👤24

75.8K 3.7K 46
                                    

"Eh bangsud, bagi napa"ucap Alfin dengan kesal kepada Aldi.

Mereka tengah berada di taman belakang sambil memakan kuaci kemudian membuang kulit dan bungkusnya ke segala arah.

"Gak ah, lu kalo makan kuaci bikin gue rugi ! masa kulitnya lu isep terus isinya lu buang" balas Aldi sambil menghimpit bungkus kuaci di lengannya.

Menghisap rokok sambil melamun.
Itulah yang Alvaro lakukan sekarang.
Membayangkan kejadian sebelum sebelumnya  saat dirinya bersama Karin.

Shit ! Kenapa jadi mikirin tuh cewek sih ?!

Alvaro segera membuang pikirannya jauh jauh tentang Karin.

--&--

Gimana caranya yah biar gue bisa ngedeketin Alvaro dengan keluarganya lagi ?

Gue rasa ini sulit.

Ini adalah jam pelajaran terakhir.
Jam dimana murid murid kurang fokus dengan pelajaran yang sedang berlangsung.

"Karin !"tegur Anya sambil menyenggol lengan Karin.

Merasa namanya dipanggil, Karin segera menoleh kepada Anya yang menaik turunkan kedua alis kepadanya.

Karin mengerutkan dahinya pertanda dirinya tidak mengerti maksud dari tingkah Anya.

"Ngaku lo !" ucap Anya yang masih tetap menaik turunkan kedua alisnya.

"Apaan sih ? gajelas lu"

"Lo punya hubungan apa sama Alvaro ?"

Karin mendengus kesal kemudian beralih menatap papan tulis yang penuh dengan rumus fisika.

"Karin jawab. Jangan gantungin gue kayak gini dong !"

Sudut bibir Karin berkedut menahan tawa. "Gaje banget. Dasar drama queen !"

"Hehe. Jawab mangkanya Napa ?"

"Gue nggak punya hubungan apa apa sama Alvaro selain temen. Itu pun kalo Alvaro mau nganggep gue temennya."

--&--

"Lo harus tau ! kalo lo deket sama Alvaro, hati hati !"tutur Anya disela perjalanan mereka melewati koridor.

Karin menoleh kepada Anya yang berada disebelahnya."Maksud lo ?''

"Lo harus tau. Kalo lo deket sama Alvaro, itu banyak resiko. Kan banyak  fans cewek Alvaro."

"Masa sih cowok kasar kayak dia banyak yang nge-fans ?"

"Lah ngeremehin Alvaro lu. Namanya juga The most wanted"

"Gue gak dek--"ucapan Karin terpotong ketika melihat Alvaro yang sedang duduk diatas motornya sambil melihat kearahnya.

"KARIN PULANG BARENG YUK"ajak Alvaro dengan suara yang layan keras dan sukses membuat semua murid yang berjalan di koridor tersebut menoleh kearah Alvaro dan Karin bergantian.

"Sana lu."usir Anya sambil mendoring pelan punggung Karin.

Mata Karin melongo ketika melihat Alvaro yang berjalan kearahnya."Eh diem disitu!"

Dear BADBOY' (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang