Bab 38. Aldrick

662 32 0
                                        


Setiap kegiatan atau aktivitas apapun yang dilakukan Aurora selalu dipotret bahkan divideo oleh keluarga Aurora. Terkadang jika tidak ada keluarganya dirumah, mereka meminta tolong pada para pelayan untuk memotret Aurora kemudian dikirim ke aku. Begitulah sehari-harinya, aku hanya mampu memandangnya dari jauh. Meskipun saat ini aku sedang mengurus perusahaanku yang berada di Indonesia, tapi aku tidak bis memeluk kekasihku sendiri. Begitu menyakitkan memang. Aku dekat dengannya seakan - akan aku sangat jauh darinya. Kadang ketika mereka memberitahuku Aurora sedang keluar rumah, buru-buru aku meninggalkan pekerjaanku dan tentunya tanpa sepengetahuan Shely, menuju ke tempat dimana belahan jiwaku berada. Hanya bisa memandangnya dari jauh saja.

Saat aku memantau sebuah mall yang berada dibawah bendera perusahaanku, Aku melihat sebuah dress yang begitu indah dan berwarna senada dengan warna mata Aurora. Aku segera membelinya  dan juga sepatu dengan warna senada. Tidak lupa juga aku membelikan wanita murahan itu untuk mengelabuinya.

setelah aku membungkusnya, aku menyuruh Erick, yang saat ini menggantikan sarah sebagai sekretarisku, untuk mengantarkan bingkisan ini. Sampainya di rumah orangtuanya, Aurora masih tidur, Mama Aurora langsung mengirimkan foto bingkisan untuk Aurora dan mengatakan jika bingkisan itu diletakkan diatas meja makan. Aku tidak sabar menunggunya nanti malam. Selama bekerja, aku melakukannya dengan cepat dan semangat. Berpikir bagaimana caranya mengelabui wanita sialan itu. Ah, aku tahu bagaimana berbohong pada wanita sialan itu, ujarku dalam hati. Karena aku tahu jika semua aksesku untuk memantau Aurora sudah disada oleh Shely, aku memiliki cadangan semuanya yang hanya aku, Erick dan satu orang kepercayaanku yang tidak ada siapapun mengetahui keberadaannya.

"Aku nanti akan ada rapat besar dan kamu tidak bisa ikut." ujarku pada Shely yang sedang duduk di sofa ruang kerjaku, dan selalu memakai  baju yang super ketat, yang justru membuatku ingin menendang dan menampar mukanya yang bermake up tebal.

"Hmmm,,tidak biasanya sayang. Bukannya aku selalu ikut kemanapun kamu pergi?"

"Oke, kamu boleh ikut kali ini. Tapi ada satu hal yang harus kamu tahu. Klienku kali ini sangat menyukai pereempuan sepertimu sayang. Jika dia tahu aku punya perempuan seperti kamu, sudah pasti kamu akan dibelinya. Jadi tetap mau ikut?" tanyaku dengan tatapan tajam. Tampaknya jalang satu ini masih berpikir karena yang aku tahu dia tidak pernah mendapat kepuasan seks di diriku. Aku beritahu sekali lagi ya, sekalipun kekayaanku berlimpah, tapi aku bukanlah boss yang haus akan kehidupan malam dan seks seperti yang lainnya."

"Baiklah, kali ini aku tidak akan mengikutimu. Tapi untuk kali ini saja. Karena aku juga harus menjaga nama baik calon suamiku yang akan resmi beberapa bulan lagi. Kalau begitu, aku akan pulang ke rumah, sayang. Ingat ya, jangan pernah menemui ataupun menelfon jalang itu. Tau akibatnya apa kan sayang? Byeee...." kata Shely keluar ruang kerjaku dengan melenggokkan tubuhnya. Aku mengepalkan kedua tanganku hingga terlihat memutih. Tidak ada yang boleh menghina wanitaku dengan sebutan jalang. Tunggu saja tanggal mainnya dia dan kekasihnya akan masuk penjara.

Setelah selesai rapat, aku bergegas masuk ke mobil yang sudah disiapkan orang kepercayaanku. Aku sudah memesan sebuah restoran ternama dan malam ini hanya akan ada aku dan Aurora saja. Aku sudah tidak sabar menunggu kekasihku tiba di restoran itu.

Bunyi ddecitan ban mobil di aspal memberitahukan bahwa kekasihku sudah tiba. Rasanya seperti remaja yang akan berkencan pertama kalinya. Melihat dia masuk ke restoran, membuat jantungku berdetak tidak karuan. Malam ini dia tampak cantik sekali. Semuanya sangat serasi dan senada dengan warna mata indahnya. Rambutnya digelung dan menyisakan anak rambut. Melihat lehernya yang bebas, entah kenapa membuatku bergairah. Oh Tuhan, save me for tonight from devil's trap, batinku. Setiap bunyi sepatunya yang beradu di lantai, membuatku tambah gugup. Senyumnya yang ditujukan untuk diriku membuatku meneguk saliva berulang kali.

"Hai sayang. Apa yang kamu pikirkan? Im here babe...."kata Aurora menjentikkan jarinya yang indah di depan wajahku.

"Oh, hai sayang. Kamu cantik sekali malam ini. Aku sampai gugup lho....."

Dia hanya tertawa ringan, membuatku jatuh cinta berulang kali padanya. Kami menikmati malam ini dengan makan malam yang super romantis, berdansa, berbicang-bincang, tidak jarang juga kami berfoto-foto dan aku lebih sering memvideo tingkah lakunya yang konyol. tidak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Rasanya tidak ingin cepat berlalu, tapi aku tahu juga Aurora butuh istirahat.

"Sayang, kapan sih kamu gak sibuk? Emang segitu parah masalah di perusahaan kamu? Kan aku kesepian gak ada kamu" katanya dengan manja dan masih memelukku. Aku melepaskan pelukannya dan menjajarkan wajahnya hingga kami saling menatap.

"Hufth, sabar ya sayang. Kalau semua urusan sudah beres, aku janji bakal ambil cuti  buat mengganti kesibukanku. Jaga diri baik-baik, jangan capek nanti sakit, makan yang teratur. Aku sayang kamu Ra..Apapun yang terjadi lihat dan dengar dengan baik-baik ya sayang. Aku antar pulang yuk." 

Saat aku hendak berdiri, Aurora menarik dan memelukku dengan erat. Huh, begitu berat meninggalkan orang yang sangat aku sayangi. Tapi harus demi sebuah keadilan.

Kuangkat dagunya, tatapannya seperti berkabut. Aku tahu dia akan menangis. Sekuat apapun wanita, dia juga memiliki hati yang lembut. Kutarik badannya hingga tidak ada celah sedikitpun, kutatap lekat matanya. Bibirnya yang lembut membuat candu buatku. Kucium perlahan bibirnya yang lembut dan kenyal. Lama kelamaan, ciuman kami penuh dengan nafsu. Entah badan kita yang semakin panas atau ruangannya yang kurang dingin, tapi tubuh kami berdua semakin panas. Rambut Aurora yang semula tergelung, akhirnya lepas dengan sekali tarikan. Aku menyudahi ciuman kami selagi aku masih waras, jika tidak akan berakhir di ranjang.

Aku menggandeng kekasihku dengan senyuman yang merekah, Andaikan tidak ada Shely, aku mau kok pernikahan kita dimajukan... :D

Maafkan kekasihmu ini sayang, aku harus mengorbankan perasaan dan hubungan kita......

My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang