👤2

141K 11K 197
                                    

"Kok lo langsung tau itu kak Varoo ?"tanya Karin penasaran.

Anya menarik napas kemudian membuangnya dengan perlahan."Dari ciri ciri yang lo sebutin gue yakin itu kak Varoo. Kenapa ? karna biasanya, kak Varoo bareng temen temennya nongkrong disekitar jalan yang lo bilag tadi"

"Nggak lagi deh gue ketemu dia. Btw kalo gue ketemu sama dia, dia bakal mukulin gue ?"

"Mukulin kenapa?"

Karin menggaruk garuk tengkuknya yang tidak gatal. "Kan gue udah nampar dia semalam"

"Nggak tau juga sih. Tapi dia mandang kita semua sama. Maksud gue, dia nggak pernah peduli kalau yang dia sakitin itu cewek"

"Terus sama guru ? terus kenapa gak dikeluarin dari sekolah ?" tanya Karin bertubi tubi.

Lagi lagi Anya menarik napas panjang.

"Nggak tau juga sih. Padahal bokapnya udah sering banget dipanggil ke sekolah"

Karin hanya ber ' oh ' kemudian membayangkan nasibnya jika bertemu Alvaro.
Apa yang akan Alvaro lakukan pada dirinya jika mereka bertemu.

^^^

"Ro, lu udah denger berita terbaru nggak ?"tanya Alfin yang sedang duduk di atas meja kantin sambil menghisap rokok.

"Berita paan Fin ?"tanya Aldi penasaran.

Alfin menjitak kepala Aldi membuat Aldi mengelus kepalanya yang dijitak Alfin.

"Gue nggak bicara sama lu , njing"ucap Alfin.

Alfin dan Aldi. Mereka adalah sahabat kecil Alvaro. Alfin yang bermulut seperti perempuan, dan Aldi raja kepo.

"Ro, lo denger gak sih ?" Alfin mulai mengguncang bahu Alvaro.

Alvaro menghembuskan asap rokoknya."Iya gue denger. Cuman nggak peduli. Bukan urusan gue."

"Ada junior baru bro." jelas Alfin tanpa ditanya.

"Junior ?" Aldi dan Alvaro sama sama mengkerutkan kening mereka.

"Maksud gue, siswi baru bro. Katanya sih cantik"

"Eh kalian bertiga ?!! ngapain ada di kantin ?!! sekarang jam pelajaran !?? sana masuk kelas" ucap pak Bobby -Guru BK - kepada Alvaro dan kawan kawannya.

Dengan santainya Alvaro menjawab."Anu pak, ada urusan pribadi yang mohon maaf bapak tidak perlu tau"

Alvaro melanjutkan langkahnya diikuti Aldi dan Alfin dibelakangnya meninggalkan pak Bobby yang geleng geleng kepala karena kesal.

^^^

Jam istirahat telah berlangsung.

Karin dan Anya berjalan melewati koridor yang begitu ramai karena murid murid yang hendak menuju kantin.

Ponsel Anya berbunyi dan langsung diangkatnya.

"Halo ini siapa ?"
"O..oh. i..iya kak"

"KARIIIIN"teriak Anya dan langsung mendorong punggung Karin yang berada didepannya.

Brak.

"Aw" jerit Karin menabrak seseorang tepatnya cowok yang lebih tinggi darinya itu.

Karin mengangkat sedikit kepalanya dan menatap orang itu dengan tatapan tidak percaya.
Cowok itu memegang kedua lengan Karin agar tidak terjatuh.

"Damn" batin Karin.

Setelah hampir beberapa menit bertatap tatapan, cowok itu menatap Karin dengan tatapan yang sangat tajam.

"M..maaf kak"ucap Karin kemudian menunduk.

"Ikut gue" Alvaro menarik tangan Karin dan membawa Karin entah kemana.


Silent reader ?
Hargain author dong.

Toh komen atau vote kan gratis.

Btw gimana ? suka ?

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang