extra part 2

1.2K 64 9
                                    

"hebat banget nih jagoan ayah!" Dandy memeluk putra kecilnya setelah anak itu turun dari panggung sederhana, berlari ke arah Dandy lalu segera meminta ayahnya untuk menggendong dirinya.

Hari ini adalah hari pertama latihan bermain alat musik namun sudah terlihat kepiawaian Dantha dalam bermain musik piano. Satu hal itu bahkan membuat Dandy bangga, tidak ada di antara ia dan Agatha yang lihai dalam bermain musik namun bakat yang di miliki putra mereka justru membuat takjub dirinya. Andai Agatha bersamanya, mungkin ia akan bersorak melihat Dantha dengan segala kecerdasannya dalam musik.

"Ayah, apa tadi itu hebat?" Mata anak itu berbinar, ketika mendapati anggukan kepala dari ayahnya yang antusias lantas sekali lagi Dandy mendaratkan ciumannya ke pipi Dantha dengan gemas.

"Kalau begitu sekarang kita pulang, ayah akan menceritakan semuanya pada bunda kalau anak ayah yang satu ini sangat berbakat!"

"Tapi kata ayah, kita akan membuat kejutan kecil untuk bunda." Tanyanya. "Apa Dantha boleh tau ayah, kejutan yang seperti apa yang ayah berikan untuk bunda?" Tanyanya lagi.

Sebenarnya tidak banyak. Hanya makan malam sederhana di restoran yang tidak jauh dari rumah mereka, namun sebuah hadiah kecil berada di rumah juga surat yang akan di berikan kepada sang istri berada di dalam laci kamar.

Dandy menghela napas, menggandeng tangan anak itu lantas segera berlalu meninggalkan ruangan yang masih tersisa beberapa orang didalamnya. Sementara itu juga, masih meninggalkan pertanyaan kepada Dantha yang hanya ikut bersama sang ayah tanpa mendapatkan jawaban atas pertanyaannya barusan.

***

Melihat Agatha yang sibuk dengan rajutannya membuat Dandy menyunggingkan senyum, perlahan lelaki itu berjalan ke arah istrinya, memeluk tubuh perempuan itu dari arah belakang. Sedikit membuat Agatha terkejut namun rajutannya masih berlanjut tanpa merasa kesusahan sedikitpun.

"Bukankah hari ini kita akan keluar rumah?"

"Kamu mau kemana?" Tanya Agatha. Entah pertanyaan itu sedikit mengesalkan bagi Dandy, mana mungkin janji yang semalam di ucapkan Dandy lalu segera terlupakan oleh istrinya.

Dandy mencium leher Agatha, sedikit membuat perempuan itu menggeliat.

"Ah enggak asik banget deh!" Kesal Dandy ketika tidak mendapat respon apapun dari istrinya.

"Ya tanya aku lagi dong, emang kita ada janji untuk keluar hari ini selain makan malam keluarga?" Agatha bertanya, terang iya tau dirinya hanya akan pergi untuk makan malam bersama suami dan putranya. Dandy baru mengingat kalau benar makan malam di luar bagi Agatha bukanlah hal yang begitu istimewa. Toh mereka juga sering melakukannya jika tidak ada makanan  yang tersedia di rumah. Agatha bahkan tidak merasa ini adalah sebuah kejutan, jelas janji itu pasti terlihat sangat biasa bagi Agatha. Karna jika Agatha tau itu bukan lagi menjadi kejutan untuk istrinya.

Melihat itu Dandy kembali menggeleng, tidak perlu ada pertanyaan yang keluar dari mulut Dandy jika tidak mau rencana itu batal.

"Yaudah kamu siap-siap ya, ini sudah hampir jam tujuh. Kamu dandan yang cantik dan aku akan siapin mobil untuk kita," Dandy beranjak dari   sofa tanpa memperdulikan Agatha yang masih terlihat bingung.

-

Dandy, Agatha dan Dantha terlihat duduk di sisi dinding kaca restoran, sedikit membuat Agatha terpukau dengan pemandangan luar resto yang indah. Terdapat satu buah kolam ikan koi juga kolam renang yang berdampingan. Patung pemuda yang menunggangi kuda pun menambah kesan yang unik akan tempat tersebut. Bisa dibilang ini bukanlah hanya sebuah restoran, melainkan penginapan yang elegan yang kebetulan menyiapkan tempat cukup bagus untuk makan bersama. Meski raut wajah itu menyisakan banyak pertanyaan, namun Agatha tidak begitu menginginkan jawaban atas pertanyaannya  sendiri, sungguh dia merasa tidak ingin melewatkan makan malam yang tidak biasa. Setidaknya ia harus memandangi tempat itu sampai puas.

Nikah MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang