Part 4 He's Back

1.5K 89 0
                                        

"Ara?? Is that you?" tanya laki-laki itu dengan ragu-ragu.

"Maaf bapak. Saya bukan Ara. tapi nama saya Dinda. Saya perawat Ruang Bayi pak. Mau menjelaskan beberapa hal untuk keperluan bayi bapak." jawab Aurora dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.

"Aku tau itu kamu Ara. kamu keja disini? Sudah lama kita gak ketemu. Gimana kabar kamu Ra?" tanyanya seklali lagi. Laki-laki itu menatap Aurora dengan sorot mata penuh kerinduan. Aurora yang ditatap begitu intens segera membuang muka dan menarik nafas sebanyak mungkin. Dia merasa diruangan itu sesak dan panas. Dadanya bergemuruh antara rindu, marah, kecewa dan sakit hati. 

"Maaf bapak Reyhan yang terhormat. Saya kesini hanya untuk memberitahukan bahwa ANAK bapak mendapat bingkisan dari pihak Rumah Sakit karena ANAK bapak lahir bertepatan dengan tanggal ulang tahun Rumah Sakit. Selamat ya Pak Reyhan. Nanti kalau BAYI bapak sudah dimandikan, akan segera diantar ke ruangan untuk Rooming In. Sekali lagi selamat ya pak."Ucap Aurora yang sengaja menekan kata Anak disetiap kalimat yang dilontarkan. Begitu memberi ucapan pada iatri Reyhan, dia segera keluar dari ruangan itu. Bahkan dia terlihat seperti setengah berlari. Matanya berkaca-kaca saat melihat bayi yang sedang menggeliat dibalik selimut.

Tangisnya pecah ketika melihat bayi itu menangis kencang. Seakan-akan mengetahui suasana hati Aurora saat itu. Bayi itu tidak bersalah. Bayi itu adalah anak dari mantan calon tunangannya. Dengan rasa sesak di dada, Aurora merawat bayi itu dengan telaten. Setelah selesai memandikan dan memakaikan baju, dipeluknya dengan erat sang bayi. Hatinya begitu terluka. Tangisnya semakin menjadi-jadi ketika melihatnya menggeliat dalam pelukan Aurora. Untung saja Ruang bayinya kedap suara, jadi tidak ada yang mengetahuinya sedang menangis. Diletakkan bayi itu didalam box dan segera mengantarkannya ke ruang ibu agar Aurora segera pulang.

"Selamat ya Bu, mari saya bantu untuk menyusui. Jangan berikan makanan ataupun minuman apapun selama 6 bulan penuh ya Bu, supaya bayi bisa mendapatkan ASI Eksklusif dan boleh dilanjut memberikan ASI sampai bayi berusia 2 tahun." katanya dengan antusias. Aurora mengajari istri Reyhan dengan telaten. Tanpa disadarinya, Reyhan sedari tadi memandangnya dengan tatapan rindu.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, dia langsung berjalan cepat menuju ruangan Rahma. Melihat ibu keduanya sudah selesai dengan pekerjaannya, Aurora segera memeluknya

"He's back Mom. He's back........"

My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang