Part 20

13.6K 491 8
                                    

"Aga cepetan, kita udah telat nih.!" teriak Dandy sembari mengeluarkan sepeda motor miliknya dari dalam garasi. Tak sampai disitu, pemuda itu menyempatkan untuk me-lap bagian-bagian yang kotor sebelum gadis yang ditunggunya keluar dari dalam rumah.

Dandy tersenyum kecil lantas menggoyangkan stir motor setelah memastikan bagian yang terkena kanebo sudah bersih seperti yang diinginkannya. Sesudahnya kembali Dandy melirik jam tangannya lantas berdecak beberapa kali saat tau Agatha belum juga keluar dari dalam sana.

"Agatha.!" teriak Dandy.

"Iya ah. Bawel banget sih." ucap Agatha dengan terburu-buru menghampiri sang suami dengan wajah ditekuk. Melihat itu Dandy menggeleng sembari memperlihatkan jam tangan yang terpakai ditangan kanannya ke arah gadis itu.

"Lo tau ini udah jam berapa. Masih lama disana kita bisa telat." celetuk Dandy.

"Apaan sih? Lagian semalam gue bilang enggak mau pergi bareng lo, masih aja kan lo maksa gue pergi sama lo?!"

"Wah nih anak enggak ada terimakasih banget sih. Masih untung..."

"Udah, lo mau tinggal berantem atau kita pergi sekarang?!" potong Agatha sembari mengeluarkan tinjunya ke arah Dandy. Tanpa menunggu Dandy kembali dengan ocehannya, gadis itu melangkah keluar sampai dibalik pintu besi rumah itu.

"Yaudah naik.!" perintah Dandy.

Setelah keduanya sudah berada diatas motor, segera pemuda itu melajukan kendaraannya perlahan, dan semakin jauh meninggalkan kediaman milik keluarga Antoniyo.

Tapi siapa sangka, Aira yang sejak pagi buta sudah mengintai Dandy lantas ikut melajukan mobilnya setelah dia memastikan keduanya sudah kembali seperti biasa, dan sedikit membuat ia merasa sesak. Aira berkerut dahi dengan menyipitkan matanya memperhatikan seseorang yang dibonceng Dandy adalah orang yang juga dikenalnya.

'Wait. Itu istrinya Dandy kan, cewek yang waktu itu..! Hah! Jadi?'

Benar saja, apa yang dikatakan Dandy sore itu sudah dibuktikannya sekarang, keduanya kembali dalam keadaan normal dan seperti tidak ada masalah antara mereka. Tidak! Aira tidak bisa membiarkan Dandy terus berlaku baik pada Agatha, setidaknya sampai Agatha dan Dandy resmi bercerai.

-

Flasback.

"Maaf Aira, aku enggak bisa cuekin Agatha kayak gitu." ucap Dandy dengan tertunduk dihadapan kekasihnya itu.

Aira berdecak dengan menatap sinis ke arah Dandy. Ternyata tidak begitu mudah membuat Dandy berbalik perasaan sekalipun yang memintanya adalah orang yang disayanginya. Aira.

"Astaga! Masa gitu aja kamu enggak bisa sih? Kalian udah deket banget, itu tuh udah enggak wajar. Bisa-bisa diakhir nanti kalian bakal memutuskan enggak jadi pisah. Seenggaknya, kamu bisa jaga perasaan aku kalau kamu beneran sayang sama aku Dandy. Kamu enggak mau kan kehilangan aku lagi?" tanya Aira kesal.

Dandy terdiam. Tidak ada yang bisa dilakukannya saat ini, terlebih merasa ini semakin sulit dijalaninya dengan Aira yang sudah tidak ingin mengerti keadaannya.

Sementara Aira mendengus kesal lalu bangkit dari tempat itu. "Mau kemana?" tanya Dandy.

"Mau pulang. Aku enggak bisa ngeliat pacar aku sekarang udah enggak memprioritaskan aku. Aku kecewa sama kamu Dandy." ucapnya lantas segera bersiap pergi dari tempat itu.

"Please!" ucap Dandy sembari mencegah Aira untuk pergi. Pemuda itu menatap lirih ke arah sang kekasih dan tertunduk perlahan.

"Apa lagi? Kamu mau kan memperlakukan istir kamu dengan baik? Konsekuensinya kamu harus kehilangan aku. Pikirkan itu Dandy, aku enggak mau hati pacar aku udah enggak bisa dia jaga untuk aku. Kalau kamu kayak gini terus, enggak lama kamu akan jatuh Cinta sama dia.!" ucap Aira lantas segera berlalu meninggalkan Dandy yang masih kekeh dengan pendiriannya.

-

📖📖

Sepanjang perjalanan. Agatha tak lagi bisa menahan diri untuk tidak tersenyum. gadis itu terlalu bahagia dengan perlakuan Dandy yang kembali seperti biasa. Hanya saja, meski sudah mendapati Dandy yang seperti itu berarti Agatha juga harus siap untuk terus mendapati pertengkaran pertengkaran kecil antara mereka.

Ah. Bukankah itu seru, daripada harus terus merasa malu-malu saat berhadapan. Hal itu bukanlah gaya mereka.

Agatha menatap tengkuk Dandy, tak habis pikir saja mereka bisa merencanakan untuk pergi kesekolah bersama.

Sampai pada akhirnya, Agatha tidak menyadari jika motor Dandy sudah berada di area sekolah. Samar-samar terdengar suara ejekan dari murid-murid lain membuat Agatha tersentak dan keluar dari lamunannya itu.

Cepat-cepat gadis itu segera turun dari motor Dandy dan beberapa kali melayangkan buku cetak ke punggung pemuda itu.

"Ihh, sudah gue bilang jangan sampai area sekolah.!" teriak Agatha merasa tidak terima.

"Apaan sih, makanya sepanjang perlajanan gue tanya kita mau berhenti dimana, lo enggak jawab. Yaudah, gue masuk aja. Salah sendiri." celetuk Dandy.

"Ya setidaknya jangan sampai di pintu gerbang sekolah juga kali. Ihh, malu kan gue, lo siihh..." kesal Agatha lantas segera menjauhkan dirinya dari motor Dandy. Sedangkan pemuda itu hanya tersenyum sembari menjulurkan lidahnya sekedar mengejek Agatha yang sudah terlanjur merasa malu akan keadaan.

"Ciee-ciee. Apa gue bilang, kalian jangan sering bertengkar, sekarang malah pacaran kan?" celetuk salah seorang siswa yang datang menghampiri keduanya. Agatha semakin salah tingkah lantas segera melenggang pergi dari parkiran sekolah. Malu saja kalau sampai semuanya berpikiran seperti siswa yang tadi itu.

Skip_

Eren yang baru tiba hanya merasa heran saat beberapa murid justru semakin heboh dan berteriak menggoda ke arah Agatha. Dengan cepat, gadis itu berlari kecil menghampiri Agatha yang masih berjalan dengan tertunduk. Menyebalkan sekali Dandy itu.

"Ada apa sih? Kok mereka pada cie-cie in lo?" tanya Eren berbisik.

Mendengar itu Agatha hanya diam tertunduk, menggeleng lantas menarik lengan Eren untuk melangkah lebih cepat menuju kelas.

-

"Oh, jadi karna itu? Emang kenapa sih?" kata Eren. Merasa aneh saja dengan sikap Agatha yang terlalu menutup diri.

"Ha? Kenapa? Mau di taruh dimana muka gue kalau mereka pada berpikiran seperti Dewa tadi? Apalagi kalau sampai Lucky tau." ucap Agatha lantas segera mendudukkan dirinya ke bangku dengan perasaan kesal.

"Ya disitulah. Ditempatnya." celetuk Dandy yang baru tiba sembari menggoyangkan kunci motor dan bersiul-siul kecil.

Melihat itu, Agatha kembali bangkit dan menghampiri Dandy yang sudah terlihat semakin menyebalkan dimatanya.

Sementara Eren hanya menggeleng lantas menepuk pelan jidatnya, merasa kalau pagi ini akan mendengar pasutri itu ribut lagi.

"Apa? Kan emang bener.."

"Apanya yang bener? Nyesel gue berangkat sekolah sama lo.!"

"Yaelah, gitu aja udahlah Agatha yang manis, mereka juga berpikiran kita hanya pacaran dan bukan.." sebelum menyempurnakan kalimat tersebut, dengan cepat Agatha menginjak kaki Dandy dengan sengaja, membuat pemuda itu meringis lantas mengangkat kaki kanan yang terinjak dan menggosok-gosoknya. "Awww.. Buset, copot jempol kaki gue, copot deh jempol kaki gue..!" teriak Dandy tidak karuan.

"Lain kali kalau mau main-main sama gue, awas aja.!" kata Agatha sembari melangkah menjauhi Dandy yang masih meringis kesakitan.

Tbc!

Assalamualaikum.

Ada yang senang dengan part ini? Semuanya sudah jelaskan? Kenapa dengan sikap Dandy yang kemarin-kemarin.

Maafkan kalau ada typo yang beterbangan, tandai nanti di revisi.

Btw tinggalkan Like+komentarnya buat semangatin cerbung ini yaa.. Lupp. 😘😍

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang