part 42

11.2K 416 13
                                    

Selalu saja ada sesuatu yang membuat Agatha membenarkan ucapan Eren. Ibarat, Agatha adalah seorang anak kecil lantas selalu ingin dituntun untuk menjadi lebih bijak dan cerdas dalam memilih permainan. Tentu untuk tidak beresiko ketika memainkan permainan itu.

Berbicara tentang Eren. Hari ini, tepatnya tanggal 3 Desember perempuan yang biasa dipanggil judes oleh teman-teman kelasnya berulang tahun. Salah satu orang yang ditunggu-tunggu akhirnya memberi ucapan selamat ulang tahun pertama untuk Eren tahun ini. Ya, dia adalah Lucky, sahabat sekaligus teman main Dandy.

Dan. Ada beberapa teman mencurigai gerak-gerik keduanya yang terlihat tidak biasa. Terkadang, perasaan bahagia itu sederhana. Contohnya; orang spesial memberi ucapan selamat ulang tahun untuk kita. Pastilah saat ini Lucky bukan laki-laki sembarangan dimata Eren. Tentang bagaimana keduanya berhubungan hanya mereka saja yang tau.

"Hay!" Eren dikejutkan dengan tangan seorang laki-laki yang menepuk pundaknya, spontan gadis itu bergidik takut untuk beberapa detik dan berganti dengan rasa senang karna orang yang ditunggunya sudah tiba. Benar saja, keduanya berjanji pagi ini untuk pergi bersama.

"Gimana?" tanya Lucky.

Eren diam. Sorot matanya tak henti berisyarat bahwa sosok yang ada dihadapannya itu bak seorang anak mahasiswa baru dengan kaos oblong, celana jeans, dan tatanan rambut belah samping membuat ia terlihat berbeda.

Sebelumnya Lucky tidak pernah berpenampilan memukau seperti ini. Sederhana namun mampu mengalihkan seluruh pandangan perempuan yang lewat disekitar tempat itu. Lucky tersenyum ramah saat beberapa dari mereka menatapnya takjub.

"Ish!" pekik Eren saat tau pemuda itu malah asik membalas lambaian tangan dari perempuan lain. Baiklah, kesalahan pertama Lucky adalah tebar pesona. Pikir Eren. Saat menyadari Eren memperhatikannya dengan tatapan tidak suka, pemuda itu kembali menurunkan tangan kanannya, dan berhasil membuatnya sedikit takut untuk masa percobaan menjadi kekasih Eren.

Tidak berniat memang. Dan Lucky pernah mempelajari bagaimana perempuan kalau sudah dikabuti rasa cemburu. Salah satunya sinis saat laki-laki yang ia dekati malah memberi senyum manis pada perempuan lain.

"Maaf," kata Lucky gugup.

"Gimana mau jadi pacar gue, lo aja kayak gitu.!"

"Enggak maksud gitu kok tadi, mereka pada senyum nanti malah dikira sombong. Maaf ya kalau yang tadi itu salah,"

Alih-alih mendapat maaf dari Eren, justru semakin membuat gadis itu berdelik kesal lantas memutar bola matanya malas. Baiklah, Lucky tidak habis cara. Mungkin sekarang saatnya untuk memberi hadiah ulang tahun yang sudah dibungkusnya tadi malam sebelum pemuda itu berbaring tidak karuan diatas tempat tidurnya dengan bungkusan kado yang bertengger tidak rapi disisinya.

"For you, and happy birthday." ucap Lucky sembari memberika sebuah kado kecil untuk gadis itu.

Jangan tanya. Perasaan kesal yang tadinya menguasai hati gadis itu lantas hanya beberapa saat, setelah apa yang dlihat Eren dari laki-laki itu justru berganti dengan rasa haru dan bahagia.

"Ambil, jangan diem." ucap Lucky. Tanpa menunggu, perlahan Eren meraih kado tersebut lantas tatapan haru ikut dalam acara penyerahan kado ditempat umum tersebut.

"Makasih,"

"Sekarang, point gue buat jadi pacar lo enggak kurang kan? Gimana? Gue udah bisa jadi pacar lo nih?"

"Pacar? Dengan ngasih gue kado ini?" tanya Eren yang terlihat kembali dengan raut kekesalannya.

"Enggak kok, gue tulus ngasih lo kado itu. Dan soal jadi pacar, gue bakal berusaha buat yakinin lo tentang perasaan gue yang enggak main-main," ucap Lucky mantap.

Sudah cukup untuk obrolan perasaan itu. Tanpa ingin mengecewakan Lucky, kali ini Eren meraih tangan laki-laki itu lantas menatapnya sembari tersenyum tulus.

"Ajak gue makan." bisik Lucky.

"Beres!" sahut Eren.

📖📖

Seharusnya sekarang ini Eren sudah ada didepan pintu gerbang rumahnya menyambut kedatangan Agatha, terlebih dia berulang tahun. Tidak biasanya, padahal setiap tahunnya Eren selalu mengajak Agatha untuk pergi bersama saat hari ulang tahunnya tiba. Tapi sekarang? Setelah apa yang didengarkan dari security dirumah itu sedikit banyak membuat Agatha kecewa. Kemana dia?

Lalu bagaimana mungkin, Dandy merasa cemburu akan perhatian Agatha pada perempuan itu? Padahal ia juga tau kalau Eren adalah sahabat karib istrinya, dan yang pasti setiap tahun keduanya selalu jalan bersama untuk merayakan ulang tahun tersebut.

Sebenarnya bukan hal itu yang mengganggu Dandy. Hanya saja, sejak kemarin pemuda itu selalu mendesak Agatha untuk mengatakan bahwa ia juga mencintai Dandy seperti Dandy mencintainya, namun sampai detik ini Agatha tidak pernah mengatakan hal itu secara langsung. Yang benar saja? Dan juga, tentang janji Agatha yang akan membalas Cinta Dandy setelah ia mengantarnya untuk bertemu Eren pagi-pagi sekali dirumahnya.

"Gimana dong?"

"Yaudah sih, emang kenapa? Mungkin Eren pergi sama keluarganya, soal jalan-jalan sama lo kan bisa kapan-kapan." ucap Dandy.

Selebihnya. Dandy memegang kedua pundak Agatha lantas menatap gadis itu penuh harap. Seakan ia ingin mendengar apa yang sudah Agatha janjikan sebelum berangkat ketempat ini.

"Ayo. Gue kan udah bawa lo kesini, giliran lo yang tepatin janji dengan ucapan lo," kata Dandy tanpa memperdulikan raut wajah kekecewaan Agatha pagi ini.

Bagaimana mungkin harus membalas ucapan Cinta disaat waktu yang tidak tepat? Lihat wajah ini? Tidakkah Dandy tau bahwa ini bukanlah waktunya?

"Ayo bilang,"

"Dandy. Lo jangan kayak anak kecil deh, emang harus sekarang banget ya bilangnya. Gue enggak selera, enggak liat apa? Nasib gue yang enggak tau sahabat gue kemana disaat hari pentingnya ini berlangsung?"

"Bukan salah gue dong, tadi pagi lo janji bakal ngomong langsung kalau gue anterin lo pergi ke tempat ini, dan sekarang lo mau menghindar sama apa yang lo bilang sendiri? Enggak fer namanya.."

"Ya tapi liat juga dong emang gue ketemu sama Eren sekarang?"

"Ahh! Pokoknya gue enggak mau tau! Ayo bilang sekarang kalau lo juga Cinta sama gue! Bilang,!" desak Dandy.

Mendnegar itu. Perlahan Agatha memejamkan matanya, berusaha meredam emosi yang sudah sampai diujung lalu ketika membuka mata, gadis itu melotot ke arah Dandy lalu berteriak sekencang mungkin....

"GUE JUGA CINTA SAMA LO DANDY ANTONIYO BASLOOM! CINTA BANGET! CINTA BANGET! CINTA BANGET! ENGGAK ADA YANG BISA TANDINGIN RASA CINTA GUE SAMA LO! PUAS LO!!!" teriak Agatha lantas sedikit mendorong tubuh pemuda itu dan berlalu meninggalkan Dandy disana.

Walau masih kesal. Saat mengatakan itu terbersit dihati Agatha untuk melihat bagaimana bahagianya dia ketika mengatakan hal itu langsung dihadapan orangnya. Namun, meski begitu gadis itu tidak menyadari dengan apa yang sudah dikatakannya tidak membuat Dandy senang, bahkan sebaliknya.

Soal Eren? Liat saja.. Agatha akan buat perhitungan untuk memaki sahabatnya yang sudah melupakan janjinya sebelum hari ini tiba. Dasar! Pekik Agatha.

Tbc!

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang