Part 19.1

965 56 0
                                    

Erick tertawa kencang mendengar ucapan Aurora. Dia menatap Aldrick seakan-akan berkata bahwa dia bisa membuat Aurora percaya padanya. Karena Erick tertarik pada Rani saat pertama kali dia melihatnya.

"Apakah kau tidak mau memberikan kesempatan padaku Ra? Seorang Ladykiller juga bisa bertobat. Percayalah padaku. Aku akan membahagiakan Rani dan Bryan." kata Erick. Aurora menatap matanya sekali lagi dan mencari kebohongan. Tetapi yang ada hanya keseriusan dan sebuah tekad. Ya, Aurora memang lihai dalam menilai orang karena dia dibekali oleh almarhum kakaknya. Aurora tampak berpikir dan mempertimbangkan tawaran Erick.

"2 minggu. Aku memberikan kamu kesempatan untuk mendekati Rani. Jika dalam 2 minggu kamu gak bisa bikin Rani keluar dari lubang hitam. Maka bersiap-siaplah untuk pergi dari hidupnya. Dan jika kamu melanggar kesepakatan, aku pastikan kamu gak akan selamat."

Mata Erick berbinar mendengar kesepakatan yang dibuat Aurora. Setelah itu Aurora akan mempertemukan Rani dengan Erick.

"Al, nanti bisa mengantarkan aku untuk jalan-jalan? Biar Erick yang menemani Rani. Nanti mampir tempat kerjaku. Mau kasih undangan pertunangan kita." tanya Aurora tanpa menatap Aldrick.

"Tentu saja baby. Anything just for you" jawab Aldrick senang dan mencium pipinya. Aurora mendelik dan mencubit lengan Aldrick.

 Aurora mendelik dan mencubit lengan Aldrick

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aldrick.....Berhentilah menggodaku....atau.."

"Tidak sayang...Sampai kapanpun aku akan menggodamu..Sampai hatimu sepenuhnya untukku." kata Aldrick menguci pergerakan Aurora. Dia menatap Aurora dengan penuh cinta dan mendekatkan wajahnya. Sementara Aurora tidak bisa berbuat apapun karena kepalanya sudah berada pada sandaran sofa. Hembusan nafas Aldrick menerpa wajahnya, membuat pandangan Aurora meremang. Deheman dari Erick membuat mereka gelagapan.

"Aku akan membantu pak Rahmad menyiapkan makan siang." ujar Aurora menahan malu.

"Kau itu,,,kalau mau berbuat mesum dengan calon istrimu jangan didepanku. Hahahahaha....Lihat kekasihmu yang tadi garang banget. Sekarang kayak kepiting rebus...Hahahahaha,,,,Adduuh,,lihat wajahnya udah kayak tomat...Ahuhh,,perutku..AAAuuuww" tawa Erick berhenti saat Aldrick menjitak kepalanya.

"Berhenti menertawakan gadisku. Aku suka dengan wajahnya yang seperti itu. Aku akan membuatnya seperti itu terus hingga hatinya sepenuhnya untukku,aku bisa melupakan masa laluku karena kehadirannya"

"Iya..aku tau..Tuh, udah dipanggil nyonya Hawkins. Ayo makan siang. Laper nih...."

==============================================

Aldrick dan Aurora saat ini sudah sampai di Rumah Sakit Medika Internasional. Mereka memutuskan untuk pergi ke Rumah Sakit pada malam hari karena Aurora sangat dan sangat merindukan Rani dan anaknya. Aurora menyuruhnya untuk menunggu di ruang tunggu yang berada di lobby lantai 1. Aldrick mengangguk dan mengambil ponselnya. Memeriksa email dari kantornya yang masuk. Meskipun dia sedang tidak di kantor, Aldrick bukan tipe bos yang lepas tangan. Dia menyuruh orang kepercayaannya untuk menggantikannya selama dia berada di Indonesia.

Entah kenapa perasaan Aldrick tidak enak. Pikirannya tertuju pada Aurora. Padahal tadi dia hanya pamit untuk mengantarkan undangan. Sudah hampir 1 jam Aurora tidak kunjung muncul. Aldrick segera menyusul ke ruangan tempatnya bekerja. Sungguh sial lift yang akan dinaikinya lama tidak turun-turun. Terpaksa dia naik tangga yang ada disamping lift. Jantungnya berdegup kencang. Kedua tangannya terkepal hingga buku-buku jarinya memutih. Nafasnya sudah tidak beraturan, namun akal sehatnya masih terjaga. Dia melihat Aurora terpojok dan sorot matanya mengatakan bahwa dia ingin mengakhiri ini semua. Tatapan terlukanya diperjelas dengan mata yang berkaca-kaca. Aldrick segera berlari menuju tempat Aurora dan mendorong laki-laki itu untuk menjauhinya...

"Let Her Go, As**le...Before I broke your bone...."

=============================

=============================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang