"LO NGAPAIN DI SINI?!"
Bentak Alvaro sambil mendorong pundak Karin hingga punggungnya sukses bertabrakan dengan dinding yang ada di belakangnya.
Gadis itu meraih telapak Alvaro yang sudah terkepal kemudian digenggamnya sambil menatap kedua bola mata Alvaro. Emosi Alvaro mulai surut diperlakukan seperti ini.
"Lo kemana aja?" Tanya Karin.
"Lo nggak usah tau! Sekarang gue tanya, lo ngapain di sini? Bareng siapa?" Tanya Alvaro yang mengubah posisi tangannya menjadi mencekal Karin.
Karin meringis."Gue ke sini bareng Alfin"
"Ngapain lo ke sini sama dia?!" Tanyanya mengintimidasi.
Gadis itu menghembuskan nafasnya kasar kemudian melepas cengkraman kuat Alvaro."Gue nyariin lo"
"Lo kok nekat banget sih? Di sini tuh bahaya!" Alvaro menarik cepat tangan Karin."Sini gue anterin pulang"
"Gue gak mau pulang!" Kata Karin yang masih berdiri di tempatnya."Lo sekarang tinggal dimana?"
"Kan udah gue bilang, lo nggak usah tau!"
"Ish"
"Kenapa? Lo khawatir ya?"
Seketika pipi Karin berubah merah mendengar ucapan Alvaro. Dengan gelagat salting Karin memukul lengan Alvaro.
"Apaan sih! Pede banget! Gue tuh cuman" Karin menarik napas sebentar."Cuman penasaran aja!"
Alvaro tertawa kecil lalu mengusap puncak kepala Karin."Udahlah, jujur aja. Gue suka kok lo perhatian kayak gini ke gue"
Semburat merah mucul di kedua pipi gadis itu. Dengan langkah cepat Karin meninggalkan Alvaro yang masih berdiri di tempatnya.
"GUE MAU PULANG!" Kata Karin tanpa menoleh ke belakang.
--&--
Semilir angin menerpa wajah Karin yang berada dibalik punggung Alvaro. Alvaro mengendarai motornya dengan kecepatan normal sambil sesekali melihat pantulan wajah Karin dari spion motornya. Sudut sudut bibir itu kembali terangkat.
"Lo tidur dimana?" Tanya Karin memecah kesunyian malam.
"Kenapa pengen tau?"
"Ish, ya gue cuman pengen tau aja" Elak Karin sambil memukul pelan punggung Alvaro.
Lagi-lagi Alvaro tersenyum, seakan lupa dengan masalahnya saat ini. "Gue nge-kost"
"Emang lo punya uang?" Tanya Karin asal.
"Tinggal dikit"
"Lah terus gimana"
"Udahlah. Lo nggak pengen tau kenapa gue kabur?"
"Kenapa?" Beo Karin sambil memasang wajah penasarannya.
"Ngomongnya nanti aja ah. Gak enak ngomong di jalan kayak gini"
Karin mengangguk. Sedetik kemudian satu pukulan lolos mengenai punggung Alvaro. "Lo kenapa jauhin gue?"
"Udahlah gak usah dibahas" Alvaro mengerem motornya saat berada dilampu lalu lintas yang berwarna merah. Tangannya meraih tangan Karin kemudian digenggamnya.
"Gue bakal jagain lo" Karin mengkerutkan keningnya mendengar ucapan lembut Alvaro."Maksud lo?"
"Nggak" jawabnya singkat lalu melajukan kembali motornya.
--&--
Karin melangkahkan kakinya dengan santai memasuki kelasnya diiringi senyum indah yang mengambang diwajahnya.
"Eh kesambet apaan lo?" Tanya Anya yang memperhatikan gerak-gerik Karin.
Gadis itu kembali tersenyum lalu memeluk Anya. Anya yang mendapatkan perlakuan yang tidak terduga itu segera menjauhkan tubuhnya dari Karin.
"Eh ogeb lu kenapa?!" Tanyanya panik.
Karin menggeleng cepat."Gue bahagia banget"
"Lo udah ketemu sama Alvaro?"
Gadis itu kembali mengangguk.
Kini giliran Anya yang senyum tak karuan. "Tuhkan gue juga dah bilang. Lo tuh pasti suka sama Alvaro."
Senyum yang tadinya terpampang indah kian memudar bersamaan dengan perkataan Anya. "Gue gak bilang gue sama Alvaro kok"
Anya berjalan mendekati gadis itu, lalu mengguncang pelan pundak Karin. "Gak usah bohongin perasaan lu Rin"
"Lo risih dia ngejauhin lo, lo khawatir dia nggak ada kabar" Kata Anya sambil menatap kedua manik bola mata Karin."Lo pasti seneng kalo deket sama dia" Lanjutnya.
"Ngaku lo!" Ucap Anya diiringi gelak tawa.
-------------------------------------------------------
Oke sip gini aja dulu:V
Beberapa part lagi ending loh ❤️
Gak sabar pen pubh 'Rebellious boy' 🤣Oke sip.
Vote!
Spam komen lagi skuy 🤙🏻❤️Follow instagram ku juga Yaw @puspitaxsari
Oia lupa. Segini aja dulu yah:V
Terima apa adanya aja.
Iya tau ini pendek 🙏🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear BADBOY' (Selesai)
RomanceAlvaro Pratama Adinata dikenal dengan nama Alvaro . Siapa yang tidak mengenal dirinya di SMA Pertiwi. Sikapnya yang kasar dan dingin membuat dirinya disegani di SMA Pertiwi. Terlebih lagi Alvaro merupakan leader di geng motor'DESAGE'. Merokok, bolos...