"KAMU....."
"Oh,,kamu lupa atau kamu sengaja gak undang kekasihmu sayang?" tanya wanita itu dengan seringai jahat. Aurora hanya menatap dengan datar dan jengah.
"Siapa yang mengijinkan kamu masuk ke rumah kakekku? Security...." tubuh Aldrick menegang saat wanita itu memeluknya. Mata Aurora membelalak melihat kejadian didepannya. Dada Aurora bergemuruh menahan emosi. Sebisa mungkin Aurora bersikap biasa karena dia tahu siapa wanita ini. Aurora menunjukkan senyum devilnya sambil menikmati pemandangan yang terjadi. Wajah Aldrick sudah memucat.
"Sayang, kenapa kamu tega bertunangan dengan orang lain? padahal aku kan masih jadi kekasihmu? Aku mencarimu tapi semua orang bilang kalau kamu bertunangan dengan wanita dari kalangan rendah seperti dia" katanya manja sambil memandang remeh. Aldrick hanya diam saja. Lidahnya kelu dan tubuhnya menegang.
"HEY, WANITA JALANG......BERANI-BERANINYA KAMU GANGGU KAKAKKU..."Teriak pria yang mirip dengan Aldrick. Aurora terkejut mendengar teriakan pria itu. Aldrick bernafas lega saat Arthur, adiknya datang disaat yang tepat.
"Hey, anak kecil. Jangan ikut campur urusan orang dewasa......"
"KAU....!!!!"
"Jadi ini MANTAN kekasihmu sayang? Yang tega meninggalkan kamu demi SAHABATNYA..dan TIDUR dengan sahabatnya? Oh iya,,kamu lupa jika beberapa hari yang lalu kamu baru aja melahirkan anakmu dengan REYHAN....iya kan?? Sekarang kamu mau merebut tunanganku lagi? Berani sekali..Singkirkan tangan kotormu dari tangan tunanganku, jalang..." kata Aurora dengan tenang dan menyeret Aldrick untuk ikut bersamanya. Arthur dan wanita itu hanya diam mendengar tutur kata Aurora. Sedikit berbicara, tetapi ucapannya bagaikan pisau yang siap menghujam siapa saja yang berani menyakitinya. Arthur tersenyum menang. Dia meninggalkan wanita itu sendirian...
"Ra,,,,stop...Berhenti dulu.."
"Kamu!!!! Udah tau mantannya dateng, bukan ngusir ato apa gitu. Ini malah diem aja. Suka ya dipeluk-peluk ama mantan? Gimana rasanya dipeluk ama mantan yang udah nyakitin kamu? Enak ya...Ato pengen balikan? Ya udah buruan kembali sana.." kata Aurora tanpa henti. Tanpa disadarinya, Aurora sudah terbakar cemburu karena melihat wanita yang dulu pernah tidur dengan Reyhan sedang memeluk Aldrick. Baru kali ini Aldrick melihat Aurora mengatakan kalimat panjang. Seketika tawa Aldrick pecah. Dia tertawa terbahak-bahak sambil memegang perutnya. Aurora cemberut melihat sikapnya yang justru menertawakannya. Tiba-tiba Aldrick berhenti tertawa dan menatapnya dengan intens. Aurora langsung mengeluarkan radar bahaya. Dia menelan salivanya saat Aldrick mengangkat salah satu sudut bibirnya. Aldrick terus saja melangkahkan kakinya, sementara Aurora terus mundur hingga punggungnya membentur pilar gazebo. Aldrick terus mendekatkan wajahnya hingga tidak ada jarak diantara mereka. Degup jantung Aurora berpacu seperti kuda yang berlari kencang. Nafas Aldrick terasa hangat menerpa wajah Aurora. Tangan Aldrick memegang tengkuk Aurora dan mendorongnya sedikit hingga bibir mereka saling bersentuhan. Aldrick mengecup bibir Aurora dengan lembut dan penuh cinta. Aldrick menggigit kecil bibir Aurora supaya terbuka. Dilumatnya bibir Aurora dengan penuh perasaan dan tidak menuntut. Aurora memejamkan mata dan menikmati ciuman itu. Degup jantungnya masih tidak bisa berhenti berpacu kencang.
"You're beautiful when you're jealous. You're mine, right now and forever..I love you so much Ara...." kata Aldrick menyudahi ciuman mereka. Jika dia meneruskan, maka akan dipastikan jika mereka berakhir diatas ranjang. Membayangkannya saja membuat Aldrick menahannya mati-matian. Karena hanya Aurora saja yang bisa membuatnya jatuh cinta pada saat pertama kali bertemu. Aurora mengedipkan mata berkali-kali sambil melongo. Bodoh...Bodoh,,kenapa aku bisa kebawa suasana sih...Dasar orang gila,,pria sialan,,,,umpat Aurora dalam hati.
"Jangan mengumpat tunanganmu sendiri baby..." Kata Aldrick membuyarkan lamunannya.
"Kamu emang pantas diumpat, Tuan otak korslet. Inget ya, kamu masih belum bisa membuat aku jatuh cinta sama kamu."
"Yakin belum jatuh cinta sama aku sayang?"
"Iii..iiya..emang belum jatuh cinta."
"Hmmm,,,kalau dari ciuman tadi sih, aku yakin kamu mulai jatuh cinta sama aku. Jika tidak, pasti kamu bakalan jadi wanita bar-bar.." kata Aldrick yang membuat Aurora tidak bisa membantah. Aldrick tersenyum menatap Aurora yang wajahnya bersemu merah. Diraihnya tangan Aurora dan Aldrick meletakkan tangan Aurora ke dadanya. Aurora merasakan jantung Aldrick berdetak sangat kencang.
Tatapan mata Aldrick menyiratkan jika dia memang benar-benar mencintainya sepenuh hati. Apakah aku harus mempercayakan hatiku ke kamu? Batin Aurora."Baiklah, jangan pernah menyalahgunakan kepercayaan yang aku berikan ke kamu. Aku akan belajar untuk mencintai kamu sama seperti kamu mencintaiku. Dan satu lagi, jangan pernah mengusik pekerjaanku. Jika tidak... "
"Jika tidak, kamu bakalan mengamuk seperti harimau kelaparan.. Weeeekkk" potong Aldrick sambil menjulurkan lidahnya. Aurora langsung mencubit pinggangnya. Seluruh keluarga tersenyum melihat adegan mereka tertawa bahagia.
Tanpa sepengetahuan mereka, seseorang menyeringai saat melihat Aurora dan Aldrick bahagia
"Aku akan memisahkan kalian berdua. Dan Tuan Puteri Aurora, aku akan memastikan kamu terluka lagi..!!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely Nurse
RomanceAurora Evren Naureen, Gadis manis berdarah campuran Indonesia-Turki-Portugis. Dengan tinggi 178 cm dan memiliki warna mata biru terang. Aurora sering dihina oleh teman-temannya karena warna matanya yang aneh sehingga Aurora harus menggunakan kontak...