Aldrick membelah jalanan ibukota dini hari ini menuju rumah orangtua Aurora. Mendengar suara deru mobil, para maid yang sebagian terjaga langsung menuju halaman depan rumah. Mengetahui mobil Aldrick yang datang, mereka menyambutnya. Aldrick mengangguk. Wajahnya tampak lesu dan letih. Melihat anak lelakinya datang, Keanu menyuruh maid untuk menyiapkan kamar tidur Aurora supaya Aldrick bisa istirahat.
"Papa...Al membangunkan papa?"
"Tidak nak. Papa hanya ingin menyambut anak lelakiku pulang. Beristirahatlah di kamar Aurora. Papa tau kamu sudah melewati malam panjang demi Sam. Tidurlah, aku percaya Aurora akan mengerti. Tapi kamu harus berusaha lebih keras lagi kali ini untuk membawa dia kembali." kata Keanu sambil menepuk bahu Aldrick dan meninggalkan Aldrick seorang diri. Langkahnya gontai saat menaiki beberapa anak tangga. Nafasnya begitu berat. Ketika membuka kamar tidur itu, dia mencium aroma tubuh Aurora yang selama ini dia rindukan. Kamar yang berwarna coklat muda dan kuning membuat kamar itu menjadi hangat. Tidak banyak barang yang ada di kamar itu. Begitu sederhana dan hangat. Begitulah gambaran Aurora di mata Aldrick.
Setelah selesai membersihkan diri, dia menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur. Menghirup sisa - sisa wangi rambutnya. Dia memeluk erat guling itu dibawah selimut tebal berwarna tosca. Betapa nyamannya jika yang Aldrick peluk adalah Aurora. Samar - samar dia melihat Aurora berbaring di sampingnya. Dalam penglihatannya, Aurora tersenyum dan menyuruhnya untuk tidur. Matanya begitu berat hingga hanya ada kegelapan yang menyelimutinya.
Selamat malam sayang. Sampai bertemu besok...gumam Aldrick.
##########################
Keesokan harinya, Aldrick bangun terlambat. Badannya begitu ringan, rasa lelah yang selama ini dia rasakan sudah berkurang. Ketukan pintu menyadarkan Aldrick bahwa dia sedang tidur di kamar kekasihnya.
"Tuan Muda, sarapan sudah siap. Anda ditunggu dibawah untuk sarapan bersama." kata maid
"10 menit lagi saya turun. Saya bersiap - siap dulu." jawab Aldrick.
Saat semua berada di ruang makan, hanya denting sendok yang berbunyi. Tidak satupun berbicara pada saat sarapan sedang berlangsung. Setelah selesai sarapan, mereka menuju ruang keluarga untuk bersantai. Kedua orangtua Aurora hari ini tidak berangkat ke kantor karena calon menantunya butuh teman untuk bersandar. Lama mereka hanyut dalam pikiran masing-masing sambil sesekali menyesap secangkir teh. Lalu Aldrick mulai buka suara.
"Ma, bisa minta tolong panggilkan Shinta, salah satu maid di rumah kak Sam?" tanya Aldrick tiba-tiba membuyarkan pikiran kedua orangtua Ara.
Dengan cepat dia mengambil handphonenya dan menekan tombol hijau. Terdengar sahutan dari seberang telefon. Setelah itu, sambungan terputus dan orang yang diinginkan Aldrick sedang menuju ke kediaman orangtua Aurora. Begitu Shinta tiba, Tatapan amarah Aldrick membuatnya menundukkan kepala.
"Kau dibayar berapa oleh Shely?" tanya Aldrick tanpa basa-basi. Begitu mendengar nama Shely, tangannya saling meremas satu sama lain. Melihatnya gugup, Aldrick tersenyum miring. Sedangkan orangtua Ara bingung dengan pertanyaan Aldrick pada maidnya.
"JAWAB!!!! ATAU AKU HARUS BERMAIN KASAR PADAMU....!!!!"bentaknya
"Maa... maafkan saya tuan.. Maaf..." katanya sambil terisak dan terduduk di lantai.
"Al, apa maksud semua ini nak. Mama gak ngerti sayang" kata Brenda bingung.
"CEPAT CERITAKAN APA YANG KAU LAKUKAN SAMPAI MAJIKANMU MENINGGAL, BRENGSEK....!!!!" bentaknya sampai Shinta beringsut ke pinggir kursi. Dengan gerakan reflek, Shinta langsung memeluk kaki Brenda dan meminta maaf berulang kali. Saat Brenda hendak menyuruh Shinta bangkit, tangannya dicekal oleh Aldrick. Brenda dan Keanu sangat bingung. Aldrick membisikkan sesuatu dan membuat Shinta sangat terkejut.
"Jangan Tuan, jangan sakiti mereka. Ini salah saya Tuan. Maafkan saya Nyonya. Tuan Sam meninggal memang salah saya juga. Saya yang memberikan semua informasi kegiatan Tuan Sam sehari-hari dengan imbalan adik-adik saya sejahtera. Maafkan saya Tuan.. Maafkan saya Nyonya.." ucapnya masih terisak. Brenda sangat terkejut dengan pengakuan salah satu maid kesayangannya. Brenda termenung dan disaat itu juga dia menyeret Shinta supaya berdiri dengan kasar. Menamparnya berkali-kali.
"DASAR MAID BRENGSEK.. TIDAK TAU TERIMAKASIH.. KURANG BESAR GAJIMU YANG AKU BERIKAN HAH!!! ADIKMU JUGA SUDAH MENDAPAT JATAH SENDIRI. SEKOLAH MEREKA JUGA SAYA YANG BAYAR. DASAR BAJINGAN..!!!" Keanu segera menarik istrinya dan mendekapnya sebelum dia menjadi lebih bar-bar.
Setelah itu suara sirine polisi semakin mendekat. Setelah mereka dihantarkan maid menuju ruang keluarga, Shinta dibawa menuju kantor polisi untuk segera diproses."Terimakasih nak. Terimakasih banyak. Istirahatlah sejenak disini. Ambil cuti. Rebut kembali hati Aurora dan papa mau anak papa kembali kesini dengan gaun pengantinnya" kata Keanu memeluk Aldrick.
Aldrick menjadi begitu semangat setelah mendapat dukungan dari orang-orang yang dia sayangi.
Tunggu aku sayangku, aku akan membawamu pulang. Bukan Aldrick jika tidak bisa menyeretmu kembali ke pelukanku, batin Aldrick....

KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Nurse
RomantikAurora Evren Naureen, Gadis manis berdarah campuran Indonesia-Turki-Portugis. Dengan tinggi 178 cm dan memiliki warna mata biru terang. Aurora sering dihina oleh teman-temannya karena warna matanya yang aneh sehingga Aurora harus menggunakan kontak...