Aldrick mengemudikan mobilnya dengan kencang. Berharap tunangannya tidak mengalami masalah apapun dan tidak terluka. Membayangkan jika gadisnya dipukul dan terluka membuat Aldrick meringis. Nafasnya sudah tidak karuan menahan emosi. Berkali-kali dia mengumpat orang yang sudah melakukan semua ini. Tiba-tiba dia menghentikan mobilnya dan melihat ke seberang jalan. Tempat dimana Catherine memberitahukan keberadaan orang yang sangat dicintainya.
Setelah memberikan perintah ke anak buahnya, Aldrick menuju tempat itu dengan langkah penuh emosi namun pikirannya tetap konsentrasi dan tidak gegabah. Mengingat banyak bahan peledak yang terdapat disitu. Jika Aldrick bertindak gegabah, maka selesai sudah semuanya.
Dengan langkah yang sangat berhati-hati, Aldrick mengintip dari balik jendela bagaimana gadisnya diikat di kursi, mulutnya ditutup dan dia dipukul.
Saat melihat siapa yang menyiksa Aurora, dia langsung mengepalkan tangannya. Darahnya begitu mendidih. Tidak seharusnya Aurora mendapat siksaan itu dari dia. Seharusnya dia tidak mau berkenalan dengan orang itu sejak dulu jika tahu pada akhirnya akan seperti ini.Aldrick mengarahkan anak buahnya untuk menyebar ke seluruh gedung itu. Aldrick membuka paksa pintu dengan 2 kali tendangan. Semua orang yang ada di gedung itu kaget karena Aldrick berhasil menemukan mereka.
"Oh,,hai sayang. Ternyata kamu yang datang. Ayo duduk dulu sayang." kata Shely dengan seringai yang licik. Aldrick tidak menduga jika mantan kekasihnya bisa berbuat sejauh ini. Karena yang Aldrick tahu jika dia adalah anak dari seorang milyarder dan perusahaan orantuanya ada dibawah naungan perusahaan Aldrick.
"Kamu.... Berani-beraninya menyakiti kekasihku!!!" ujar Aldrick dengan menahan amarah. Melihat wajah Aurora yang penuh dengan luka dan gaun yang sudah robek membuat hatinya sakit.
"Ckckck..sungguh kasian nasib Ara. Kelinci kecil yang susah sekali diatur dan selalu memberontak.." ucap seorang laki-laki yang sedang duduk di kegelapan. Mendengar suaranya, Aldrick tahu bahwa iru adalah Reyhan. Mereka berdua bekerja sama untuk menyakiti Aurora-nya.
"What do you want? Uang? Perusahaanku? Sebutkan... Tapi jangan pernah klian menyentuh Auroraku lagi" tanya Aldrick setenang mungkin
"Hahahahha,, kami hanya ingin kalian berdua berpisah. Karena penolakan dari klian sudah menyakiti hati kami.. " kata Reyhan
"Berpisah? Jangan harap mimpi kalian terwujud"
"ALDRICK...!! tolong aku...!!" teriak Aurora yang sudah bangun dari pingsannya.
Aldrick berlari menuju kursi dimana Aurora diikat, dia segera melepaskan ikatannya dan memeluk Aurora. Tubuh Aurora bergetar menahan rasa sakit yang menjalar di sekujur tubuhnya. Ketika melihat Reyhan mengangkat pistol dan mengarahkan ke Aldrick, dia segera memutar tubuhnya dan...
DOOORRR....
Aurora tersenyum. Perlahan-lahan tubuhnya melemah. Rasa sakit itu semakin bertambah. Nafasnya tersengal-sengal. Ditatapnya Aldrick penuh Cinta. Yaa,, tembakan itu mengenai Aurora dan Aldrick terkejut karena dia melindunginya. Airmata pung mengalir dari kedua mata indahnya.
"Aku mencintaimu Al... Aku,,,aku sudah tidak kuat.."
"No baby,, please stay with me. Dont do this to me. Bertahanlah sayang. Aku akan membawamu ke rumah sakit. Bertahanlah..."
Aldrick segera menggendongnya dan berlari menuju mobil. Aurora bergumam tidak jelas dan kesadarannya mulai menurun. Aldrick begitu panik sehingga melajukan kendaraannya begitu cepat sambil dia menghubungi keluarga Aurora.
Sementara Shely dan Reyhan sudah kabur karena rencana mereka gagal kali ini. Tapi bukan berarti mereka akan menyerah begitu saja. Tidak,,, mereka mempunyai banyak sekali rencana supaya Aldrick dan Aurora berpisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Nurse
RomanceAurora Evren Naureen, Gadis manis berdarah campuran Indonesia-Turki-Portugis. Dengan tinggi 178 cm dan memiliki warna mata biru terang. Aurora sering dihina oleh teman-temannya karena warna matanya yang aneh sehingga Aurora harus menggunakan kontak...