part 32

12.5K 489 20
                                    

Dandy terdiam sesaat ketika melihat Agatha dengan pakaian yang sudah sangat styles, beberapa saat pemuda itu melirik jam dinding lantas mendapati waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Mau kemana dia? Ke rumah Eren? Tapi bagaimana mungkin dengan pakaian Bagus seperti itu hanya untuk bertemu Eren. Pikir Dandy.

Sementara Agatha terlihat tak acuh lalu dengan cepat kedua kakinya melangkah menjauh dari tempat Dandy berdiri menatapnya dengan bringas.

Tidak ada yang bisa dilakukan pemuda itu selain menatap Agatha dengan gaya khasnya yang tidak mau Dandy kepo dengan urusannya. Tapi, sedikit terselip dalam hati gadis itu agar Dandy menanyakan akan kemana dia, ternyata tidak! Dandy diam menyaksikan Agatha sedang berjalan menuju kamar Sandra, mungkin sekedar meminta ijin keluar. Sebentar.

Kenapa juga harus memikirkan Dandy disaat dirinya ingin berkencan dengan pria lain? Pria yang sudah dibuat spechles!! Karna ulah Dandy kemarin, bisa-bisa kalau betul Dandy tau dia akan menggagalkan rencananya untuk Dinner dengan sang mantan kakak kelasnya yang tampan itu.

"Yasudah, kalau begitu kamu hati-hati ya," sedikit-sedikit Dandy mendengar obrolan Sandra yang mengijinkan anak itu pergi di jam malam seperti ini, baguslah. Dan sekarang Dandy semakin uring-uringan akan Sandra yang tidak berpihak padanya.

Setelah jauh, Dandy kembali menghampiri ibunya lalu menatap tak suka. "Kenapa?" Sandra menanyakan karna sudah tau Dandy akan mengintrogasi dirinya untuk kepergian Agatha malam ini.

"Mah, kenapa itu Agatha di ijinin sih? Dia ijin kemana jam segini?"

"Enggak masalah, orang dianya mau keluar masa mamah larang sih? Nanti dia enggak kerasan disini,"

Benar juga. Sandra mungkin akan dengan bebasnya mengijinkan gadis itu pergi, faktanya memang wanita paru baya itu tidak tau apa yang sedang terjadi antara mereka. Sandra pikir, kalau keduanya memang baik-baik saja dan apa salahnya dengan Agatha meminta ijin keluar sebentar.

Dandy bergeming sesaat, untuk mengatur diri. Takut saja Sandra akan menanyakan hal yang tak terduga terkait dengan ketidak ikhlasan putranya itu saat tau Sandra mengijinkan Agatha.

"Kalau begitu, Dandy masuk dulu ya mah." Dandy bergegas meninggalkan Sandra dengan perasaan tak suka yang tersimpan jauh dari dalam hatinya, mau mengadu ke ibunya juga tidak mungkin, toh awal mula kesalahan ini karna ulah Dandy juga.

-

Bagus, sekarang dia harus melakukan apa didalam kamar, sementara hati dan pikirannya masih tentang Agatha. Tidak pernah ia mendapati sang istri dengan dandanan seperti tadi, kecuali saat di pesta pernikahannya. kalau Agatha berdandan seperti itu untuk apa lagi kalau bukan untuk si Harlan itu. Meski, Dandy tidak pernah tau apa yang dibicarakan Harlan, tapi tetap saja dirinya terus terbakar api cemburu jika nama itu terus terngiang ditelinganya.

Sebenarnya siapa Harlan itu? Umpat Dandy. Tentu pemuda itu merasa kurang nyaman akan kehadiran Harlan, karna pria dewasa itu membuat Agatha jadi acuh padanya. Syukur-syukur kalau Harlan menjauh darinya karna pengakuan Dandy yang tiba-tiba, tapi pada kenyataannya justru tak membekas apa-apa dalam hati Harlan tentang kejadian itu. Begitu cintanya kah Harlan pada istrinya?

**

Bagi Harlan, tidak ada yang penting dengan status itu. Setaunya, Agatha tidak berubah padanya itu sudah lebih dari cukup. Tapi, dengan pertanyaannya tentang Agatha senang menjadi istri Dandy atau tidak, sedikit membuatnya terusik dengan satu kalimat Agatha.

"Enggak se-menderita itu kak, soalnya aku punya mertua yang sangat sayang sama aku," begitu ucap Agatha lalu ikut dengan tersenyum bahagia ke arah Harlan.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang