Bab 30

777 37 0
                                    

Setelah Aurora berhasil melakukan operasi, dia dipindahkan ke ICU untuk memantau kondisinya pasca operasi yang sudah dijalani. Aurora sudah seperti robot yang sedang diperbaiki. Selang infus terpasang di kedua tangannya. Darah Aldrick mengalir didalam tubuh Aurora karena kondisinya yang kekurangan darah. Ventilator terpasang melalui mulut Aurora karena dia sedang dalam kondisi koma. Dimana tugas dari ventilator ini adalah membantu pernafasan seorang pasien yang sedang mengalami gagal nafas seperti saat sedang koma. 

Aldrick selalu menunggu di ruang tunggu berharap dia bisa melihat mata indah kekasihnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aldrick selalu menunggu di ruang tunggu berharap dia bisa melihat mata indah kekasihnya. Semyum dan tawanya membuat Aldrick sangat merindukan Aurora.

Setelah perawat memandikan Aurora dan memberikan beberapa obat suntik, Aldrick melihat perawat itu memberikan Aurora makanan cair melalui sonde, selang yang lebih besar dari selang infus yang terpasang melalui hidung dan berakhir di lambung.

Hatinya begitu miris melihat kondisi Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hatinya begitu miris melihat kondisi Aurora. Dia gagal menjaga kekasihnya.

"Pak, saya sudah selesai merawat pasien. Jika ingin berkunjung sudah diperbolehkan karena waktunya jam berkunjung. Hanya 2 jam saja." ujar perawat itu diikuti anggukan Aldrick.

Dia duduk di kursi sebelah tempat tidur Aurora terbaring tak berdaya. Menggapai tangan Aurora dan menggenggamnya. Dia mencium tangannya, berharap tangan itu merespon. Tetap saja tangan itu diam dan dingin.
"Sayang,, please wake up. Open your eyes. Miss u very much sweetheart. Setidaknya berikan respon jika memang kamu bisa mendengarkanku. Maafkan aku yang gagal menjagamu. Aku penyebab kondisimu yang seperti ini sayang. Jika aku bisa menggantikan posisimu, saat ini aku yang terbaring disini." kata Aldrick yang masih setia memegang tangan Aurora.

"Ckckckckc, betapa romantisnya pasangan kekasih yang ada didepanku ini." ujar Shely yang membuat Aldrick bingung.

"Kamu...!! Sejak kapan kamu disini?  Gimana kamu bisa masuk?" tanya Aldrick bingung. Karena didepan ruang perawatan Aurora sudah dijaga oleh beberapa bodyguard. Shely yang melihat Aldrick kebingungan langsung tertawa nyaring. Seakan-akan tertawanya menghina Aldrick.

"Sayang,, kebodohanmu tidak pernah berubah sejak dulu. Aku? Tidak bisa mengelabui anak buahmu? Bukan Shely namanya jika aku tidak bisa masuk kesini." katanya dengan nada bangga.

"Apa yang kamu mau?" tanya Aldrick to the point. Karena dia tidak suka berbelit-belit dengan orang seperti Shely.

"Hmmm,, kau sudah tau jawaban atas pertanyaan kamu sayang"

"Seumur hidupku, aku tidak akan pernah kembali padamu. Apa yang sudah aku buang, tidak akan aku pungut lagi" ujar Aldrick membetulkan posisi duduknya menghadap Shely. Ditatapnya dengan pandangan tajam. Aura di kamar perawatan Aurora menjadi mencekam. Aldrick yang terus menatap Shely, membuatnya sedikit gelisah. Pandangan mengintimidasi membuat Aldrick terlihat penjahat yang sangat berbahaya. Tetapi perempuan dengan baju super ketat yang berada didepan Aldrick ini justru tidak merasa terganggu. Malah perempuan ini sangat menyukai sikap Aldrick yang seperti ini. Yang membuat Shely begitu menginginkan Aldrick. Ingin rasanya memeluk pria yang ada didepannya ini kemudian membawanya ke ranjang.

"Singkirkan pikiran kotormu itu dari otak jahatmu Shel" kata Aldrick. Shely tersentak dari lamunannya. Dia tersenyum jail padanya.

"Kau masih hafal dengan gerak-gerikku sayang. Padahal sudah lama sekali.... "

"Cepat katakan apa maumu datang kemari. Aku muak melihat wajahmu itu dan setelah ini jangan pernah kembali lagi."

"Hmm,, oke kita akan melakukan negosiasi. Kau putuskan hubunganmu dan kita bertunangan. Akan aku pastikan jika calon mantan tunanganmu akan sembuh dan tidak terluka lagi. Bagaimana sayang?" tanya Shely sedikit menggoda Aldrick.

"Tidak akan pernah aku memutuskan hubunganku dengan Aurora. Akan kupastikan kau akan menerima akibatnya jika kau dan temanmu itu menyentuh atau menyakiti Aurora."

"Hahahha,,, begitu sayangnya kamu dengan dia. Oke,, aku anggap ini penolakan. Coba bayangkan bagaimana kalau aku melepas selang pernafasannya. Hmmm,,mungkin dia akan menyusul kakaknya yang sudah mati itu. Hahahah"

Aldrick begitu kaget mendengar perkataan Shely yang terakhir. Dengan segera dia menutupi rasa terkejutnya itu. Jika Shely mengetahui siapa kakak Aurora berarti dia juga sudah tau siapa Aurora sebenarnya.

"Dont touch her. What do you want?"

"Your heart and body. Just for me. Not her."

"Tidak akan pernah. Aku tidak akan pernah kembali padamu lagi" bentak Aldrick yang sudah tidak bisa bersabar menghadapi perempuan jalang yang berada di depannya ini.

"Hmm,, kau menguji kesabaranku sayang. Baiklah jika kau memilih tidak. Bersiaplah untuk kehilangan kekasihmu. Ini.. Jika kau berubah pikiran." ucap Shely sambil melenggang pergi dari hadapan Aldrick. Dia mengambil kartu nama yang diberikan perempuan itu dan menyimpannya.

"Semoga saja perempuan itu tidak nekat." batin Aldrick.

My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang