Part 24

804 42 0
                                    

"Aku harus bangun. Aku bosan di ruangan ini. Lebih baik jadi perawat daripada jadi pasien." kata Aurora pada dirinya sendiri

"Aku yang akan merawatmu sampai kamu sembuh sayang." suara bariton Aldrick menggema. Aurora tampk terkejut karena sejak tadi dia melihatnya sedang tidur.

"Sejak kapan kamu bangun Al? Atau jangan-jangan sudah dari tadi ya?" tanya Aurora memicingkan mata. Aldrick hanya tersenyum lalu bangkit dari sofa. Berjalan pelan-pelan ke arah tempat tidur Aurora. Tatapannya sendu bercampur khawatir dan rindu. Alarm bahaya Aurora berbunyi.

"Al, kayaknya kamu capek. Kamu istirahat aja. Pulang, ganti baju terus tidur."

Aldrick terus maju tanpa mengalihkan pandangannya dari Aurora. Sedangkan Aurora tidak bisa berkutik karena badannya belum pulih. Aldrick duduk di tepi tempat tidur, menatap intens calon istrinya yang sedang terbaring. Dipegangnya luka di bahu kiri kekasihnya itu sambil memejamkan mata, seakan-akan ikut merasakan apa yang dideritanya.
Wajahnya semakin sedang dengan Aurora. Hembusan nafas Aldrick menerpa wajah Aurora, yang membuat Aurora berhenti bernafas. Jantungnya berdebar seakan-akan ingin keluar dari tempatnya.

"Honey,, tidak bisakah kamu menjadi gadis biasa saja. Aku hampir saja kehilanganmu. Setelah temanmu menelponku, aku langsung terbang kesini. Aku gak bisa kehilangan kamu sayang. You're mine forever. Duduk manis dan bekerja sewajarnya."
Sentuhan lembut jari Aldrick di pipi Aurora membuat pandangannya meremang. Aldrick menarik dagu Aurora sedikit. Membuat bibir Aurora terbuka. Diusapnya bibir itu. Dikecupnya lembut dan perlahan. Desahan kecil keluar dari mulut Aurora, membuat ciuman Aldrick semakin panas dan menuntut lebih. Aurora akhirnya bernafas lega setelah Aldrick menyudahi ciuman itu.

"Aku sudah menyiapkan pengawal untuk berjaga-jaga disekitarmu sayang. Dan aku masih memburu penembak itu, sepertinya dia sudah ahli dan pintar. Istirahatlah sebelum aku menyerangmu lebih ganas lagi sayang." kata Aldrick tersenyum jahil.

"AAALLLLDRRRIIICKK..!!"

My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang