Hari-hari yang dilewati kedua yang akan menjadi pasutri nantinya, itu berjalan seperti biasa. Dandy yang masih iseng dengan kebiasaan menggoda Agatha, dan gadis 16 tahun yang juga masih sering beradu mulut pada Dandy, bahkan sama sekali tidak mengurangi kebiasaan mereka yang absurd. Sampai pada akhirnya Eren yang ikut gerah akan tingkah keduanya hanya mampu berdoa dan pasrah, keduanya bisa menjadi partner yang akan rukun nantinya.
Tapi hari ini Dandy tidak seperti itu, ia lebih memilih untuk mendiami Agatha dan tidak mengganggu lantas asyik melamun didalam kelas. Ada apa? Pikir Agatha untuk kesekian kalinya.
Setelah kembali mengingat tentang curhatan Agatha beberapa waktu yang lalu, kini Eren menggebu untuk ingin mengetahui siapa yang akan menjadi calon suami sahabatnya itu.
Seperti biasa. Mungkin hanya Eren orang yang akan mengetahui tentang kehidupan keduanya sebagai pasutri muda disekolahnya nanti.
-
Eren berkerut dahi lantas menatap lamat sahabatnya yang masih terdiam dengan semua pertanyaan-pertanyaannya yang menggantung. Gadis itu berdehem pelan lantas segera membuka suara.
"Gue cuman penasaran sama calon suami lo itu. Setelah lo ketemu sama dia waktu itu, lo malah gak pernah lagi curhat seperti apa orangnya. Gue penasaran." kata Eren.
"Anu. Mmmm, gini loh. Pernikahan gue kan tinggal menghitung hari. Nanti aja, pas gue nikahan lo dateng aja. Ok. Dan lo bakalan tau siapa yang akan jadi suami gue."
"Ha? Tapi Aga..."
"Udah ya, udah mau pulang gue. Kak Arin udah ada didepan tuh tungguin gue. Bye Eren..." ucap Agatha lantas segera melenggang pergi dari hadapan Eren, tentu saja untuk menghindari pertanyaan selanjutnya dari Eren si Ratu kepo.
^^
Sepanjang perjalanan pulang ke rumah, Agatha hanya terdiam. Pandangan yang kosong lurus kedepan. Sementara pikirannya melayang tentu dengan campur wajah Dandy dalam pikirannya itu.
Sementara Arin ikut terdiam tanpa mengacaukan khayalan sang adik yang mungkin akan membuat Agatha semakin gabut.
Terhitung dari hari ini, pernikahan mereka akan dilaksanakan dalam 2 hari lagi, dan semua persiapan sudah dilakukan dari kedua orangtua Agatha dan juga Dandy, mulai dari baju pengantin yang sederhana ala anak remaja dan gedung yang akan dipesan untuk nikahannya mereka.
20 menit kemudian..
"Sampai.." kata Arin yang sedikit membuat Agatha terkejut. Aga berbalik dan mendapati Arin tersenyum padanya. Setelah itu, Agatha kembali membelakangi sang kakak dan melihat keluar jendela. suasana itu bukan suasana rumahnya.
Agatha berkerut dahi dan kemabli menatap Arin tidak mengerti. "Rumah Dandy. Calon suami kamu. Udah turun yuk." kata Arin enteng.
"Kak, tapi...."
"Udah, bunda yang suruh aku kesini anterin kamu."
"Maksudnya gimana sih kak? Buat apa kerumah Dandy?" tanya Agatha terlihat sangat kebingungan.
"Udah bawel ah. Nanti kak Arin jelasin di dalem. Masuk dulu, kasian tante Sandra udah nungguin kamu tuh." jelas Arin lantas segera membuka pintu mobil.
Disusul Agatha ikut mengekor tepat dibelakang Arin. Sementara Sandra yang sudah sejak tadi menunggu kehadiran Agatha lantas tersenyum bahagia dan menyambut hangat sang calon menantu.
"Halo tante." kata Arin.
"Halo sayang, aduh makasih udah anterin Agatha kesini. Gimana kamu mau masuk dulu atau langsung pulang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda
Teen Fiction(TAMAT DAN LENGKAP) Star. 2 Mei 2018 End. 17 oktober 2018 Rank : 194 dalam humor. (Dan Beberapa kali enggak tercatat) salah satu siswi yang berwajah manis dengan sifat yang tomboy harus merasakan menikah di usia yang baru saja menginjak 16 tahun...