part 6 Aldrick Office

1.3K 91 0
                                    

"Ma... Ada apa ma?  Tidak biasanya mama datang langsung ke kantor Al"

Vivieta Suryadiningrat, ibu dari Aldrick. Asli orang Indonesia yang menikah dengan Bryan Hawkins,  ayah Aldrick. Jika ada sesuatu yang sangat serius, Vivieta akan langsung menemui Aldrick karena Vivieta bukan tipe orang yang suka menunggu.
Ditatapnya anak sulungnya dengan lekat. Terdengar hembusan nafas berkali-kali, seakan-akan hanya itu yang bisa mengurangi beban beratnya selama ini.

"Ma,, ada apa sih? Jangan bikin Al khawatir ma. Mama sakit?"tanya Al khawatir.

"Kapan kamu mau menikah nak? "

Sudah kuduga mama akan bertanya seperti ini, batin Aldrick.
"Ma, Al masih ingin sendiri dulu. Nanti jika Al ingin menikah dan sudah menemukan wanita yang pas untuk Al dan juga keluarga Al, pasti Al akan memberitahu mama. Sekarang apa yang membuat mama tercintaku ini masih gusar?" bujuk Al.

"Mama kangen kakek kamu. Sudah 1 bulan ini kakekmu tidak menghubungi mama. Papamu juga sibuk di kantor. Kamu tau sendiri betapa protektifnya papa kamu...Mama takut kakekmu ada apa-apa Al" ucap wanita paruh baya itu sambil memijat pelipisnya. Tiba-tiba dering HP Aldrick berbunyi. Grandpa calling. Digesernya gambar yang berwarna hijau itu..

"Hai Grandpa.. Tumben telfon Al"

"......."

"Oh God, kakek dan mama sama saja. Apa tidak ada topik lain Kek? " tanya Aldrick frustasi

"......"

"Aku tidak akan mengijinkan hal itu terjadi pada kakek"

"....."

"Oke... Oke kek.  Jika tidak sibuk aku akan kesana. Akan aku sampaikan salammu pada mama. "

Aldrick mengusap wajahnya dengan kasar lalu mengacak-acak rambutnya tak beraturan. Membuatnya terlihat semakin tampan. Wanita manapun yang melihat Aldrick seperti ini pasti akan berteriak-teriak supaya Aldrick membawa ke pelukannya.  Tapi, jangan berharap hal itu akan terjadi. Manusia berhati es seperti Aldrick tidak akan pernah melirik wanita manapun selain ibu dan sahabatnya.

"Kakekmu menelpon? Apa katanya Al?"

"Hufth, kakek bilang menikahlah sebelum aku menghajarmu dan menendang benda yang ada di selangkanganku selagi kakek masih hidup"

1detik... 2detik.... 3detik...

"Hahahahahahahah.. Haduh,, haduh,, perut mama sakit.. Hahahha... Papa tidak pernah berubah meskipun sudah tua. Baiklah,  mama mau berbelanja dulu. Jangan terlalu lama sendiri sayang.  Nanti itumu berkarat lhooo.. Hahhaha.. Bye sayang.. " kata Vivieta sambil tertawa kencang.

"Mama.... " teriak Aldrick. Setelah Vivieta menghilang dari pandangannya, Aldrick langsung tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah laku mamanya..

Drrrrtt.... Ddrrrttt... Kakek menelepon lagi?

"......"

"Iya, saya keluarganya. Ada apa dengan kakek saya?"

"....."

"What?  Are you kidding?  Saya tidak bisa datang sekarang juga. Tapi berikan perawatan terbaik untuk kakek saya dan tempatkan di kelas SVIP"

Ya Tuhan,, semoga ucapan kakek tidak menjadi kenyataan..

My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang