Aira

13K 459 13
                                    

"Siapa Dan?" tanya Lucky yang masih belum yakin akan apa yang didengarnya barusan.

Sementara Dandy terlihat gugup dan kacau, dirinya baru menyadari apa yang baru dikatakannya mungkin akan membuat heboh sekolah. Bukan! Tapi pasti membuat heboh teman sekolah yang lainnya.

Melihat itu wajah tegang Dandy. Eren ikut terkejut. Setelah mendengarkan secara seksama tentu hal ini membuatnya kelabakan. "Aga, kayaknya ada masalah deh diluar." bisik Eren dengan menatap lamat keluar kelas, memperhatikan Dandy dan juga Lucky sedang berbincang.

Agatha yang sedari tadi mengatur buku kini menghentikan aktifitasnya dan ikut dalam ucapan Eren. 'Siapa istri gue?! Gak ada lah, emang bisa apa kalau anak sekolah menikah.?' samar-samar terdengar suara Dandy yang masih mempertahankan diri agar rahasia besar itu tidak terbongkar. "Tuh kan Aga, kayaknya Dandy keceplosan tadi ngomong istri sampai kedengeran sama Lucky." bisik Eren.

Suasana semakin tegang, tidak ada yang bisa dilakukan Agatha selain turut dalam perbincangan antara Dandy dan Lucky.

"Salah denger lo." kata Dandy. Wajahnya semakin kaku dan takut, terlebih Agatha mulai kembali melangkah mendekatinya.

"Ada apa sih?" tanya Eren. Sementara Agatha lalu menatap sinis ke arah Dandy dan mengisyaratkan Dandy untuk terus menutupi pernikahan itu dihadapan teman-teman yang lain.

"Ini si Dandy, gue denger tadi dia sebut-sebut kata istri." kata Lucky lantas menunjuk ke arah Dandy.

"Istri?" ucap Eren dan Agatha kompak.

"Iya, kan Dandy?"

"Eh. Ka.kapan gue bilang istri." elak Dandy. Kedua sorot mata Dandy Agatha saling beradu. Tentu hal yang begitu menakutkan bagi Dandy melihat mata sinis milik Agatha kembali terlihat disana.

Iya tadi..."

"Ada apa ini?" ucap salah seorang guru yang sudah berada tepat didepan kelas. Sontak semuanya berbalik dengan tertawa kecut nan bodoh melihat pak Willy sudah berada ditengah-tengah mereka.

"Anu pak.."

"Belum masuk, sudah! tidak usah menjelaskan. Kalian masuk saja, sudah hampir dimulai ini pelajarannya." kata Pak Willy lantas lebih dahulu masuk ke dalam kelas. Diikuti dengan Lucky, Eren, Dandy dan Agatha.

Melihat Agatha dan Dandy yang juga berjalan lebih dulu dibelakang pak William membuat Eren berinisiatif untuk memberi tahu Lucky sendiri, dengan apa yang didengarnya tadi. Setidaknya, hal itu mungkin bisa membantu Agatha agar tidak terserang pertanyaan-pertanyaan oleh Lucky setelah jam pelajaran ini usai.

"Eh Luck," panggil Eren dengan berbisik pelan dan sedikit mencolek lengan Lucky.

"Ada apa?"

"Tadi, kalau lo denger sesuatu yang mungkin mengganjal pikiran lo, enggak usah lo pikirin lagi." ucap Eren masih keadaan berbisik-bisik.

"Maksud lo tentang kalimat Dandy depan kelas tadi."

"Iya, lo tau kan kalau Dandy suka asal ngomongnya, apalagi kalau udah cek-cok sama Agatha." ucap Eren. Kali ini gadis itu terlihat meyakinkan dengan apa yang dikatakannya. "Iya juga sih. Dandy ada-ada aja deh." ucap Lucky sembari berdecak tidak mengerti.

Melihat reaksi Lucky, sedikit membuat Eren bergumam lantas tersenyum penuh kemenangan. 'Aga, lo utang banyak sama gue' batin Eren.

📖📖

Bell pulang sekolah akhirnya berbunyi. ibu Nayla selaku guru matematika segera menghentikan aktifitas belajar mengajarnya didalam kelas Agatha, beberapa murid berkemas dengan memasukkan buku-buku kedalam tas masing-masing. Begitu juga dengan Agatha.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang