Aurora Evren Naureen, Gadis manis berdarah campuran Indonesia-Turki-Portugis. Dengan tinggi 178 cm dan memiliki warna mata biru terang. Aurora sering dihina oleh teman-temannya karena warna matanya yang aneh sehingga Aurora harus menggunakan kontak...
Setelah membersihkan diri, Aurora memilih untuk memakai pakaian santai karena memang dia hanya akan pulang ke rumahnya sendiri dan juga rumah orangtuanya. Sebelumnya dia merencanakan akan mampir ke butik Chaterine untuk memberikan makanan padanya. Pakaian lace cropped top dan juga celana pencil yang dipilihnya hari ini. Tidak lupa dengan sepatu blue jeans sneakers favoritnya.
Saat melihat Aurora memakai pakaian seperti itu, amarah Aldrick sudah menguasainya. Ditariknya tangan Aurora dan memaksa masuk ke kamar Aurora. Setelah yakin jika kamarnya terkunci, Aldrick segera membuka lemari dan mengambilkan baju yang terlihat tidak kurang bahan menurutnya.
"Pakai ini" perintahnya. Aurora menatap tajam dan tidak suka. Lalu mengambil paksa baju yang ada di tangan Aldrick
"Jangan pernah memakai pakaian seperti itu Ara. Aku tidak ingin orang lain menatap tubuhmu. KAU HANYA MILIKKU." kata Aldrick dengan menekankan kalimat terakhir yang dia ucapkan. Aurora sudah jenuh mendengar ucapannya. Aku tidak akan mudah jatuh cinta padamu Mr. Crazy Man, batinnya. Saat Aurora berjalan melewatinya, Aldrick dengan cepat menarik tangan Aurora dan tubuh Aurora bertabrakan dengan dada bidang Aldrick. Dipeluknya erat tubuh Aurora, menyalurkan rasa rindu yang begitu membuncah.
"Ara....Aku jatuh cinta sama kamu. Entah kamu percaya atau tidak, aku menyukaimu sejak pertama kali kita bertemu di Rumah Sakit. Biarkan seperti ini untuk sebentar saja. Aku kangen sama kamu Ra...Terimakasih sayang..."
Aurora mendorong pelan tubuh Aldrick. Ditatapnya mata Aldrick untuk mencari kebohongan, tapi dia tidak menemukan apapun disana. Yang ada hanya pancaran kasih sayang dan cinta yang tulus untuknya. Tapi, Aurora tidak akan semudah itu untuk percaya. Pengalaman masa lalunya yang membuat Aurora selalu menghindar jika ada yang menyukainya.
"Baiklah Aldrick. Prove it. Buktikan jika memang kamu cinta sama aku. Ketika kamu bisa buat aku jatuh cinta sama kamu, di hari itu juga kita akan menikah. Itu janjiku. Sekarang antarkan aku ke rumah orangtuaku dan juga ke butik Chaterine. Setelah itu aku akan membawamu ke rumahku yang sesunguhnya" ucap Aurora melenggang pergi dari hadapannya. Aldrick mencerna apa yang baru saja dikatakan Aurora. Aldrick setengah berteriak dan menari-nari karena senang. Melihat hal itu, Aurora tersenyum dan menggelengkan kepala. Untuk pertama kalinya Aldrick melihat Aurora tersenyum.
Beberapa menit kemudian Mereka bertiga sampai di kediaman orangtua Aurora. Meskipun rumahnya tidak sebesar rumah Aldrick ataupun Erick, tmereka berdua tidak menyangka jika Aurora benar-benar orang kaya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Anggap aja itu pas siang bolong yaa guys..... ^_^)
Semua pelayan langsung menunduk saat melihat Aurora melenggang masuk. Terkadang Aurora memeluk beberapa pelayan wanita yang sangat dekat dengannya.
"Lhooo...Ara...ini.." tanya Papa Aurora terkejut ketika melihat Aldrick datang ke kediaman mereka.
"Aldrick udah tau kok Pa. Yaaa, meskipun Ara harus merelakan tangan cantik Ara ke salah satu orangnya Pa..." jawab Aurora menjelaskan dan terkekeh geli waktu mengingangat dengan beringasnya dia memukul orang-orang Aldrick
"Astaga,,,,Ara sayang. Kamu kok belum berubah gitu sih nak?" kata Mamanya sambil menjewer telinga Aurora. Dia meringis kesakitan dan menggosok telinganya yag sedikit memerah.
"Tumben kamu kesini. Ada Aldrick juga. Makan siang disini sekalian ya sayang. Mumpung kita ngumpul.."
"Maaf ma. Tapi Ara ada janji sama Cath. Ini Ara bawakan pizza kesukaan mama sama papa. Ara ke kamar kakak dulu ya ma. Kangen..."
Aldrick melihat raut muka Aurora yang berubah sedih, kecewa, atau apapun itu dan matanya berkaca-kaca.
Ada apa dengan kakaknya? Hmmmm...Batinnya.
Melihat wajah penasaran Aldrick, orangtua Aurora membawa mereka menuju ke ruang keluarga.