Part 15 Aldrick

1.1K 70 0
                                    

Pertama kalinya Aldrick berduaan dengan Aurora. Setelah pertemuan keluarga siang itu, Kedua orangtua Aurora menyuruh mereka untuk mengobrol berdua di taman belakang yang kecil tapi cukup indah dilihat. Aldrick berpikir Aurora sangat menyukai tanaman. Saat memasuki rumah saja, didepan dia menemui taman bunga mungil yang Aldrick tebak ada bunga mawar dengan dominan warna merah gelap, ada juga bunga chrysantemum dan anggrek. Ditatapnya Aurora yang sedang menyiram tanamannya sedari tadi. Pandangannya tidak pernah lepas dari gadis yang ada didepannya. Mungkin orang akan berpikir Aldrick hanya bermain-main saja dengan perjodohan ini. Tidak sama sekali. Gadis ini mampu membuat Aldrick tertarik dengan makhluk berjenis wanita. Karena selama ini, Aldrick tidak pernah tertarik dengan wanita manapun sejak kejadian 2 tahun yang lalu. Perasaan kecewa, marah, dikhianati bercampur jadi satu. Sejak saat itu juga Aldrick tidak percaya dengan cinta dan wanita. Tapi, gadis ini yang mampu membawa perubahan dalam hidup Aldrick. Mungkin belum sampai pada cinta, Aldrick tertarik dengan Aurora karena hanya dia yang mampu membuat Aldrick tidak bisa berkata-kata saat Aurora marah bahkan menarik bajunya. Wanita bar-bar inilah yang dapat membuat Aldrick yang terkenal dingin, tidak pernah tersenyum dan kejam, selalu mengembangkan senyuman.

"Itu mata bisa gak sih kalo gak liatin terus. Aku colok pake penggaruk tanah lho" kata Aurora dengan nada sedikit membentak. Yang dibentak hanya tersenyum dan menepuk tempat duduk supaya Aurora mau duduk disebelahnya. Dia mendengus sebal dan menurutinya.

"Ada apa.....Tuan korslet...."

"Aku tau kamu sedang bermain petak umpet sama aku. Entah tujuanmu apa, tapi yang jelas aku akan segera mengetahuinya...."kata Aldrick sambil tersenyum lembut. Aurora sedikit terkejut dengan perkataannya, wajahnya dibuat sesantai mungkin agar Aldrick tidak menyadari perubahan wajahnya.

"Aku gak main petak umpet. Dasar pria aneh.."

"Ara, kalo kita nikah nanti kamu mau kan berhenti dari pekerjaanmu?"tanya Aldrick hati-hati. Takut jika Aurora marah dan ancamannya jadi kenyataan. Dia masih menyayangi matanya yang indah itu.

"Enak aja nyuruh-nyuruh berhenti kerja. Aku itu capek kuliah bukan untuk berhenti kerja pada akhirnya. Lagipula siapa juga yang mau nikah sama orang gila kayak kamu. Cinta aja enggak.."jawabnya sewot

"Jadi kamu mau diantara kita ada rasa cinta Ra?" tanya Aldrick dengan menatapnya tajam. 

"Anu...Ehm...Jangan harapa ya aku bisa cinta sama kamu. Bisa-bisa aku tertular penyakit gila yang kamu idap itu...Hiiiiii"

Tiba-tiba Aldrick menggenggam tangan Aurora dan kembali menatapnya dengan tatapan mengintimidasi. Aurora menelan ludahnya, jantungnya sedang tidak bisa diajak kompromi saat ini. Aldrick menarik tangannya hingga akhirnya wajah mereka berjarak beberapa centi saja. Aurora memejamkan mata dan memundurkan kepalanya sedikit. Meskipun begitu, dia masih merasakan hembusan nafas Aldrick menerpa wajahnya. Aldrick menikmati momen itu. Dijelajahinya setiap inci wajah Aurora dengan kedua matanya. Entah setan apa yang merasukinya, Aldrick mencium kening Aurora lama sekali. Jantungnya berdebar tidak karuan. Untuk pertama kalinya Aldrick merasakannya bersama dengan seorang wanita.

"Aku akan membuatmu mencintaiku dan akan kupastikan kau tidak akan berpikir untuk kabur dariku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku akan membuatmu mencintaiku dan akan kupastikan kau tidak akan berpikir untuk kabur dariku. Pernikahan kita akan terwujud Babe. Suka atau tidak, kamu adalah milikku. Sampai ketemu minggu depan my fiance." bisik Aldrick, membuat Aurora bergidik. Aldrick melenggang begitu saja meninggalkan Aurora yang masih dalam proses mencerna ucapannya.

"Dasar sinting!!!! Orang gila!!! " teriak Aurora yang dihadiahi tawa seluruh keluarga.

My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang