Agatha Laura Damoy. Gadis yang baru saja mendapatkan surprise ulang tahun dari beberapa teman kelas dan kini usianya sudah genap 16 tahun. Agatha bersyukur dengan tumbuh besar dari keluarga yang terhormat, mempunyai ayah bunda dan juga kakak perempuan yang sangat menyayanginya. Tidak jarang para tetangga
Agatha meniup lilin kue ulang tahun yang diberikan oleh Eren, teman sebangkunya di sekolah. Sedangkan Eren ikut tersenyum bahagia melihat sahabatnya baru saja berusia 16 tahun. Beberapa teman ikut memberi ucapan selamat ulang tahun untuk Agatha, kecuali Dandy laki-laki yang sudah menjadi biang kerok dikelasnya itu. Dia hanya tersenyum sinis dengan buku tipis yang terus digoyangkan kelehernya untuk mendapatkan udara dari buku tersebut.
"Selamat ulang tahun ya Agatha, sahabatku sayang." kata Eren lantas menaruh kue itu di atas meja lalu segera dipeluk Agatha hangat.
"Makasih ya ren, gue gak nyangka bakal dapat surprise pagi-pagi gini sama semua teman-teman kelas. Makasih ya kalian." balas Agatha dengan menatap haru teman seisi kelasnya.
"Kampungan banget, ngadain acara ulang tahun dikelas. Norak!"
Agatha dan Eren kompak berbalik ke arah suara itu lantas menatap sinis ke arah Dandy, laki-laki yang baru saja mengangkat suara mampu mengalihkan perhatian teman-teman kelasnya yang juga ikut sinis mendengar ucapan Dandy.
Sementara Agatha melangkah dengan cepat menghampiri Dandy yang masih asik mengipasi tubuhnya dengan buku tipis.
"Kalau gak suka lo bisa pergi dari kelas untuk sementara waktu.!" ucap Agatha yang terdengar menekan suaranya saat mengobrol dengan Dandy. Si biang kerok kelas.
"Eh Agatha, ini tuh kelas, bukan kafe."
"Eh! Lo ngomong seolah-olah gak pernah adain acara ulang tahun didalam kelas ya. Gak inget apa bagaimana dulu lo ngasih surprise ke pacar lo yang pindah itu." kata Agatha tidak mau kalah.
Dengan cepat Eren lalu ikut dalam pertengkaran mulut yang semakin panas, berusaha memisahkan keduanya.
Memang. setau Eren, selama ini Agatha dan Dandy tidak pernah pernah terlihat akur dalam kelas maupun diluar kelas. Padahal kalau dipikir keduanya bisa dibilang dari dunia yang berbeda. Agatha dengan kepintarannya dan Dandy dengan kenakalannya, bahkan beberapa teman terlihat heran dengan tingkah keduanya, hal sekecil apapun kalau Agatha dan Dandy sudah membahasnya akan menjadi masalah besar.
Eren melerai menjauhkan Dandy dari hadapan Agatha lantas menggeleng tidak mengerti. Eren menatap keduanya sembari menghembuskan napas pelan. "Kalian itu." kata Eren singkat.
"Dia.!!" balas keduanya kompak.
"Udah stop. Dan, lo kan cowok. Emang gak bisa ya gak usah kepoin kita-kita? Emang bener kan kalau Agatha bukan satu-satunya siswi yang mengadakan surprise ulang tahun dikelas, banyak juga tuh yang kayak gitu. Masa lo negur cuman Agatha doang. Bahkan lo juga pernah kayak gitu sama Sesil mantan pacar lo itu." kata Eren berusaha mengingatkan kejadian sama yang pernah dilakukan Dandy. Terlihat Agatha tersenyum sinis membenarkan setiap ucapan sahabatnya.
Selalu saja Eren bisa melerai pertengkaran mulut antara Agatha dan Dandy setiap mereka memulai hal itu lagi.
"Apa?! Eh, gue beda sama teman-teman yang lain. Seharusnya kalau Agatha siswi yang paling di andalkan disekolah ini, harus bisa ngasih contoh dong buat temen-temen yang lain. Masa iya, orang pintarnya SMA Pertiwi ini malah mengadakan surprise ulang tahun didalam kelas."
"Eh. Gak ada urusannya sama lo.!"
"Agatha udah, sekarang mending kita potong kuenya dan lupakan semua ucapan Dandy. Udah yuk." ajak Eren. Sementara Dandy lalu melangkah keluar dengan kesalnya tidak dapat mengganggu Agatha dihari spesialnya itu.
📖📖
Agatha melempar tubuhnya kasar diatas ranjang sederhana miliknya, setelah lelah dengan acara makan-makan yang dipandu dengan Eren. Kini Agatha mulai kembali membayangkan bagaimana mengesalkannya tingkah Dandy sejak pagi.
Gadis itu menghembuskan napas kasar, frustasi dengan tingkah Dandy yang semakin membuatnya dongkol. Bagaimana ia akan menjalani kehidupan SMA nya dengan baik saat harus berhadapan dengan anak yang menyebalkan setiap hari? Tidak. Apa harus dia berpindah sekolah untuk tidak melihat Dandy lagi.
Tok.. Tok..
Suara ketukan pintu kamar membuyarkan Agatha dari lamunan tentang laki-laki menyebalkan itu, segera Agatha melangkah untuk membuka pintu kamar.
Terlihat sang bunda tersenyum lantas mengusap lembut pipi gadis itu. "Anak bunda." katanya. "Sudah 16 tahun sekarang."
Agatha ikut tersenyum lantas memeluk tubuh Elisa begitu hangat, tak terasa bulir air mata haru berhasil lolos dari kedua bola mata sayup milik Agatha. "Bunda, terimakasih dengan segala kebahagiaan yang ayah dan bunda beri untuk Agatha."
"Hush, ngomong apa kamu sayang. Sekarang kan kamu sudah 16 tahun, kini saatnya bunda sama ayah ingin memberi tahukan sesuatu yang begitu penting dalam hidup kamu nanti dan selamanya." kata Elisa.
Agatha berkerut dahi, lantas segera melepaskan pelukan itu, menatap sang bunda tidak mengerti. Baru kali ini pemberitahuan oleh bunda, tapi ayah juga ikut serta didalamnya.
"Apa itu Bunda?"
"Hari sabtu. Kamu, bunda dan ayah akan memperkenalkan kamu sama seseorang."
"Maksud bunda.?"
"Sudah, nanti kamu juga akan tau maksud bunda. Sekarang ganti baju, makan dan istirahat." kata Elisa lantas segera berlalu meninggalkan Agatha yang masih terlihat bingung dengan ucapannya.
Sementara Agatha mengangkat bahu, tak acuh. Apapun itu rencana ayah dan bunda pasti akan membuat Agatha senang. Pikirnya lantas kembali menutup pintu kamar.
^^
TBC.
Gimana part awalnya temen-temen? Ada yang berkesan gak?
Kalau vote dan komentarnya banyak, gue akan sering update. Terimakasih
Bonus pict.
AGATHA-DANDYJangan lupa masukin cerita ini ke perpustakaan kalian ya. 😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Nikah Muda
Fiksi Remaja(TAMAT DAN LENGKAP) Star. 2 Mei 2018 End. 17 oktober 2018 Rank : 194 dalam humor. (Dan Beberapa kali enggak tercatat) salah satu siswi yang berwajah manis dengan sifat yang tomboy harus merasakan menikah di usia yang baru saja menginjak 16 tahun...