dulu dari sisi Agatha.

"Ih. Siapa yang berantem.! Lo kali yang ngajakin gue ngobrol.!" teriak Agatha yang juga turut mengekor dibelakang Eren.

^^

Seperti yang sudah mereka rencanakan sewaktu didalam kelas, Agatha dan juga Eren kini bersama-sama menikmati siang didalam kafe, dengan beberapa cemilan dan juga minuman yang menemaninya.

Eren menarik napas dalam, lalu segera membuangnya. Memperhatikan setiap gerak-gerik Agatha yang sangat berbeda dari biasanya. "Jadi gimana? Lo masih mau cerita kan sama gue?" tanya Eren sembari memasukkan kentang goreng kedalam mulutnya. Agatha berkerut dahi, ikut kebingungan dengan ucapan sahabatnya barusan. "Udah, tadi dikantin sekolah lo mau cerita sesuatu sama gue, tapi kehalang sama Dandy yang juga ikut nimbrung dalam obrolan kita." jelas Eren.

"Oh iya, gue sampai lupa. Mmm, tapi sebenarnya gue belum mau membahas itu sih sekarang."

"Aga! Lo sendiri tadi yang bilang mau ngasih tau gue." sahut Eren tidak terima.

"Yaudah, iya-iya." balas Agatha. Sebelum memulainya, Agatha menyempatkan diri untuk meneguk jus jeruk miliknya sekedar membasahi kerongkongannya terlebih dahulu.  Setelah itu ia pun segera membuka suara."Jadi gini.. Gue mau dinikahin sama nyokap bokap gue." kata Agatha yang terdengar begitu putus asa. Spontan kalimat barusan berhasil membuat Eren tanpa sengaja memuncratkan minuman diatas meja. Dirinya begitu terkejut saat tau permasalahan Agatha.

"Apa sih? Biasa aja dong, gue jadi kena juga kan nih." ucap Agatha sembari membersihkan cipratan air yang sempat tertempel dilengannya.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang