part 38

11.5K 438 16
                                    

"Gue enggak suka aja lo ada disini, jadi mendingan lo pergi jauh-jauh dari gue! Ganggu banget," ketus Agatha sembari melipat kedua tangannya kedepan lantas berdecak tak suka. Sementara Dandy masih terus menatap gadis itu dengan diiringi senyum mengejeknya.

Ini bukan yang pertama kalinya Dandy sangat menyebalkan di mata Agatha, namun didalam kelas pun sama. Pemuda itu, tak henti menggoda Agatha dengan terus menunjuk gadis itu ketika beberapa guru-guru menyuruh salah satu siswa/i untuk naik menerangkan kembali penjelasan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Dan masih banyak lagi.

"Soal yang tadi kan, gue cuman niat baik sama lo kok. Bukan apa-apa, sensi banget sama gue.." kata Dandy tanpa rasa bersalah sedikitpun.

"Enggak butuh gue, lagian orang kayak lo gini niatan tulus buat bantuin gue. Yang ada kalau ikut campur tangan lo malah ancur semuanya." pekik Agatha.

"Yaudah, gue pergi deh." sahut pemuda itu, dan Dandy akhirnya bangkit dari tempat duduknya lantas berlalu meninggalkan Agatha yang masih asik membersihkan meja dengan membuang kertas cakaran yang masih berserakan diatas bangku miliknya.

Hari-hari berlalu, dan sampai pada akhirnya Agatha pun mengerti bahwa memang seharusnya ia mesti terbiasa dengan perlakuan-perlakuan pemuda resek itu dalam hidupnya selama ia berada di sekolah tersebut.

-

Sekarang pemuda resek yang suka mengganggu adalah pemuda yang bisa membuatnya marah hanya karna ia tidak bisa memahami kondisi ati perempuan, pemuda yang menemaninya malamnya sekedar mengobrol atau bercanda bersama, atau pemuda yang bisa membuatnya merasa takut kehilangan sosok seperti itu dalam hidupnya.

Semuanya berubah. Dandy yang resek tentu berubah menjadi Dandy yang penyayang atau bisa disebut Dandy yang over protect untuk seorang Agatha. Jika harus mengatakan betapa protect nya laki-laki itu, pernah sekali Agatha mendapati Dandy membalas pesan grub watsapp dari salah seorang teman yang menge-tag nama Agatha dan pembahasan itu soal mantan pacar Agatha. Enggak deh, gue takut sama suami gue. Mending reuniannya kalian-kalian aja yang pergi. Sontak grub watsapp sore itu menjadi sangat heboh. Banyak yang juga menyayangkan Agatha dengan pilihannya yang mau nikah muda. Sekarang, Agatha harus menanggung diri jadi bulan-bulanan para teman alumni smp gadis itu. San itu adalah perbuatan Dandy yang sangat fatal dan menyebalkan.

Berbicara tentang Dandy. Tiba-tiba Agatha terbangun dari pembaringannya lalu menggeleng cepat. Akhir-akhir ini bayangan Dandy sangat mengganggu gadis itu, kenapa juga harus dia? Atau kenapa juga harus berpikir keras hanya karna Dandy sudah mengatakan perasaannya padanya. Lagipun, dia bukan prioritas sekarang. Belajarlah yang penting, agar bisa lulus dan mendapatkan nilai yang sempurna seperti yang diimpikan sejak lama.

Tok.. Tok.. Tok..

Suara ketukan pintu kamarnya menambah kesan terkejutnya Agatha sore itu. Dengan langkah sigap ia berjalan menuju pintu lantas membukanya perlahan.

Huft! Baru selesai dengan bayang-bayang pemuda itu, dan sekarang harus berhadapan dengannya sangat tidak membuat mood Agatha menjadi Bagus, dan justru yang dirasakan malah sebaliknya.

Agatha menyenderkan kepalanya ke daun pintu lalu menatap Dandy dengan gaya malas.

"Ada apa?"

"Enggak disuruh masuk gue?" tanya Dandy kembali.

"Disitu aja bisa kan?"

"Ok baik. Gue cuman mau ngajakin lo pergi, ganti baju ya. Gue tunggu 5 menit lagi," kata Dandy lalu dengan cepat membalikkan tubuhnya membelakangi gadis itu. Sementara Agatha, hanya menatap heran melihat Dandy yang berlalu begitu saja, setelah satu PERINTAH darinya sudah ia lakukan.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang