part 29

11.9K 461 30
                                    

"Makasih mbak," Agatha meraih kantong kecil yang berisikan beberapa buku. Sembari tersenyum gadis itu melangkah perlahan untuk keluar dari toko tersebut. Seperti yang sudah mereka janjikan, akan kembali bertemu diluar setelah Eren selesai berbelanja. Sesekali Gadis itu melirik kiri kanan untuk memastikan keberadaan Eren lantas merogoh tas kecil untuk mengambil ponsel. Alih-alih menanyakan keberadaan Eren saat ini, ternyata ponsel miliknya telah raib tanpa disadari.

Agatha menggigit kecil bibir bawahnya lalu kembali mencari benda pipih tersebut. "Gila! Beneran kecolongan gue," lirihnya. Agatha mendudukkan dirinya dikursi pinggir jalan yang tidak jauh dari tempat berbelanja buku-buku lalu menghirup dalam-dalam udara sore, dan kembali membuangnya. "Sial banget sih gue, padahal kan tadi tas gue didepan terus kenapa bisa kebablasan gitu sih? Huh!" Agatha bergumam sendiri, beberapa kali menghentakkan kedua kakinya ke lantai dan...

"Agatha!" panggil seseorang dari sisi sebelah kanan, gadis itu berbalik lantas mendapati Eren yang sedang melambai ke arahnya. Dengan langkah cepat, Eren berjalan menghampiri Agatha lalu ikut duduk dikursi itu.

"Gue tunggu juga, udah enak-enakan duduk disini," seru Eren ikut dengan mengipasi bagian lehernya dengan menggunakan telapak tangannya. "Balik yuk,"

"Sial banget gue," kata Agatha.

"Kenapa sial?"

"Hp gue ilang," lirih Agatha. Mendengar itu, Eren segera merogoh tasnya lantas memberikan sebuah benda pipih milik Agatha yang sedari tadi bertengger di tasnya.

"Siapa bilang ilang, orang sama gue kok." ucapnya. "Nih," lanjut gadis itu.

"Jadi selama hari ini hp gue ada sama lo ya?"

"Tadi kan gue pinjem sebelum kita mencar, gimana sih?" celetuk Eren.

"Untung deh. Yaudah, balik yuk udah mau maghrib kita masih diluar. Pasti mamahnya Dandy udah nyariin gue nih," kata Agatha seraya meraih tangan Eren untuk dituntunnya segera berdiri dari tempat duduk itu.

"Tunggu, tadi ada telfon WA, dari kak Harlan kalau enggak salah,"

Agatha membulatkan matanya, untuk beberapa detik kemudian tanpa sadar gadis itu justru menepuk pundak sahabatnya beberapa kali dengan mulut yang sudah membentuk huruf O.

"Apaan sih? Sakit tau," ringis Eren.

"Lo angkat?" tanya Agatha tanpa memperdulikan ringisan gadis itu.

"Iya, tapi bentar doang. Daripada dia su'udzon sama lo kan, mending gue angkat. Siapa sih? Ganteng banget orangnya," selidik Eren sembari mengalihkan pandangannya ke arah ponsel milik Agatha yang dipegang gadis itu.

"Mau tau aja, udah.. Nanti gue ceritain, sekarang kita balik dulu. Gue juga udah gerah, mau mandi," ucapnya.

Keduanya kompak melangkah beberapa meter lantas berhenti di halte bis, untuk menunggu angkutan umum.

-

Setelah makan malam bersama, Agatha kembali masuk kedalam kamar miliknya dan mendudukkan dirinya di sisi ranjang. Tak menunggu lama, kali ini Agatha membaringkan tubuhnya menghadap langit-langit kamar. Tak lupa mengutak-atik hp untuk memastikan perkataan Eren tadi.

Benar saja, beberapa pesan watsapp Harlan sudah memenuhi isi pesannya, gadis itu tersenyum ketika membaca satu persatu pesan dari sang mantan kakak kelasnya itu.

'Padahal udah seneng banget di kabarin nomornya, pas aku wa balik justru enggak dibales'! Pesan Harlan yang berhasil membuat Agatha salah tingkah sendiri, bukan apa? Agatha hanya sedikit merasa senang karna secepat itu Harlan merespon pesannya. Malah, membuat panggilan wa ke nomor gadis itu.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang