Bab 45

793 32 0
                                    

Hari ini Aurora ingin menghabiskan seharian dengan berjalan-jalan mengelilingi Italia. Rasanya sudah cukup dia mengurung diri di kamarnya. Dia memilih menggunakan knit dress with skater skirt in gray dipadukan dengan legging berwarna hitam. Lalu dia memakai sepatu sneakers berwarna abu-abu juga, pemberian dari almarhum kakaknya. Tidak begitu mahal tetapi dia sangat menyukainya. Tas ransel berwarna senada pun menjadi pilihannya. Dia memasukkan mp3 player dan handsfree kesayangannya. Dia melihat handphonenya yang berada di nakas. Lama melihat benda itu dan akhirnya dia membawanya. Setelah merasa dirinya siap, Aurora bergegas menuju ruang makan dan bergabung bersama dengan yang lainnya. Begitu Aurora duduk di kursi yang masih kosong, semua mematung seperti melihat hantu. Aurora yang diperhatikan seperti itu menjadi gelisah dan menghentikan kegiatan makannya.

"Ada apa? Apa aku terlihat aneh?" tanya Aurora sambil mengerutkan dahinya

"Dove Vai ragazzo?" tanya kakek Aurora.

"Ho visitato solo Piazza, nonno. Ho finito di mangiare. Lo vado per primo." Jawab Aurora lalu membungkukkan badan dan pergi meninggalkan mereka yang masih bingung dengan sikapnya pagi ini. Lietta segera membuka chat dengan seseorang dan mengabari kemana Aurora hari ini. Kemanapun kakaknya pergi, Lietta tetap bisa memantaunya. Karena diam-diam dia sudah memasang GPS Tracking di handphone kakaknya. 

Hari ini adalah pertama kalinya Aurora berjalan-jalan mengelilingi Italia setelah sekian lama berdiam diri di kamarnya. Entah kenapa hatinya begitu bahagia dan tidak merasakan patah hati lagi. Mungkin saja Aurora merasa sudah saatnya move on dari Aldrick. Hampir setengah hari ini dihabiskannya berjalan mengelilingi kota yang tidak pernah membuatnya bosan jika sedang menghabiskan hari-harinya. Setelah merasa lelah, dia memilih untuk duduk di kursi dekat sebuah taman. Tangannya merogoh kantong tas dan menemukan handphone yang sudah 1 bulan tidak dia sentuh. Hatinya begitu ingin tahu apa yang adiknya kirim. Setelah bergulat dengan pikirannya, dia memutuskan untuk membuka pesan adiknya.

Hai kak,,

jgn lama2 buka pesan ini. mgkin kalau kamu tau

kabar ini, bisa membuatmu tersenyum lg.

selamat menonton & jgn lama2 mengacuhkan kak Aldrick

Aurora membuka beberapa situs berita dan juga youtube. Dia kaget dengan berita bahwa Reyhan telah meninggal dunia dalam pengejaran Polisi yang akan menangkapnya karena kasus pembunuhan. Berikutnya, salah satu situs berita satu bulan yang lalu mengatakan bahwa kematian anak tertua dari keluarga Vasquez telah terungkap. Disitu dikatakan bahwa pembunuhnya melakukan pembunuhan atas dugaan balas dendam dan percintaan. Aurora menahan nafasnya karena terkejut dengan berita ini. Lalu dia membuka situs yang terakhir, diberitakan bahwa putra pertama dari pasangan pebisnis ternama telah dibunuh atas motif pelaku ingin merebut kekasih yang saat ini sudah menjadi istri dari Lukas Samuel Vasquez.

Airmata Aurora tidak bisa dibendung lagi ketika melihat berita yang telah diputar di beberapa chanel youtube. Dadanya begitu sesak saat mengingat bagaimana kondisi jasad kakaknya ditemukan. Hatinya hancur berkeping-keping saat mengetahui siapa dalang dari pembunuhan kakaknya, yang tidak lain mantan kekasihnya sendiri. Saat Polisi sedang melakukan konferensi pers, dia mendapati kenyataan bahwa Aldrick juga ikut angkat bicara. Mendengar suaranya yang berat, Aurora kembali merindukan kekasihnya. Tingkahnya yang usil, terkadang manja dan juga protective ke Aurora, hal itu yang kini membuat airmatanya mengalir tanpa permisi. Dari pandangannya yang buram, dia melihat ada seseorang yang menyodorkan selembar tisu. Dia mendongak dan melihat Maria, kakak iparnya sudah duduk disampingnya serta memeluk Aurora.

"Kak, aku tidak tahu jika Aldrick... Hufth,, Kak...."

"Capisco come ti senti. Ringrazio Aldrick per aver catturato il criminale che ha ucciso Sam."

Aurora memeluk Maria begitu erat. Hari ini dia merasa bersalah dengan semua orang karena kejadian satu bulan yang lalu dan membuat Aurora pergi ke Italia. Maria tersenyum dan mengecup pipi Aurora.

"Andiamo a casa Tutti si preoccuppano per te. Domani accompagneresti me e Lietta e Lucas a fare una passeggiata?" tanya Maria.

Aurora mengangguk menyetujui ajakan kakak iparnya untuk pulang. Mungkin inilah saatnya dia menebus kesalahpahaman yang selama ini terjadi pada Aurora dan keluarganya.


#############################################

Dove Vai ragazzo : kemana kamu pergi

Ho visitato solo Piazza, nonno. Ho finito di mangiare. Lo vado per primo: Saya hanya mengunjungi Piazza, Kakek. Saya sudah selesai makan. Saya duluan.

Capisco come ti senti. Ringrazio Aldrick per aver catturato il criminale che ha ucciso Sam: Saya mengerti bagaimana perasaan kamu. Saya berterimakasih kepada Aldrick karena menangkap penjahat yang membunuh Sam

Andiamo a casa Tutti si preoccuppano per te. Domani accompagneresti me e Lietta e Lucas a fare una passeggiata?: Ayo pulang semua orang peduli dengan kamu. Maukah kamu menemaniku dan Lietta dan Lucas untuk jalan-jalan besok?

My Lovely NurseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang