part 37

12K 475 17
                                    

Bukan masalah aku cemburu atau tidak. Aku hanya tidak mau kau terjebak oleh dua orang yang terkesan berarti buat hidupmu. Ingat! Aku hanya ingin kau tidak diragukan oleh siapapun.

AGATHA LAURA DAMOY.

"Apa?!"

Mata Eren membulat seketika saat mendengar penuturan Agatha barusan. Eren menggeleng cepat sembari tertawa se-kencang mungkin. Rasanya hanya tidak percaya saja jika Dandy benar-benar sudah berubah ke sifat yang lebih manis pada sahabatnya itu.

"Semua orang bisa berubah kan!?" pekik Agatha yang juga tanpa sadar ikut membela sang suami dihadapan Eren. Melihat itu, kembali terlepas tawa gadis berambut sebahu itu lantas ikut mendudukkan dirinya disisi Agatha. Memang tidak ada yang salah akan diri Dandy yang sekarang, toh pada dasarnya Dandy memang baik meski kadang terkesan sedikit menyebalkan untuk anak perempuan.

"Emang," kata Eren singkat.

"Trus kenapa lo ketawanya sampe gitu kalau tau sifat bisa berubah kapan aja?"

Eren tersenyum lantas menepuk bahu sahabatnya lembut, sikapnya yang manis bahkan ikut membuat Agatha kembali berkerut dahi. "Gue seneng kalau antara kalian akan baik-baik saja, cuman saat ini gue lagi enggak mau percaya Dandy seratus persen tentang semua sikapnya yang manis sama lo sekarang ini,"

"Ma.maksud lo?"

"Kalau menurut perasaan gue, Dandy emang gampang merasa bersalah sama seseorang. Lantas kalau udah seperti itu nantinya bisa membahayakan hubungan kalian kan," ujar Eren. Setelahnya, Agatha menatap wajah Eren lekat-lekat, lantas berusaha mencerna kata perkata dari ucapan Eren. Sementara gadis itu segera bangkit dan beralih tempat duduk dengan posisi yang lebih menghadap ke arah Agatha.

Terlihat jelas raut wajah gadis itu berubah serius, Eren menghela napas pelan, dan juga ikut berusaha membuat suaranya semakin terdengar sedikit lebih jelas. "Aga, tetapin hati lo sekarang deh, gue enggak mau aja belakang hari hati lo ada apa-apanya karna dia. Gue salut kok sama semua perubahan Dandy yang sekarang lebih mentingin lo, cuman kalau mau percaya seratus persen sih gue masih meragukan dia," terang Eren.

Setelahnya, Siang itu Eren berlalu meninggalkan Agatha yang masih terduduk dihalte bis sembari terus mengingat tentang ucapan Eren. Apa benar, harus kembali berhati-hati dengan semua kebaikan Dandy? Padahal sudah ada bukti yang kuat kalau dia meninggalkan Aira hanya untuk berada disisi gadis itu?

Duduk ditempat yang mulai sepi, siapa sangka obrolan yang tadi tanpa sengaja terdengar oleh Dandy yang kebetulan berada tidak jauh dari tempat itu. Melihat jelas keraguan di wajah Agatha setelah kalimat yang mungkin memang menyakitkan untuk seseorang yang pernah disakitinya tanpa sengaja. Dandy mengangguk lemah, dan kali ini memberanikan diri untuk ikut duduk disisi Agatha.

"Benar kok yang Eren bilang," kata Dandy tiba-tiba. Spontan membuat Agatha sedikit terkejut lantas terlihat kalang kabut dan menjauhkan posisi duduknya dari pemuda itu. "Sejak kapan lo disitu? Dan apanya yang benar?" tanya Agatha.

"Kalau gue enggak bisa dipercaya seratus persen,"

"Haha, Eren enggak maksud kok buat jelekin lo.."

"Iya gue tau," sahut Dandy. Kedua tangannya ditautkan untuk sedikit menghilangkan rasa kaku yang tiba-tiba kembali menyerang perasaannya.

"Lalu? Emang bener ucapan Eren kalau lo akan melakukan hal yang sama lagi?" tanya Agatha yang terlihat semakin antusias dalam obrolan menegangkan siang itu.

"Kalau gue ngasih pertanyaan balik ke lo gimana?"

"Maksudnya?" tanya Agatha ragu-ragu.

"Iya, kalau lo bakal ngerespon ucapan Eren tentang gue?"

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang